Sabtu, 01 Oktober 2022

Bid'ah menguji manusia (dengan person)

🖋️بدعة الامتحان
🖊️Bid'ah menguji manusia (dengan person)

   Syaikh Abdul Muhsin Al-Badr حفظه الله ورعاه menyebutkan dalam kitabnya bahwa di antara bid'ah yang menyebar di era belakangan - dan sayangnya masih mewabah - adalah 'bid'ah imtihan' yakni menguji kompetensi manusia dan tergolong Ahlussunnah atau bukan dengan person tertentu.

   Beliau berkata : "Dan di antara bid'ah mungkar di zaman ini adalah bid'ah SEBAGIAN AHLUSSUNNAH menguji sebagian lainnya dengan orang-orang tertentu. Apakah motifnya kebencian terhadap person tertentu, atau pujian yang berlebihan terhadap person tertentu. Dan jika hasilnya sepakat - tentang bahasan person yang diujikan - maka akan diberi selamat, pujian dan sanjungan (selamat manhaj anda telah kokoh blekoh!).
Namun jika tidak sepakat dan berbeda penilaian maka baginya adalah celaan, tabdi', boikot dan tahdzir... ". Lalu Syaikh Abdul Muhsin menukil fatwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah tentang bid'ahnya hal tsb. 

(Rifqan Ahlas-Sunnah : hal. 65)

   Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Fatawa nya menyebutkan bahwasanya tidak patut menyebutkan Yazid bin Mu'awiyah dan menjadikannya 'sarana ujian kaum muslimin' dan ini adalah BID'AH YANG MENYELISIHI AHLUSSUNNAH WAL-JAMA'AH. Dan beliau juga berkata bahwa ini adalah SEBAB PERPECAHAN UMAT DAN MENGUJI DENGAN APA YANG TIDAK DIPERINTAHKAN OLEH ALLAH DAN RASUL-NYA...

(Majmu' Fatawa: 3/415)

   Siapakah yang biasa sibuk begitu? Dalam kutaibnya tsb Syaikh Abdul-Muhsin menyebutkan bahwa yang biasa begitu adalah orang yang tidak punya kesibukan dalam Ulum Kitab dan Sunah, tidak pula punya durus, tidak pula karya tulis yang bermanfaat, hari-harinya disibukkan mencari-cari aib sana dan sini, bahkan tidak jarang sebenarnya bodoh dalam kafaah ilmiah, tidak mutqin dalam ilmu, yang tidak jarang ilmunya tidak sampai sejengkal dari orang-orang yang ia bicarakan, Wallahul-musta'an.
Ustadz noviyardi