Senin, 30 Oktober 2023

KENAPA KAMU DIAM DARI MENYAMPAIKAN KEBENARAN?

KENAPA KAMU DIAM DARI MENYAMPAIKAN KEBENARAN? 

Banyak orang yang cari aman, tidak mau ribut, tidak mau cari masalah, akhirnya diam terus menerus dan tidak memihak, tidak membenarkan dan tidak mensalahkan. Pokoknya tidak mau mengambil resiko dan tidak mau ada orang yang memusuhinya. 

Berkata Syekh Robi Hafizhohulloh, 

" و السكوت الدائم والحياد الدائم هذا خذلان للحق "  «  بهجة القاريء77-78 ».

Dan diam yang terus menerus dan tidak memihak yang terus menerus, ini menelantarkan bagi kebenaran. 《Bahjatul Qori : 77-78》.

Jika seseorang yang memilki ilmu, kemudian diam saja, tidak menyampaikan yang haq, lantas bagaimana manusia bisa mengetahui yang haq? 

Berkata Syekh Robi' hafizhahullah, 

كيف يعرف الناس الحق وأنت ساكت ؟ مجموع الفتاوى (211-212/14). 

Bagaimana manusia mengetahui yang benar, sedangkan kamu diam saja. (Majmu Fatawa 14/211-212). Sumber : http://www.tasfiatarbia.org/vb/showthread.php?p=85300

Kalau ahlul haq diam saja, tidak menjelaskan kepada manusia bahwa ini haq dan ini bathil, nanti manusia akan menyangka yang haq itu bathil dan yang bathil itu haq. Dan orang yang diam dari menjelaskan tentang kebenaran, seperti syetan bisu. 

Seseorang mengatakan, 

حين سكت أهل الحق عن الباطل توهم أهل الباطل أنهم على حق

Ketika ahlul haq diam atas kebatilan, ahlul batil akan mengira bahwasanya mereka di atas kebenaran. 

Berkata Abu 'Ali Ad-Daqqaaq rahimahullah, 

المتكلم بالباطل شيطان ناطق و الساكت عن الحق شيطان أخرس

Orang yang berbicara dengan kebatilan adalah syaithan yang berbicara, sedangkan orang yang diam dari kebenaran adalah syaithan yang bisu. (Ad-Daa' wad Dawaa', hlm. 155).

Untuk itulah ahlussunnah harus tampil menjelaskan orang-orang yang menyelisihi kebenaran, yang menyelisihi alquran dan assunnah. Kalau ahlussunnah juga diam saja, maka mereka seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani. 

Berkata Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahrahimahullah, 

فإذا سكت أهل السنة عن بيان أخطاء من خالف الكتاب والسنة شابهوا بذلك أهل الكتاب المغضوب عليهم والضالين

Maka jika Ahlussunnah diam dari menjelaskan kesalahan orang yang menyelisihi al-Quran dan as-Sunnah, mereka telah menyerupai Ahlul Kitab yang almaghdhuub (orang-orang yang telah dimurkai atas mereka (Yahudi)) dan adhdhooliin (orang-orang yang sesat (Nasrani))". (Majmu' Fatawa). 

AFM 

Copas dari berbagai sumber

DAERAH TEMPAT MATINYA DAJJAL

DAERAH TEMPAT MATINYA DAJJAL

Rasulullãh صلى الله عليه وسلم bersabda :

"Sesungguhnya Isa Ibnu Maryam عليه السلام (nanti) akan membوnuh Dajjal di 'Bab Ludd (Gerbang Lod)'".

(Shahih Tirmidzi, no. 2244)

====================

Keterangan tambahan : 
"Bab Ludd" atau Gerbang Lod itu terletak beberapa mil dari Ar-Ramlah di sebelah utara yang bersebelahan dengan Al-Quds di Palestina..
Ustadz mukhlis

Fawaid pagi fiqh hanabilah bbrp hari lalu..khawarij dan bughaat perlakuan penguasa kepada mereka kurang lebih sama di perangi dan kaum muslimin wajib membantu kaum muslimin

Fawaid pagi fiqh hanabilah bbrp hari lalu..

Kala itu beberapa asatidz dan thullab ada sedikit ribut membedakan khawarij dan bughaat. Saya membawakan Kalam Syaikh Fauzan bahwa ciri khawarij ada 4 siapa saja yg ada 1 padanya maka masuk dalam kategori khawarij, ada yg membawakan Kalam Syaikh solih alu Syaikh dan ulama lain bahwa jika tak ada takfir maka bughaat masuknya bab bukan khawarij.

Saya katakan waktu itu dan walhamdulillah terjawab pada kitab ini bab haddul baghy, katakanlah mereka dibedakan kategorinya antara khawarij dan bughaat, dan termasuk bughaat, namun perlakuan penguasa pada mereka adalah kira² sama yaitu diperangi, dan hanya Ibnu Qudamah mengatakan jika mereka lari tidak dikejar, dan jika terbunuh tak ada qishas dan diyat, dan kaum muslimin wajib membantu penguasa.

Saya ga bisa bayangkan jika ini diterapkan, dan orang² yg ribut dulu mengatakan mereka bughaat bukan khawarij, thayyib, baik, namun beginilah mereka tetap di perlakuan heee....

Benar² siap ingin hukum islam ditegakkan 100% tanpa ngaji dulu kayak salafiyin??? Siapp??? Ku ga yakin blass...

Wabillahit taufiiq.

Al'uddah syarhul 'umdah.
Ustadz bagus wijanarko

Untukmu Para Pendidik

📚 Untukmu Para Pendidik

al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata, 

مَنْ أهملَ تعليمَ ولدِه ما ينفعُهُ، وتركَه سُدًى، فقد أساءَ إليه غايةَ الإساءةِ. وأكثرُ الأولادِ إنَّما جاء فَسَادُهُمْ مِنْ قِبَلِ الآباءِ وإهمالهِم لهم، وتَرْكِ تَعْليمِهم فرائضَ الدِّين وسُنَنِهُ

Barang siapa yang dengan sengaja tidak mengajarkan apa yang bermanfaat bagi anak-anaknya dan meninggalkannya begitu saja, berarti dia telah melakukan suatu kejahatan yang sangat besar. Disebutkan, kerusakan pada diri anak kebanyakan datang dari sisi orang tua yang meninggalkan mereka dan tidak mengajarkan kewajiban-kewajiban dalam agama dan sunnah-sunnahnya.

فأضاعُوهُمْ صغارًا، فلم يَنْتَفِعُوا بأنْفُسِهِمْ، ولم يَنْفَعُوا آباءَهُمْ كِبَارًا. 

Para orang tua itu melalaikan mereka di waktu kecil, sehingga mereka tidak mampu menjadi orang yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan tidak dapat memberi manfaat kepada orang tua mereka.

كما عاتبَ بعضُهُم وَلَدَهُ على العُقُوقِ، فقال: يا أبَتِ إنَّك عَقَقْتَنِي صغيرًا، فعقَقْتُك كبيرًا، وأضَعْتَنِي وليدًا، فأضعتُك شيخًا كبيرًا!

Ada sebagian orang tua yang mencela anaknya karena telah bersikap durhaka. Sang anak membantah, 'Wahai bapakku, engkau sendiri telah mendurhakaiku di masa aku kecil, maka sekarang aku mendurhakaimu setelah engkau tua. Sewaktu aku kecil engkau melalaikanku, maka sekarang aku pun melalaikanmu di masa tuamu." (Tuhfatul al-Maudud bi Ahkamil al-Maulud hal. 337 cet ke-4 Dar Atho'at Ilm & Dar Ibnu Hazm)

Manhaj at-Tarbiyah an-Nabawiyah Li Tifl karya Dr. Muhammad Nur Abdul Hafidz as-Suwaid hal. 34 Dar Ibnu Katsir

••

Andre Satya Winatra
Jambi - Jakarta
15 Rabi'ul akhir 1445 H / 30 Oktober 2023 M

inilah majelis akhirat

 


Seorang hamba jika dia merubah maksiatnya dengan ketaatan maka Alloh akan merubah siksaan untuknya dengan kesehatan ( keselamatan. Dan Alloh (juga akan merubah) kehinaannya dengan kemuliaan


 

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
" Seorang hamba jika dia merubah maksiatnya dengan ketaatan maka Alloh akan merubah siksaan untuknya dengan kesehatan ( keselamatan. Dan Alloh (juga akan merubah) kehinaannya dengan kemuliaan."
(Ad Da'u wa Ad Dawa' 1/180)
ustadz enggar suprantara

Minggu, 29 Oktober 2023

Apakah mungkin orang yang sudah tua bisa hafal Al-Qur’an ?

