Beda Menetapkan Sifat dan Tasybih
"Seorang musyabbih (mujassim: yang menyerupakan sifat Allah dengan makhluk) adalah orang yang meyakini wajah Allah seperti wajah saya, atau tangan-Nya seperti tangan saya.
Adapun kita (Ahli Sunnah), maka berkeyakinan: Allah memiliki wajah sebagaimana yang Dia menetapkannya sendiri (dalam Al-Quran), dan Dia juga memiliki tangan sebagaimana yang Dia tetapkan (dalam Al-Quran).. Siapa yang berkeyakinan seperti ini maka ia telah selamat (akidahnya)."
(Imam Abu Ishaq Al-Bazzaz rahimahullah - Imamnya Mazhab Hanbali abad ke- 4 H: Thabaqat Al-Hanabilah: 3/239).
_________
Imam Ahli Sunnah, Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah ditanya, "Siapakah Musyabbih itu?"
Beliau menjawab, "Orang yang meyakini: penglihatan Allah seperti penglihatan makhluk, tangan-Nya seperti tangan makhluk, dan kaki-Nya seperti kaki makhluk. Siapa yang mengatakan ini maka ia telah menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya." (As-Sunnah li Al-Khallal).
_________
Ini juga ditegaskan oleh salah satu Imam Syafiiyah di abad ke-7 (Muhibbuddin Ath-Thabariy rahimahullah), ia berkata, "Tidak boleh mengklaim bahwa menetapkan sifat Allah itu sebagai bentuk tasybih; sebagaimana yang diklaim oleh Jahmiyah. Karena kita (Ahli Sunnah) berkeyakinan bahwa tasybih itu bila dikatakan: pendengaran-Nya seperti pendengaran makhluk, atau semisalnya."
________
Sumber: (At-Tafwidh fi Ash-Shifat Al-Ilahiyah: baina aqwal as-salaf wa da'awa al-khalaf - Tafwidh Sifat Allah: antara pandangan salaf dan klaim khalaf).
Ust Maulana la Eda