Boleh jadi orang yang seringkali membullymu menyimpan kekaguman pada dirimu!
Dalam buku "Al-Jawahir Al-Mudhiyyah" yang menghimpun para figur ulama Mazhab Hanafi di setiap era itu, Sang Penulis Imam Abdul-Qadir Al-Hanafiy rahimahullah menyebutkan bahwa di antara ulama yang menjadi rival dan musuh Abu Hanifah rahimahullah lantaran perbedaan beberapa pandangan adalah Al-Qadhi Muhammad bin Abdurrahman bin Abi Laila rahimahullah.
Namun Sang Penulis menyingkap satu hal indah dari penukilan permusuhan mereka berdua itu, yaitu: meskipun mereka berdua saling bermusuhan, tapi ternyata Muhammad bin Abdurrahman bin Abi Laila berfatwa dengan fatwa-fatwa Abu Hanifah. Artinya, permusuhan itu tak lantas membuat fatwa-fatwa beliau salah semua di mata seorang Muhammad bin AbdurRahman:
"محمد بن عبد الرحمن بن أبي ليلى قاضي الكوفة: كان يفتي بقوله (أي بقول أبي حنيفة) مع عداوته له." (الجواهر المضية في طبقات الحنفية: ٢/٥٤٧).
"Muhammad bin Abdurrahman bin Abi Laila, hakim Kufah. Dahulu ia berfatwa dengan pendapat-pendapat Abu Hanifah, padahal ia memusuhinya."
رحمهم الله جميعا...
Ust mualana