 

Apakah mungkin orang yang sudah tua bisa hafal Al-Qur’an ?
Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad : Apakah orang yang sudah berumur 50 tahun mampu hafal Al-Qur’an ? Beliau menjawab : ya, dan aku termasuk salah satu orang yang hafal Al-Qur’an setelah 50 tahun. Para sahabat radhiyallahu’anhum masuk Islam dalam kondisi sudah tua. Meskipun demikian mereka hafal Al-Qur’an.
Bahkan bibi Syaikh Sa’ad as-Suhaimiy menyelesaikan hafalan Al-Qur’an pada usia 86 tahun.
Website Syaikh Nu’man bin Abdul Karim al-Watr hafizhahullah : https://alwatar.al3ilm.net
ustadz didik suyadi 


Jika kamu mampu tidak dikenal, lakukanlah

 

Al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah :
“Jika kamu mampu tidak dikenal, lakukanlah. Tidak masalah tidak dikenal. Tidak masalah tidak ada yang memberi pujian. Tidak masalah dicela manusia, jika kamu terpuji disisi Allah.”
ustadz didik suyadi

 

HARAMNYA BERMAIN DADU

 

*HARAMNYA BERMAIN DADU*
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang Siapa yang bermain dengan permainan Nardasyir (catur dan sejenisnya), maka seolah-olah ia telah melumuri tangannya dengan daging dan darah babi."
(Shohih Muslim 2260)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang bermain-main dengan dadu, maka ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya."
(Shohih Abu Daud 4938)

Persyarikatan Muhamadiyah, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan Dakwah Salafiyah

 



Persyarikatan Muhamadiyah, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan Dakwah Salafiyah
-------------
Syaikh KH. Najih Ahjat rahimahullah seorang Kyai Jawa Asli, Pengasuh Pondok pesantren Maskumambang Gresik, Beliau berkata dengan bahasa Arab Tentang Muhammadiyah, syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwah salafiyah:
ظهرت في جاوا جمعية (( محمدية)) سنة ١٩١٢ م في مدينة جوكياكرتا عاصمة إندونيسيا السابقة، وجمعية ((الإصلاح والإرشاد)) سنة ١٩١٤م في جاكرتا العاصمة الحالية وظهرت في باندونج عاصمة منطقة جاوا الغربية التي كانت مقرا للمؤتمر الآسيوي الأفريقي الأول جمعية ((الوحدة الإسلامية)) سنة ١٩٢٣م
ومن غرائب الصدفة أن كبرى الجمعيات التي ظهرت في إندونيسيا على أساس الدعوة الإصلاحية والحركة السلفية قد اتخذت لنفسها اسما هو عندي نسبة صحيحة للشيخ محمد بن عبد الوهاب وهي جمعية محمدية ولا أدري أكانت هذه النسبة من ومجرد المصادفة أم أنها داخلة تحت الحسبان.
ظهرت هذه الجمعية على يد مؤسسها الشيخ أحمد دحلان وعلى يد تلاميذه المتحمسين وأتباعه المخلصين..
وبعد رجوعه في المرة الأخيرة سنة ١٩٠٢م وبعد ما أقام في جوار بيت الله الحرام مدة من الزمان، اتصل فيها بعلماء الدعوة وعرف حقيقتها ومبادئها وسمع منهم ما حصل لها من القضاء على كثير من المفاسد وإعادة الناس إلى دينهم الصحيح، وبعد مطالبته لكثير من آراء علماء الإصلاح أمثال الشيخ ابن تيمية وتلميذه الشيخ ابن قيم الجوزية والشيخ محمد عبده وتلميذه محمد رشيد رضا وغيرهم اشتد عزمه على بث هذه الدعوة الإصلاحية وبدأ الحركة السلفية
Pada tahun 1912 M, Telah berdiri di tanah Jawa persyarikatan Muhammadiyah di kota Yogyakarta, Ibu kota lama Indonesia, berdiri pula perkumpulan al-Ishlah wa al-Irsyad pada tahun 1914 M di Jakarta, dan berdiri perkumpulan PERSIS pada tahun 1933 di kota Bandung tempat diadakannya KTT ASIA-AFRIKA pertama.
Termasuk kecocokan yang mengherankan, nama persyarikatan terbesar di Indonesia ini (Muhammadiyah) yang muncul atas dasar dakwah pembaharuan dan pergerakan salafiyah, telah diberi nama dengan nama yang menurutku merupakan nisbat yang benar kepada syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yaitu MUHAMMADIYAH, aku tidak tau apakah ini karena kebetulan saja ataukah karena memang udah diperhitungkan (direncanakan)
Persyerikatan ini didirikan oleh Syaikh KH. Ahmad Dachlan beserta muridnya yang semangat dan para pengikutnya yang loyal dan setia kepadanya.
Setelah pulangnya syaikh KH. Ahmad Dachlan dari Negeri Mekkah pada tahun 1902 dan setelah beliau bermukim di sisi Baitullah selama beberapa waktu, beliau banyak berkomunikasi dgn ulama2 dakwah (murid-murid atau para pengikut dan penerus syaikh Muhammad bin Abdul wahhab di tanah Hijaz), beliau telah mengetahui hakekat dakwahnya, dasar-dasarnya dan beliau juga mendengar dari mereka apa yang mereka lakukan untuk menghilangkan kerusakan-kerusakan dan mengembalikan manusia kepada (orisinalitas) Islam yang shahih.
Dan Setelah KH Ahmad Dachlan mentelaah pendangan-pandangan ulama pembaharuan seperti syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnu Qoyyim al-Jawziyyah, Muhammad Abduh dan muridnya Muhammad Rasyid Ridho dan para ulama semisalnya, maka semakin kuat azam beliau untuk menyebarkan dakwah pembaharuan ishlahiyyah dan gerakan salafiyah.
Dikutip dan diterjemahkan dari Ta'atsuraat addakwah al-ishlaahiyah fi Indunisia bi da'watis syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab di tulis KH Najih Ahjat Allahu yarhamhu (Pengasuh ponpes Maskumambang Gresik). Dari kitab: buhust Usbu' As-syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab ( Riyadh: Jami'atul Imam, 1983) vol. 2, hal. 398-399

Sabtu, 28 Oktober 2023

KHAWARIJ MENUDUH AHLUSSUNNAH MURJI'AH

 

