Jumat, 28 Oktober 2022

HAKIKAT SALAFI DAN FITNAH WAHABI

HAKIKAT SALAFI DAN FITNAH WAHABI

Syaikh Abdus Salam bin Salim As-Suhaimi -hafidzahullah- berkata: "Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:'Tidaklah aib bagi yang menampakkan madzhab salaf dan menisbatkan diri kepadanya (salafi) atau mengkaitkan diri denganya. Bahkan wajib menerima hal itu darinya, karena madzhab salaf tidaklah berada kecuali diatas kebenaran'

Dan sungguh para imam Islam dari Ahlus Sunnah memiliki pengaruh yang besar dalam dakwah kepada sunnah, dan kembali kepada jalan salaf, manhaj dan mencontoh para salaf. Dan diantara para imam tersebut adalah: Imam Malik, Imam Asy-Syafi'i, Imam Ahmad, Imam Ibnu Khuzaimah, Imam ibnu Abi 'Ashim, Imam al-Ashbahani, Imam Al-Aajurri, dan selain mereka.

Kemudian Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan murid-muridnya seperti Ibnu Qayyim, Ibnu Abdil Hadi, Ibnu Katsir dan Imam Adz-Dzahabi.

Kemudian Syaikhul Islam muhammad bin Abdul wahhab, dan para Imam Dakwah setelahnya, yang (mereka semua) menyebabkan nampaknya geralan salafi sepanjang jaman, mereka menimba asas agama dan aqidahnya dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya -shallallahu 'alaihi wasallam-, beserta siroh salafus sholeh, dan mereka menerjang semua arus bid'ah yang keluar dari asas agama ini.

Aku telah memperpanjang penjelasan perkara ini, dan menerangkannya; karena kita mendengar dan membaca dari orang yang menikam dakwah salaf, dan orang yang menamakan diri dengannya (menganggap salafi istilah bid'ah, pent.). Atau menklaim bahwa dakwah salaf adalah hizbi, tidak ada bedanya dengan jamaah hizbiyyah kontemporer. Sebagian ada yang berkata bahwa pencetus dakwah salaf adalah Imam muhammad bin Abdul Wahhab.

Pada hakikatnya, bahwa Imam Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang dai dari duat salafiyyah, ia adalah seorang mujaddid dari para mujaddidnya. Ia menghidupkan rambu-rambunya setelah menjadi usang. Dan mengembalikannya menjadi jernih dan murni di jazirah ini setelah keruh dan diselimuti bid'ah dan khurofat.

Bahkan negeri yang diberkahi ini (Saudi Arabia) -semoga Allah menjaganya- adalah negeri salafi, dakwahnya adalah dakwah salafiyyah sebagaimana dikatakan oleh pendirinya Raja Abdul  Aziz bin AbdurRahman Allu Su'ud dimana dia berkata dalam khutbah Haji tahun 1365 H.:" Sesungguhnya Aku adalah seorang salafi, dan aqidahku adalah salafi yang aku berjalan dengan tuntutannya diatas Al-Kitab dan As-Sunnah."

Dan dia berkata dalam khutbah ini juga: "mereka berkata bahwa kami adalah Wahabi, pada hakikatnya kami adalah salafi yang menjaga agama kami, kami mengikuti kitabullah dan sunnah Rasulullah, tidak ada antara kami dan manusia kecuali kitabullah dan sunnah Rasul-Nya"

[Kun Salafiyyan Alal jaaadah, hlm. 16-18]

Dika Wahyudi lc.