PENCEMAR DAKWAH SALAF
Berkata Raja Abdul Aziz -rahimahullah-: "Jalan yang kami tempuh adalah jalan salafus sholih (pendahulu yang sholeh) kami tidak mengkafirkan seorangpun kecuali orang yang dikafirkan Allah dan Rasul-Nya. Dan tidak ada madzhab selain madzhab salafus sholeh. Kami tidak memprioritaskan suatu madzhab atas madzhab lainnnya. Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi'i dan Ibnu Hanbal semuanya adalah para imam kami"
Syaikh Abdus Salam bin Salim As-Suhaimi berkata: "Ini merupakan perkataan yang indah, merefleksikan makna yang benar terhadap dakwah salafiyah yang ia merupakan makna yang sah untuk islam.
Di waktu-waktu sekarang ini, Islam secara umum dan Kerajaan Saudi Arabia serta dakwah salaf secara khusus menghadapi fitnah, kedzoliman, pencorengan nama baik, dan pemutar balikan fakta dari sebagian tokoh politik, para penulis barat yang memusuhi islam yang zionisme berada dibelakang mereka, dan berdiri bersama dalam kedzoliman terhadap dakwah, fitnah, yang berpengaruh pada beberapa negara-negara. Padahal, dakwah salaf adalah dakwah yang paling jauh dari pengkafiran, pembid'ahan dan pemfasikan tanpa dalil. Dan dakwah inilah yang paling jauh dari sikap keras dan ekstrim. Akan tetapi dakwah yang diberkahi ini, dilekatkan dengan sesuatu yang bukan berasal darinya, dan dinisbatkan kepadanya tokoh-tokoh yang tidak berada di atas manhajnya. Yang membuat buruk keindahan dakwah salaf, dan merubah hakikatnya, dan membuat orang lari dan menghindar darinya.
Di antara unsur yang paling kuat yang menjadi sebab hal itu, adalah keberadaan jama'ah-jama'ah islam hizbiyyah kontemporer yang terpengaruh dengan pemikiran khowarij, akan tetapi sebagian tokoh, pemimpin, dan pemikir jamaah-jamaah ini, terkadang dalam sebagian sikap dan arah pemikiran sesuai dengan dakwah salaf.
Sebagian mereka berbicara dengan nama Dakwah Salaf -padahal mereka bukan bagiannya- yang membuat rancu kebanyakan orang yang tersembunyi bagi mereka hakikatnya, dengan persangkaan bahwa kelompok-kelompok ini adalah salafiyah atau di atas pemikiran wahabi sebagaimana menjadi populer penamaan dakwah dengannya.
[Kun salafiyyah 'alal jaaddah, hlm. 18-19]
Dika Wahyudi Lc.