KHAWARIJ MENUDUH AHLUSSUNNAH MURJI'AH
Orang-orang khawarij di zaman dulu menjuluki atau menamai ahlussunnah dengan MURJI'AH. Bahkan ulama besar ahlussunah mereka gelari dengan murji'ah.
Berkata IImam Ahmad rahimahullahu :
الخوارج يسمون أهل السنة والجماعة مرجئة وكذبت الخوارج
“Khawarij itu mereka menjuluki (menggelari) Ahlus sunnah wal jama’ah sebagai Murji’ah dan Khawarij telah berdusta. (Thabaqat Al-Hanabilah 1/36).
Dalam teks lain, Imam Ahmad rahimahullah berkata :
وأما الخوارج فإنهم يسمون أهل السنة والجماعة مرجئة ، وكذبت الخوارج ، بل هم المرجئة يزعمون أنهم على إيمان - دون الناس - ومن خالفهم كفار
“Dan adapun khawarij maka sesungguhnya mereka menjuluki Ahlus sunnah wal jama’ah sebagai Murji’ah dan Khawarij telah berdusta, bahkan sebenarnya mereka lah yang Murji’ah, mereka mengklaim sesungguhnya hanya mereka yang diatas keimanan, sedangkan manusia yang lain tidak, dan mereka mengkafirkan siapa saja yang menyelisihi mereka”. (Thabaqat Al-Hanabilah 1/36).
Seseorang ahli ibadah dari kalangan khawarij datang kepada Ibnu Mubarok rahimahullah, lantas dia berkata :
يا أبا عبد الرحمن ما تقول فيمن يزني ويسرق ويشرب الخمر؟ قال لا أخرجه من الإيمان، فقال: يا أبا عبد الرحمن على كبر السن صرت مرجئا؟ فقال: لا تقبلني المرجئة. المرجئة تقول: حسناتنا مقبولة، وسيئاتنا مغفورة، ولو علمت أني قبلت مني حسنة لشهدت أني في الجنة
“Wahai Abu Abdurahman (yakni Ibnu Mubarak), apa pendapatmu terhadap seorang pezina, pencuri, dan peminum khamer?”. Beliau menjawab, “Aku tidak mengeluarkan mereka dari keimanan”. Maka lelaki itu menukas: “Wahai Abu Abdurahman, sudah tua-tua begini kamu malah jadi murji’ah”. Abdullah bin Mubarak menimpali, ”Tidak, justru kami (Ahlus sunnah) bersebrangan dengan orang murji’ah. Murji’ah mengatakan: ‘Kebaikan-kebaikan kita pasti diterima, sedangkan kejahatan-kejahatan kita pasti diampuni’. Seandainya aku (Ibn Mubarak) tahu bahwa kebajikanku sudah diterima, niscaya aku bersaksi bahwa aku masuk jannah”. (Aqidah Salaf Ashabul Hadits hal 80-81 dan Risalah Al-Ghoniyah karya Imam Al-Khothobi hal. 47).
Dalam kisah yang lain, datang seorang laki-laki berkata kepada Ibnu Mubarak rahimahullah :
ترى رأي الإرجاء فقال كيف أكون مرجئا فأنا لا أرى رأي السيف
Apakah engkau menganut pemikiran Murji’ah?” Beliau menjawab, “Bagaimana mungkin aku berpemahaman Murji’ah sementara aku tidak menghalalkan darah kaum muslimin!” (Syarh Madzhab Ahlus Sunnah no. 17).
Itulah ulah khawarij kepada para ulama ahlussunnah terdahulu. Begitupula neo khawarij di zaman sekarang ini, tidak jauh berbeda dengan para pendahulunya menuduh ahlussunnah wal jamaah dengan murji'ah.
Siapa saja yang tidak mencela pemerintah, tidak merendahkan pemerintah, tidak menyerang dan memerangi pemerintah, langsung saja mereka gelari murjiah.
Padahal ahlussunnah tidak diam dengan kezaliman pemerintah kalau pemerintah zalim. Tidak mendukung dan ridha dengan kezaliman, namun cara menyikapinya berbeda dengan khawarij.
AFM
Copas dari berbagai sumber
Bahasan Terkait
Zaman Yang Mesti Banyak Bersabar
Surat Terbuka

muliakanlah dirimu

 

muliakanlah dirimu

masa muda

 

Catatan Tabligh Akbar Ustadz Dr Firanda Andirja
Masjid Jami’ Assunnah Cirebon
Sabtu, 28 Oktober 2023
1. Syariat secara khusus memberi perhatian tentang masa muda. Berikut ini beberapa hadits yang berbicara tentang masa muda, diantaranya :
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَة
“Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki shobwah," (HR. Ahmad)
Shobwah adalah kecondongan untuk bermaksiat dan kecenderungan untuk menyimpang dari kebenaran.
Juga dalam hadits masyhur tentang tujuh golongan yang mendapat naungan dari Allah, salah satunya Allah menyebutkan tentang seorang pemuda, yaitu :
وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ
“seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah,” (HR Bukhari).
Seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah merupakan sebuah hal yang istimewa. Mengapa demikian? Karena kalau orang tua yang istiqamah, maka itu wajar. Secara keumumuan usia, orang tua lebih dekat dengan kematian.
Lalu dalam hadits yang lain Nabi Shallallahu ' alaihi wasallam mengingatkan bahwa ada 4 hal yang nanti akan ditanya. Selain umur ditanya secara umum, masa muda juga nanti akan ditanyakan secara spesifik.
وَعَنْ شَبَابِهِ فِيمَا أَبْلاهُ
“tentang masa muda, untuk apa ia habiskan,” (HR At-Tirmidzi)
Juga dalam hadits tentang pemanfaatan 5 perkara Sebelum datang 5 perkara :
شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ
“masa mudamu sebelum datang masa tuamu,” (HR Al-Hakim)
2. Puncak masa muda berkisar dari 15-40 tahun. Hal ini sebagaimana Allah sebutkan dalam Surat Al- Ahqaf: 15
حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً
“Sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun,”
3. Diantara pendapat para ulama mengapa masa muda akan menjadi seuatu yang ditanyakan lebih spesifik? Alasannya adalah masa muda menjadi masa paling aktif dalam melakukan amalan.
Pendapat lain mengatakan bahwa usia sebelum baligh seseorang masih belum mendapat taklif sedangkan usia 40 keatas Allah memberikan Musamahah (permakluman) karena telah melemah secara fisik.
Ulama lain mengatakan bahwa di usia 15-40 tahun seseorang lebih merasakan dua kenikmatan yang sangat besar yaitu nikmat sehat dan sempat.
Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa di usia 15-40 tahun biasanya menjadi masa penentu. Artinya ketika seseorang mampu memanfaatkannya ia akan bisa melanjutkan di usia setelahnya.
4. Masa muda adalah masa yang sangat cepat berlalu. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah berkata :
ما شبهت الشباب إلا بشيء كان في كمي ثم سقط
“Tidaklah masa muda aku serupakan melainkan seperti sesuatu yang ada di lenganku lalu terjatuh”.
Maknanya adalah masa ini cepat berlalu.
5. Al-Quran dan juga sejarah membuktikan bahwa para pemuda telah melakukan hal-hal besar. Contohnya Nabi Ibrahim. Al-Quran menceritakan tentang masa muda Nabi Ibrahim ketika menghancurkan berhala-berhala dan dicari oleh penguasa.
قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ
Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim", (QS Al-Anbiya : 60).
Begitu juga Nabi Musa yang disebutkan dalam surat Yunus 83. Juga Nabi Yusya' bin Nun ketika Allah menyebutkan dengan dengan lafadz Al-Fata (pemuda) dalam Al-Kahfi: 60. Bahkan Allah juga menyebutkan tentang para pemuda dalam Surat Al-Kahfi.
Beberapa wasiat untuk usia muda
1. Anak muda agar meninggalkan maksiat. Caranya? Jangan mendekati maksiat. Karenanya Allah berfirman :
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra :32)
2. Anak muda hendaklah mencari ketenangan dari Al-Quran dan dzikir.
3. Meninggalkan kemaksiatan akan membawa keberkahan. Imam Thabari menceritakan tentang seorang ulama yang dimasa tua dijaga anggota badannya oleh Allah. Ulama tersebut mengatakan,
هَذِهِ الجَوَارِحُ حَفِظْنَاهَا عَنِ المَعَاصِي فِي الصِّغَرِ فَحَفِظَهَا اللهُ عَلَيْنَا فِي الكِبَرِ
“Anggota badan ini selalu aku jaga agar jangan sampai berbuat maksiat di kala aku muda. Maka, Allah menjaga anggota badanku ini di waktu tuaku.”
4. Biasakan untuk berbuat baik. Kebaikan ini akan terbawa sampai usia tua.
5. Jangan terlalu risau dengan masa depan. Fokuskan untuk masa sekarang.
6. Jangan hidup bermanja-manja. Umar bun khattab pernah berkata:
اخشوشنوا فإن النعم لا تدوم
“Prihatinlah! Karena sesungguhnya nikmat itu tiada yang bersifat kekal.
7. Jangan mengejar popularitas (hubbu tashaddur)

cari yang bisa menghargaimu

 


jihad paling utama adalah menyebarkan ilmu

 


KEMENANGAN HANYA IMPIAN

 

KEMENANGAN HANYA IMPIAN
Ketika terjadi perang Uhud, awalnya kaum muslimin bisa memukul mundur musuh, namun seketika itu pula, kembali musuh bisa membuat kaum muslimin kocar kacir, membunuh sekitar 70 sahabat terbaik dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terluka parah.
Apakah kekalahan ini akibat aqidah tauhid mereka rusak? Bukan sama sekali, tetapi akibat satu kesalahan, pasukan pemanah tidak mentaati perintah Rasulullah untuk tetap bertahan di atas gunung.
Allah Ta'ala berfirman,
وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ ٱللَّهُ وَعْدَهُۥٓ إِذْ تَحُسُّونَهُم بِإِذْنِهِۦ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَٰزَعْتُمْ فِى ٱلْأَمْرِ وَعَصَيْتُم مِّنۢ بَعْدِ مَآ أَرَىٰكُم مَّا تُحِبُّونَ ۚ مِنكُم مَّن يُرِيدُ ٱلدُّنْيَا وَمِنكُم مَّن يُرِيدُ ٱلْءَاخِرَةَ ۚ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْ ۖ وَلَقَدْ عَفَا عَنكُمْ ۗ وَٱللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ.
Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk menguji kamu, dan sesunguhnya Allah telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang orang yang beriman. (Surat Ali ‘Imran Ayat 152).
Disebutkan dalam Tafsir al Muyassar,
Dan sungguh Allah telah membuktikan bagi kalian apa yang telah Dia janjikan bagi kalian berupa kemenangan,ketika kalian berhasil membunuh orang-orang kafir di Perang Uhud dengan izin Allah ta’ala,sampai akhirnya kalian menjadi pengecut dan semangat mengendur untuk mengarungi laga peperangan dan kalian berselisih pandangan, apakah bertahan pada posisi-posisi kalian atau meninggalkannya untuk ikut mengumpulkan harta rampasan perang bersama dengan orang-orang yang mengumpulkannya? Dan kalian melanggar perintah Rosul kalian tatkala memerintahkan kalian untuk tidak meninggalkan tempat-tempat kalian dalam keadaan apapun, maka menimpalah kepada kalian kekalahan setelah sebelumnya Allah memperlihatkan kepada kalian apa yang kalian senangi,yaitu kemenangan. Dan menjadi jelas bahwa di antara kalian sesungguhnya ada orang yang menginginkan harta rampasan dan sesungguhnya ada juga yang menghendaki akhirat dan pahala nya. Kemudian Allah memalingkan wajah-wajah kalian dari musuh kalian untuk menguji kalian. Dan sesungghnya Allah mengetahui penyesalan dan taubat kalian,lalu Dia memaafkan kalian. Dan Allah itu mempunyai karunia besar bagi kaum Mukminin. (Tafsir Al Muyassar).
Nah bagaimana lagi dengan sebagian kaum muslimin sekarang, bukan hanya satu kesalahan, tetapi seabrek dosa dan maksiat, ditambah lagi aqidah tauhid mereka, yang jauh dibandingkan dengan para sahabat, sehingga wajar, kemenangan melawan musuh-musuh Allah hanya sekedar hanya impian belaka.
Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah ,
وقد حصلت هزيمة المسلمين لمعصية واحدة ونحن الآن نريد الانتصار والمعاصي كثيرة عندنا!
"Dan sungguh telah terjadi kekalahan yang menimpa umat Islam disebabkan oleh satu kemaksiatan (dalam perang Uhud).
Kemudian sekarang kita mencita-citakan KEMENANGAN sementara KEMAKSIATAN banyak terjadi di tengah-tengah kita?!" (Al-Qoulul Mufid fi Syarhi Kitab at-Tauhid 1/289).
Berkata Ibnu Taimiyyah rahimahullah :
فلما ظهر النفاق والبدع والفجور، المخالف لدين الرسول؛ سُلِّطت عليهم الأعداء
Maka tatkala kenifakan, kebid'ahan dan kemaksiatan telah tampak (secara terang-terangan), yang menyelisihi agama Rasul, pasti mereka DIKUASAI musuh-musuh. Majmu' Fatawa 13/178. Lihat lengkapnya baca disini http://iswy.co/e13kcf
AFM
Copas dari berbagai sumber
 

agar wanita menjadi shalihah

 

agar wanita menjadi shalihah

Jumat, 27 Oktober 2023

Syaikh Prof. Dr. Solih Sindy hafidzahullah:Barang siapa menduga bahwa pertolongan Allah itu tanpa syarat sungguh keliru,

Syaikh Prof. Dr. Solih Sindy hafidzahullah:

Barang siapa menduga bahwa pertolongan Allah itu tanpa syarat sungguh keliru, -btp bnyk yg salah dg kesalahan ini- pertolongan (utk mengalahkan) musuh² Allah disyaratkan dg syarat yg agung dan itu adl realisasi iman, taqwa, dan amal soleh, Allah berfirman:

- "sungguh kami akan menolong rasul² kami dan orang² beriman"
- "hanyalah pasukan² kamilah yg akan menang"
- "dan kemenangan adalah bg orang yg bertaqwa"
- "Allah berjanji pada orang-orang yg beriman dan beramal soleh..."

Banyak manusia yg tidak tahu perkara ini atau ragu kedudukanya, maka dia menggambarkan dugaan yg keliru, bahwa Allah tak menepati janji, sekali² hal ini tak akan pernah terjadi.

Kesimpulan secara ringkasnya adalah firman Allah "katakanlah ini adalah dari hasil perbuatanmu" dan bagi kalian setiap apa yg terjadi pada seseorang pastilah ada pelajaran.

--

Dulu para sahabat ketika menyelisihi 1 saja perintah Rasulullah, (tidak patuh dan tak sabar menunggu diatas bukit rummaah) lalu ditimpa kekalahan telak dan banyak korban para syuhada uhud, mereka mengatakan bagaimana ini bisa terjadi? Maka Allah katakan, " bahkan itu karena salah kalian sendiri"

Smg Allah tolong dan perbaiki keadaan saudara² kita yg tertindas di Palestine dan menghancurkan makarya orang² yg berbuat makar. Allah sebaik² pembuat makar.
Ustadz bagus wijanarko

NAHI MUNKAR KETIKA "JIHAD"

NAHI MUNKAR KETIKA "JIHAD"

▶️ Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullahu berkata tentang Minhaj Al-Firqah An-Najiyah:

1. Al-Firqah An-Najiyah selalu berpegang teguh dengan Minhaj Rasul ﷺ dan para sahabat beliau.
 
2. Al-Firqah An-Najiyah kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah ketika berselisih, dalam rangka mengamalkan firman Allah,

 فَإِن تَنَـٰزَعۡتُمۡ فِی شَیۡءࣲ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡیَوۡمِ ٱلۡـَٔاخِرِۚ ذَ ٰ⁠لِكَ خَیۡرࣱ وَأَحۡسَنُ تَأۡوِیلًا

"Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (As-Sunnah) jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa': 59).

3. Al-Firqah An-Najiyah tidak mendahulukan ucapan siapapun di atas firman Allah dan sabda Rasul-Nya, dalam rangka mengamalkan firman Allah,

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ لَا تُقَدِّمُوا۟ بَیۡنَ یَدَیِ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِیعٌ عَلِیمࣱ

"Wahai orang-orang yang beriman, Janganlah kamu mendahului Allah dan rasul-Nya, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. Al-Hujurat: 1).

4. Al-Firqah An-Najiyah melaksanakan Amar Ma'ruf Nahi Munkar dan mereka mengingkari kelompok-kelompok ahlil bid'ah dan golongan-golongan yang menghancurkan (aqidah kaum muslimin) yang memecah belah umat dan berbuat bid'ah dalam agama serta jauh dari Sunnah Rasul dan para sahabat beliau.
(Diringkas dari Minhaj Al-Firqah An-Najiyah hal. 8-11 oleh Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullahu)

▶️ Al-Firqah An-Najiyah, Ahlussunnah Wal Jamaah, Ath-Thaifah Al-Manshurah, As-Salafiyyin dalam segala keadaan selalu mengikuti As-Sunnah kemana As-Sunnah itu berputar (bukan dalil baperan). Imam Al-Auza'i rahimahullahu berkata:

نَدُوْرُ مَعَ السُّنَّةِ حَيْثُ دَارَتْ

"Kita berputar bersama As-Sunnah kemana As-Sunnah berputar".
(Syarhu Ushul I'tiqad Ahlissunnah 1/71 oleh Imam Al-Lalikai rahimahullahu)

▶️ Adapun dalil dari Sunnah Nabi ﷺ dan sahabat, tentang Nahi Munkar (membantah/mengkritik/menasihati) di kala "jihad" adalah sebagai berikut:

1. Rasulullah ﷺ ketika perang Hunain pernah mengingkari sebagian sahabat (yang baru masuk Islam) ketika mereka minta kepada beliau ﷺ agar dibuatkan pohon keramat. Mereka berkata:

اجْعَلْ لَنَا ذَاتَ أَنْوَاطٍ كَمَا لَهُمْ ذَاتُ أَنْوَاطٍ

"Buatkan untuk kami pohon keramat sebagaimana mereka (kaum musyrikin) memiliki pohon keramat, maka Rasulullah ﷺ bersabda:

اللَّهُ أَكْبَرُ، إِنَّهَا السُّنَنُ قُلْتُمْ كَمَا قَالَتْ بَنُو إِسْرَائِيْلَ لِمُوْسَى: اجْعَلْ لَنَا إِلَهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ 

Allah Maha Besar, sesungguhnya ucapan (kalian) ini sama dengan ucapan Bani Israil kepada Musa: Jadikan untuk kami sesembahan sebagaimana mereka memiliki sesembahan." (HR. Tirmidzi).

2. Rasulullah ﷺ ketika berperang melawan kaum musyrikin pernah menyanggah/membantah pujian sahabat terhadap seseorang yang sangat berani di medan perang dengan sabda beliau:

هُوَ فِي النَّارِ

"Dia di neraka" (HR. Bukhari).

3. Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhuma di kala perang pernah mengingkari perbuatan Khalid bin Walid yang membunuh orang-orang yang masuk Islam karena salah memahami ucapan mereka "shaba'na". Bahkan Rasulullah ﷺ setelah kejadian tersebut bersabda:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَبْرَأُ إِلَيْكَ مِمَّا صَنَعَ خَالِدٌ

"Ya Allah, aku berlepas diri kepada-Mu dari apa yang dilakukan oleh Khalid" (HR. Bukhari).

Silahkan pilih, ikut Dalil Sunnah Nabi atau akal-akalan manusia atau dalil "baperan" atau ucapan Fulan meskipun dari kalangan ulama?!
Tapi ingat ancaman Allah,

وَمَن یُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعۡدِ مَا تَبَیَّنَ لَهُ ٱلۡهُدَىٰ وَیَتَّبِعۡ غَیۡرَ سَبِیلِ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصۡلِهِۦ جَهَنَّمَۖ وَسَاۤءَتۡ مَصِیرًا

"Dan barangsiapa menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahannam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali." (QS. An-Nisa': 115)

فَلۡیَحۡذَرِ ٱلَّذِینَ یُخَالِفُونَ عَنۡ أَمۡرِهِۦۤ أَن تُصِیبَهُمۡ فِتۡنَةٌ أَوۡ یُصِیبَهُمۡ عَذَابٌ أَلِیمٌ

"Maka hendaklah orang-orang yang menyelisihi perintah Rasul-Nya untuk takut akan mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih." (QS. An-Nur: 63).

▶️ Adapun Ucapan Syaikh Hamad bin Utsman syafahullahu dan Syaikh Faishal Qazar Al-Jasim hadahullahu yang dibawakan oleh oknum "#Aneh_Bin_Ajaib", maka simak bantahannya di bawah ini:

1. Ucapan Syaikh Hamad bin Utsman telah dibantah sendiri oleh muridnya yang bernama Syaikh Abdurrazzaq Muhammad Utsman dengan ucapan beliau:
 
- Inilah ucapan Syaikh/guru kami Hamad bin Utsman hafizhahullahu tentang jihadnya Ikhwanul Muslimin dan Hamas sebelum beliau sakit dan sebelum terkena provokasi: (di antara ucapan beliau) Negara Iran yang bergotong royong dengan Hamas tidaklah membantu Palestina, kecuali untuk menguasainya di masa yang akan datang dan akan menyebarkan aqidah mereka (yang sesat bin kufur). Bagaimana kita lupa bahwa Palestina yang dimasukkan ke dalam Islam oleh Umar bin Khattab yang beliau dikafirkan oleh Iran?!...
(Sumber: https://twitter.com/abdulrazzaq_121/status/1713089480289083591?t=umL9abZ0k41UxVoZav2uCw&s=19)

- Dulu Syaikh/guru kami Hamad bin Utsman hafizhahullahu di dalam kitabnya "Al-Jihad" menukil ucapan para ulama semisal Syaikh Al-Utsaimin rahimahullahu dan Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullahu tentang permusuhan atas kaum muslimin dan menjerumuskan diri dalam kebinasaan ketika dalam keadaan lemah dan tidak memiliki kemampuan, yang dinamakan secara dusta oleh kelompok Ikhwanul Muslimin dengan istilah 'Jihad'.
(Sumber: https://twitter.com/abdulrazzaq_121/status/1713098277552353434?t=Y3urNWKkRqGIKJorsUN_lw&s=19)

🛑 Syaikh Abdul Aziz Ar-Rayyis Hafizhahullahu berkata ketika mengomentari statement Syaikh Hamad bin Utsman di atas (via chat WA pribadi) : 

أمَّا كَلاَمُ الشَّيْخ حَمْد الْعُثْمَان-شَفَاهُ اللَّهُ- فَهُوَ عَجِيْبٌ، وعَن الْعِلْمِ غَرِيْبٌ، وهَذَا تَعْلِيْقُ أَحَدِ طُلاَّبِهِ عَلَيْهِ

"Adapun ucapan Syaikh Hamad Al-Utsman syafahullahu -semoga Allah menyembuhkan beliau-, maka ini aneh dan terasing dari ilmu. Dan yang disebut di atas adalah komentar salah satu dari murid beliau."

2. Ucapan Syaikh Faishal Qazar juga telah dibantah oleh Syaikh Hamad Al-Atiq hafizhahullahu dalam tulisan singkat yang berjudul "Bantahan Terhadap 'Ijma' Harakah Yang Membela Peperangan Tanpa Akal Sehat'",
Bantahan atas ucapannya dari beberapa sisi:

1. Ini adalah Ijma' haraki bukan ilmiah, ngawur tanpa penelitian. Inilah yang dikatakan oleh Imam Ahmad rahimahullahu: "Barangsiapa yang mengklaim Ijma' (tanpa bukti/penelitian), maka dia dusta." 
Apa yang dibangun di atas kebatilan, maka itu batil.

2. Hukum asal adalah disyariatkan nahi munkar. Adapun kemaslahatan yang berdasarkan perasaan (baper) yang diklaim untuk meninggalkan nahi munkar, maka itu adalah bentuk halusinasi atau perasaan haraki yang diselisihi oleh para ulama yang kokoh keilmuannya.

3. Di antara kelaziman yang batil dari ucapannya adalah dia telah menyalahkan Rasulullah ﷺ yang pernah mengingkari para sahabat beliau ketika jihad di jalan Allah, seperti dalam kisah Dzati Anwath yang diriwayatkan dalam kitab Sunan.

4. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu pernah mengingkari penduduk Syam ketika awal kali berperang dengan tentara Tartar dikarenakan banyaknya penyimpangan mereka terhadap syariat dan beliau menyifati perang mereka dengan perang yang tidak syar'i. Dan beliau tidak menunda pengingkaran tersebut dengan dalih karena masih perang. Lihat kitab beliau Ar-Raddu 'Alal Bakri hal. 412. Demikian pula yang dilakukan oleh ulama kita di zaman ini terhadap perang yang tidak syar'i.

Wahai saudaraku muslim, berhati-hatilah dari pernyataan-pernyataan yang batil yang ditebarkan oleh orang-orang Harakah dan yang ngawur dengan kedok keprihatinan terhadap kaum muslimin dan jiwa mereka."
(Sumber: https://shorturl.at/pyBW0 dan https://www.islamancient.com/ar/?p=34484)

🛑 Syaikh Abdul Aziz Ar-Rayyis hafizhahullahu ketika mengomentari bantahan Syaikh Hamad Al-Atiq terhadap Syaikh Faishal Qazar berkata:

Ini adalah bantahan yang tepat atas Faishal Qazar hadahullahu. Dia itu sangat ngawur dalam menyebut ijma' yang ada dengan hanya modal penelitian perasaan semata yang merupakan buah dari serangan balasan (balas dendam) terhadap sebagian Salafiyyin atau untuk membela sebagian hizbiyyin. Agama adalah amanah besar, tidak berdiri di atas balas dendam akan tetapi tegak di atas keikhlasan dan ittiba' serta mengharap pahala di akhirat. Sadarkah Faishal Qazar dan akankah dia ruju' dari kengawurannya?
(Sumber: via Chat WA Pribadi Syaikh Abdul Aziz Ar-Rayyis hafizhahullahu) 

▶️ Adapun tentang kejadian 1982 di Syiria, maka Syaikh Faishal Qazar sendiri yang mengecamnya dalam kitabnya "Haqiqah Al-Khawarij Fi Asy-Syar'i wa 'Ibar At-Tarikh". Ini sebagian ucapannya: "Awal mula tragedi fitnah ini ketika sebagian kelompok jamaah Islamiyah tertipu dengan banyaknya pengikut mereka dan menyebarnya dakwah mereka. Namun mereka tidak menyibukkan diri dengan mengajarkan manusia aqidah shahihah dan menyeru mereka kepada tauhid. Mereka itu hanya menginginkan kekuasaan dengan alasan itulah jalan untuk mendirikan Daulah Islamiyah......" (Sumber: https://shorturl.at/sADQU)

Sungguh benar ucapan ulama salaf yang bernama Ibnu 'Aun: Apabila hawa nafsu telah menguasai hati, maka orang tersebut akan menganggap baik apa yang dulunya dia anggap jelek. (Al-Ibanah Ash-Sughra hal. 45 oleh Imam Ibnu Baththah rahimahullahu)

▶️ Syaikh Faishal Qazar hadahullahu dulu pernah berkata: "Siyasah Syar'iyah (seperti fatwa jihad/perang) adalah wewenang para ulama terutama dalam penentuannya di lapangan. Dan bahaya jika ada para pemula dari penuntut ilmu yang berbicara tentang hal ini serta lebih bahaya lagi jika dia menyalahkan ulama". (Sumber: https://shorturl.at/stEMW)

Namun kenapa beliau sekarang yang banyak bicara tentang jihad ini dan tidak menyerahkan fatwa "Jihad Di Palestina" kepada para ulama terutama kibar ulama yang masih hidup sekarang, semisal Syaikh Shalih Al-Fauzan atau Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad hafizhahumallahu?!

Hudzaifah bin Yaman Radhiyallahu 'anhu berkata:

واعْلَمْ أَنَّ الضَّلاَلَةَ حَقَّ الضَّلاَلَةِ أَنْ تَعْرِفَ مَا كُنْتَ تُنْكِرُ وأَنْ تُنْكِرَ مَا كُنْتَ تَعْرِفُ وإِيَّاكَ والتَّلَوُّن فِي دِيْنِ اللَّهِ تَعَالَى فإِنَّ دِيْنَ اللَّهِ وَاحِدٌ

"Ketahuilah sesungguhnya kesesatan yang nyata adalah engkau mengganggap baik apa yang dulu engkau anggap jelek dan engkau menganggap jelek apa yang dulu engkau anggap baik. Jauhkan dirimu dari mencla-mencle dalam beragama, karena agama Allah itu satu."
(Syarhu Ushul I'tiqad Ahlissunah Wal Jamaah 1/101)

▶️ Lihat pula bantahan Syaikh Salim Ath-Thawil hafizhahullahu kepada Syaikh Faishal Qazar tentang hal di atas. (Link: https://youtu.be/K4SpESzePVI?si=ZJLs2hSY-DtWPTuF).

❗Tambahan info: lihat pula pujian Syaikh Shalih As-Suhaimi ketika dulu Syaikh Salim Ath-Thawil membantah Syaikh Faishal Qazar dan tahdzir beliau terhadap Syaikh Faishal. Syaikh Shalih As-Suhaimi hafizhahullahu berkata: "Bantahan beliau bagus dan istimewa, dan layak dia (Syaikh Faishal Qazar) dibantah bahkan lebih dari itu. Semoga Allah memberikan balasan kebaikan kepada Syaikh Salim Thawil atas bantahannya tersebut. Yang nampak bahwa orang ini (Syaikh Faishal Qazar) telah dikuasai oleh kelompok sururiyah dan dia tidak kembali lagi kepada saudara-saudaranya Salafiyyin sebagaimana yang dulu dia dengungkan." (Sumber: https://d.pr/a/MKnpSq)

يَا مُقَلِّبَ القُلُوْبِ ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ 

Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hati kami di atas agamamu.

اللَّهُمَّ انْصُرْ المُسْلِمِيْنَ المُسْتَضْعَفِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ وفِي فَلَسْطِيْن

Ya Allah tolonglah kaum muslimin yang lemah dimana saja dan di Palestina

اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الكِتَابِ مُجْرِيَ السَّحَابِ هَازِمَ الأَحْزَابِ اهْزِمْ اليَهُوْدَ المُجْرِمِيْنَ الغَاصِبِيْنَ
 
Ya Allah Dzat yang menurunkan Al-Kitab, Dzat yang memperjalankan awan, Dzat yg menghancurkan Pasukan Ahzab...hancurkan orang-orang y4hud1 si penjahat si penjajah (kaum muslimin)

اللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وفَرِّقْ جَمْعَهُمْ واجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي نُحُوْرِهِمْ

Ya Allah, cerai beraikan barisan mereka, porak porandakan kelompok mereka dan jadikan makar jahat mereka di leher mereka sendiri.
Ustadz abdurahman toyib 
https://www.facebook.com/100044635020235/posts/pfbid038DjbY4ghcaBEZ5Dsfi1EMwGJLN8SKoWqEk1xU1GWFnPW16aTDbz5ESjp88omQZbkl/?mibextid=Nif5oz

siapa yang ingin memulai mencari riwayat dan membaca kitab para salaf, maka mulailah dari ulama negrinya terlebih dahulu

Alhamdulillah tadi malam kami mendapatkan ijazah riwayat dari orang tua dan guru kami Dr. Dasman Yahya Maali , MA. Beliau memberikan ijazah ammah kepada kami dan istri. Beliau meriwayatkan dari beberapa masyayikh, diantara mereka al Allamah Muhammad al Amin Bu khubzah al Maghribi -رحمه الله -. 

Pagi ini pun kami mendapatkan ijazah riwayat dari al Walid (ayahanda) al Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, MA. Beliau memberikan Ijazah Ammah secara musyafahah kepada kami dan Istri. Dan beliau juga memberi ijazah kepada beberapa teman yang meminta ijazah riwayat beliau melalui kami. Beliau meriwayatkn dari beberapa Masyayikh, diantara mereka Syaikh al Muhaddits Tsana’ullah bin Isa Khan al Madani, Syaikh Subhi bin Jasim  as Samarra’i, Syaikh Muhammad al Anshari dll.

Ini menunjukkan bahwa guru guru besar kita pun memperhatikan riwayat dan sanad ilmu. Sebagaimana secara biologis kita memiliki nasab dengan silsilah ayah keatas, maka ilmu dan kitab pun memiliki nasab dengan sanad silsilah guru keatas. Dan ini (sanad) merupakan kekhususan umat ini.

Dan siapa yang ingin memulai mencari riwayat dan membaca kitab para salaf, maka mulailah dari ulama negrinya terlebih dahulu. Diantara para ulama dan musnidin Ahlus sunnah negri ini adalah dua guru kita diatas dan juga al Ustadz al Fadhil Rikrik Aulia Rahman. Silahkan mulai perjalanan ilmiyyah ini.

Ketiga guru kita yang kami sebutkan meriwayatkan seluruh kitab dan periwayatan al Allamah al Albani. Dr. Dasman meriwayatkan dari Syaikhnya Bu Khubzah, Bu Khubzah meriwayatkan dari al Allamah al Albani.

Dr. Ali Musri meriwayatkan dari Musa’ad (sebagian membaca Musa’id) Basyir as Sudairi as Sudani, dari al Allamah al Albani.

Adapun Ustadz Rikrik, maka beliau meriwayatkan dari Bu Khubzah dan Musa’ad Basyir.

Adapun al Allamah al Albani, maka beliau meriwayatkan dari Muhammad Raghib ath Thabbakh, dari Abu Bakar Khuqir al Hanbali, dari Husain bin Muhsin al Anshari, dari al Wajih Abdurrahman bin Sulaiman al Ahdal, dari Muhammad Murthadha az Zabidi al Husaini, dari Ahmad Sabiq az Za’bali, dari Muhammad bin al ‘Alaa’ al Babili, dari Syams ar Ramli, dari Zakariyya al Anshari, dari al Hafizh Ibnu Hajar.

Inilah sanad marwiyyat al Allamah al Albani yang selama ini tidak diketahui oleh orang orang yang menyematkan tuduhan dusta bahwa beliau tidak memiliki guru dan sanad.

Semoga Allah merahmati beliau dan kita semua.

Barakallahufikum
Ustadz yami cahyanto
tambahan catatan dari ustadz yami cahyanto mengambil sanad dari ahli bid'ah
 
Sebenarnya mengambil dan meriwayatkan dari ahli bid’ah sudah di singgung oleh para ulama terdahulu. Al Bukhari sendiri meriwayatkan dari Imran bin Hiththan (seorang khawarij).
Ayo, siapa yang berani mengatakan bahwa al Bukhari plin plan…
Karena memang dalam masalah riwayat para ulama memberikan bab khusus tentang bolehnya meriwayatkan dari ahli bid’ah dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Lalu, balikkan pertanyaannya: kalau bukan karena adanya ulama atsariyyin (salafi), maka sanad Ulama Asya’irah pun tak akan bersambung kepada para salaf. Sebagai contoh: Kalau bukan karena Abu Bakar Khuqir al Hanbali (seorang salafi WAHABI) bagaimana Raghib at Tabbakh menyambungkan sanadnya kepada Husain bin Muhsin al Anshari (juga seorang salafi WAHABI)?
Ya begitulah kita memaklumi orang yang belum paham ilmu riwayat tapi malah nibrung dalam hal ini.
Terkadang, lebih panjang lisan di banding kepalanya

Rabu, 25 Oktober 2023

Dua kelompok kurang cermat memahami Fatwa syaikh Al-Albani.

Dua kelompok kurang cermat memahami Fatwa syaikh Al-Albani.

kelompok 1, mencela syaikh Al-Albani karena beliau dianggap berfatwa agar kaum muslimin berhijrah meninggalkan/mengosongkam P4lestina.

kelompok 2, mencela kelompok pertama dan menyerukan agar kaum muslimin keluar dan mengosongkan tanah Palestina dg dalil fatwanya syaikh Al-Albani.

Dua²nya kurang tepat dalam memahami fatwa syaikh Al-Albani, Yang ada adalah syaikh Al-Albani ditanya bagaimana hukumnya orang yang berada di tepi barat (west bank/dhiffah ghorbiyah), yaitu sebuah wilayah di Palestina yang pada waktu itu menjadi objek kebrutalan Z1on1s dan kaum muslimin tidak bisa menegakkan agamanya, agar mereka berhijrah ke wilayah yang kedua, wilayah yang lain di dalam Palestina….Karena Palestina pada waktu itu masih ada wilayah² lain selain tepi barat.

Redaksi asli :

يقول الدكتور محمد شقرة: فلقد سُئل الشيخ – حفظه الله – عن بعض أهل المدن التي احتلها اليهود عام 1948م، وضربوا عليها صبغة الحكم اليهودي بالكلية، حتى صار أهلها فيها إلى حال من الغربة المرملة في دينهم، وأضحوا فيها عبدة أذلاء؟ 

فقال: هل في قرى فلسطين أو في مدنها قرية أو مدينة يستطيع هؤلاء أن يجدوا فيها دينهم، ويتخذوها داراً يدرءون فيها الفتنة عنهم؟ فإن كان؛ فعليهم أن يهاجروا إليها، ولا يخرجوا من أرض فلسطين، إذ إن هجرتهم من داخلها إلى داخلها أمر مقدور عليه، ومحقق الغاية من الهـجرة

http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=60147.

Setiap fatwa ada kondisi yang menyelimutinya. beberapa waktu lalu ada yang menulis lebih baik warga Gaza pergi meninggalkan masjid al-Aqsha hijrah ke tempat lain. Karena dahulu nabi berhijrah meninggalkan Makkah, padahal Makkah lebih mulia dari pada al-Quds.

Pertama: G4za bukan wilayah yang ada masjid al-Aqshanya. al-Aqsha ada di Yerusalem. beda otoritas dan penguasaan.

Kedua: menyuruh penduduk G4za keluar berhijrah, mau hijrah kemana???? semua diblokade oleh y4hudi, dan yang kedua negara mana yang mau menampung? itu dulu harus dijawab sebelum memberi solusi hijrah keluar P4lestina.

Semoga Allah menolong saudara² kita di bumi Syam dan belahan² bumi lainnya.

pic. jawaban syaikh Ali tentang Fatwa syaikh al-Albani.
Ustadz Dr fadlan fahamsyah

Selasa, 24 Oktober 2023

berkurangnya doa berkurang juga tauhidnya

5 Sumber Kebahagiaan | Imam As-Syafi'i

5 Sumber Kebahagiaan | Imam As-Syafi'i ; 
Kebaikan ada pada lima perkara, yaitu hati yg selalu merasa cukup (qana'ah), menahan diri dari mengganggu orang lain, mencari usaha yg halal, bertaqwa dan percaya sepenuhnya kepada Allah عز وجل
(Syiar A'laamin Nubala' 10/97)
Ustadz Dr fuad romadhon 

butuh konsentrasi dan fokus

Ustadz ahmad muzaqi

Berapa jatah warisan istri jika suami meninggal? Pun, sebaliknya, berapa jatah warisan suami jika istrinya meninggal?

Berapa jatah warisan istri jika suami meninggal? Pun, sebaliknya, berapa jatah warisan suami jika istrinya meninggal?

Perhitungannya mudah sekali.

Kata kunci untuk jatah suami atau istri, perhatikan ini baik-baik ya, adalah:

1. Suami mendapat 1/2 atau 1/4.
2. Istri mendapat 1/4 atau 1/8.

Kapan suami mendapat 1/2 atau 1/4?

Kapan istri mendapat 1/4 atau 1/8?

Jawabannya: Kata kunci kedua adalah ada anak atau tidak. Baik anak tsb adalah anak bawaan atau anak dari keduanya. Dan pecahan ini tidak perlu melihat ada ahli waris lain atau tidak, murni ttg ada anak atau tidak.

Sesimpel itu.

1. Suami mendapat 1/2 jika istri wafat tak ada anak.
Suami mendapat ¼ jika istri wafat ada anak.

2. Istri mendapat 1/4 jika suami wafat tidak ada anak.
Istri mendapat 1/8 jika suami wafat ada anak.

Contoh kasus:

1. Abdullah wafat meninggalkan istri dan ada anak. Berarti istri Abdullah, Bunga mendapat 1/8. Jika Abdullah wafat tidak memiliki anak, baik anak bawaan dia atau anak dengan Bunga, Bunga mendapat ¼.

2. Bunga wafat meninggalkan suami tanpa ada anak. Suami mendapat ½, karena tak ada anak. Jika bunga wafat dalam keadaan memiliki anak, suami mendapat ¼ dari harta Bunga.

Nb: termasuk dalam hal ini furu’. Detailnya di pembahasan ilmu waris tentunya.

Lalu bagaimana dengan jatah anak-anak jika ada anak, atau jatah ahli waris lain? Nah itu pembahasan lain. Postingan ini terkait jatah suami atau istri saja.

Wallahu a’lam
Ustadz yani fahriansyah

Maka bersabar di atas kefakiran merupakan tingkatan tertinggi yang tidak mampu di raih melainkan orang - orang yang besar ( ilmunya, amalnya dan ketakwaan nya)

Sabar Merupakan amalan yang berpahala dan seorang hamba akan mendapatkan pahala sabar sesuai dengan kadar penderitaan yang ia lalui, maka orang orang yang ditimpa kefakiran dan yang semisalnya kemudian bersabar merekalah yang akan mendapatkan pahala yang besar karena kesabarannya atas apa yang menimpa mereka.
Maka bersabar di atas kefakiran merupakan tingkatan tertinggi yang tidak mampu di raih melainkan orang - orang yang besar ( ilmunya, amalnya dan ketakwaan nya)

_____
Al Bidayah wa Nihayah
Ustadz nurkholis

RAFIDHAH, IKHWANUL MUSLIMIN DAN YAHOEDIE

RAFIDHAH, IKHWANUL MUSLIMIN DAN YAHOEDIE

Rafidhah itu adalah tunggangannya yahoedie. Janganlah tertipu dengan kebusukannya, yang seolah-olah mereka bermusuhan dengan yahoedie dan membantu kaum muslimin. Padahal dari dulu mereka teman karibnya musuh-musuh islam dan saling tolong menolong dengan mereka. 

Berkata Syekhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, 

الرافضة حمير اليهود يركبون عليهم في كل فتنة

Ar Rafidhah itu adalah keledai-keledainya Yahudi, mereka menunggangi atasnya disetiap fitnah. (Minhajus Sunnah 1/20).

Berkata Syekhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, 

"النصارى الذين قاتلهم المسلمون بالشام كانت الرافضة من أعظم أعوانهم".

Nashara adalah mereka orang-orang yang kaum muslimin menyerang (memerangi) mereka di Syam, Rafidhah adalah diantara pembantu mereka (nashara) yang paling besar. (Minhajus Sunnah 3/378).

Dan berkata Syekhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, 

وكذلك إذا صار لليهود دولة بـالعراق وغيره ، تكون الرافضة من أعظم أعوانهم ، فهم دائماً يوالون الكفار من المشركين واليهود والنصارى ، ويعاونونهم على قتال المسلمين ومعاداتهم ] . ((منهاج السنة النبوية)) (3/ 378)

Dan demikian pula apabila terjadi disuatu negara, baik di Irak dan yang lainnya yang dikuasai Yahoedie, rafidhah diantara penolong mereka. Lalu mereka terus-menerus membantu orang kuffar dari kalangan orang-orang musyrik, Yahoedie dan nasrani. Dan mereka menolongnya (orang-orang kuffar) untuk memerangi dan melawan kaum muslimin. (Minhajus Sunnah Nabawiyyah 3/378).

Bagaimana dengan Ikhwanul Muslimin? Kata ulama, mereka adalah penolong khomaini dan rafidhah serta keledai dari keledainya Yahoedie. 

Berkata Syekh Al Hammad Al An Shorii rahimahullah :

إن الإخوان المسلمين من أنصار الخميني والروافض. المجموع (699/2)}

Sesungguhnya Al Ikhwanul Muslimin diantara penolong-penolong Khomaini dan Ar Rawafidh. (Al Majmu' 2/699).

Berkata Syekh Said Ruslan hafidzahullloh, 

الرَّافِضَةُ حَمِيرُ اليَّهُود وَأَمَّا الإِخوَانُ المُسلِمِين فَحَمِيرُ حَمِيرِ اليَهُود

Ar Rafidhah itu adalah keledai-keledainya Yahudi, sedangkan Ikhwanul Muslimin keledai dari keledainya Yahoedie. Sumber : ttps://t.me/al_manhaj_as_sahih

AFM

Copas dari berbagai sumber

Wahai Abu Ishaq, mengapa kami berdoa tapi tidak juga dikabulkan?" Beliau menjawab, "Sebab hati kalian mati karena 10 perkara." "Apa itu?" Tanya mereka. Beliau menjawab

📒 Petuah

Ibrahim bin Adham rahimahullahu pernah melewati pasar kota al-Bashrah, kemudian orang-orang berkumpul di sekitar beliau dan bertanya, "Wahai Abu Ishaq, mengapa kami berdoa tapi tidak juga dikabulkan?" Beliau menjawab, "Sebab hati kalian mati karena 10 perkara." "Apa itu?" Tanya mereka. Beliau menjawab: 
1. Kalian mengenal Allah, tapi tidak menunaikan hakNya. 
2. Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, namun kalian meninggalkan sunnah beliau. 
3. Kalian membaca Alquran, tapi tidak mengamalkannya. 
4. Kalian makan nikmat dari Allah, tapi tidak mensyukurinya. 
5. Kalian mengatakan, sesungguhnya setan musuh kalian, sementara kalian mengikutinya. 
6. Kalian berkata, sesungguhnya surga benar-benar ada, namun kalian tidak beramal untuk menggapainya. 
7. Kalian berkata, sesungguhnya neraka benar-benar ada, tapi kalian tidak berlari darinya. 
8. Kalian berkata, sesungguhnya kematian benar-benar ada, tapi kalian tidak bersiap-siap untuk menyambutnya. 
9. Kalian terbangun dari tidur, tapi malah sibuk dengan aib orang lain dan tidak peduli dengan aib sendiri. 
10. Kalian menguburkan jenazah, akan tetapi tidak mengambil pelajaran darinya. 

| Jami' Bayan al-'Ilmi wa Fadhlihi, Ibnu Abdilbarr, 2/122.

🇮🇩🇸🇦 ICC DAMMAM KSA
Channel Telegram: https://t.me/iccdammamksa

Faidah haditsiyyah : Qowaid Jarh Wa At-Ta'dil.

Faidah haditsiyyah : Qowaid Jarh Wa At-Ta'dil.

Tidak diragukan lagi bahwa menelaah sanad hadist adalah pekerjaan para ulama hadist. Bagaimana akhirnya penelitian² yang mereka lakukan menghasilkan beberapa ketentuan kaidah. 

Salah satu yang diperselisihkan oleh para ulama hadist adalah :

Riwayat seorang rawi yang diketahui oleh ahli jarh wa at-ta'dil bahwa dia adil, kemudian seorang yang adil tersebut meriwayatkan dari seorang syaikh.

Apakah riwayat seorang adil tersebut di ta'dil atau diterima atau ditolak?

Disini ada 3 pendapat :

Pendapat pertama riwayatnya ditolak secara mutlak, ini adalah pendapat al hafizh al iroqi dan jumhur muhaddisin.

Dikarenakan seorang syaikh tersebut tidak diketahui  keadaannya. Terlepas dia seorang syaikh, bisa jadi dia adil bisa jadi tidak. Jarh belum ada kepadanya, demikian pula ta'dil. Sehingga tidak dapat dihukumi riwayatnya diterima walaupun dia adalah seorang syaikh.

Pendapat kedua : riwayatnya diterima secara mutlak. 

Dikarenakan, jika rawi yang adil itu mengetahui ada yang men-jarh syaikh tersebut pastilah dia tidak meriwayatkan hadistnya.

Sikap diamnya rawi adil tersebut menunjukkan akan diterimanya riwayat seorang syaikh tadi. Jika dia mengetahui bahwa telah datang jarh terhadapnya namun dia tetap meriwayatkan, maka dia telah berbuat curang dalam agama.

Para ulama menerima riwayat seorang adil tersebut karna "keadilannya". Sehingga para ulama percaya dengan riwayatnya.

Pendapat yang ketiga : Dirinci terlebih dahulu.

Jika rawi adil itu dikenal meriwayatkan dari seorang yang adil pula, maka riwayatnya diterima. Namun jika tidak dikenal dia meriwayatkan dari seoarang yang adil pula maka ditolak.

Diantara rawi adil yang selalu meriwayatkan dari seorang yang adil pula, diantaranya :

Imam Ahmad bin hanbal
Sulaiman bin harb
As sya'bi
Malik bin anas
Baqiyy ibn mukhlid.

Sedangkan al Imam as suyuti memasukkan syu'bah bin mahdiy. Namun As Sakhowi mengatakan bahwa terkadang syu'bah meriwayatkan dari seorang matrukul hadist.

Guru kami As Syaikh DR. Ahmad Al Makromiy mengatakan yang paling dekat dengan kebenaran adalah pendapat ketiga, dan juga di rajihkan oleh ahli ushul.

Rumit gak ikhwah???

Hehe...minum kopi dulu ya biar gak apa kali...(logat medan)

________________

Ikhwah, apa pelajaran yang bisa dipetik dari hal ini? Diantaranya :

1. Ilmu hadits adalah ilmu yang sangat mulia, ilmu yang para ulama salaf dahulu berjuang habis habisan siang dan malam, melakukan perjalanan berbulan bulan demi mencari sebuah hadist, mengerahkan ijtihad untuk menghukumi satu hadist.
2. Kita akhirnya tidak menyepelakan ulama, tidak menyepelekan karya² mereka. Karna kita tahu bagaimana perjuangan mereka.
3. Ilmu itu didapatkan hanya dengan belajar.
4. Tidak boleh berbuat curang didalam agama.
5. Perlunya kroscek terlebih dahulu jika datang sebuah khobar, jangan ditelan mentah².
6. Imam Ahmad dan Imam malik dari dua orang Imam yang sangat kredibel.
7. Bercermin dari perkara ini, bahwa kejujuran adalah sebuah hal yang mendatangkan kemuliaan baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
8. Dengan melihat bagaimana ulama salaf dahulu, menjadi cambukan bagi kita untuk terus belajar dan berjihad untuk menghilangkan kebodohan.

Semoga bermanfaat,
Akhukum Fillah, Taufiq Abu Ruwayfi'.

Yg kutakutkan pada umatku adalah para imam yg menyesatkan.

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

- إِنَّما أخافُ على أُمَّتي الأئِمةَ الْمُضِلِّينَ

Yg kutakutkan pada umatku adalah para imam yg menyesatkan.

Imam atau orang yg diikuti karena kebaikanya namun sekaligus juga menyesatkan..

Dan imam disini bukan hanya ulama besar namun para ustadz² yg menyesatkan yg banyak follower nya juga termasuk wallahu a'lam..

Allahul musta'an..
Ustadz bagus wijanarko