MENGOBATI KERINDUAN
Alhamdulillah ahad kemaren Syaikh Ali Abu Haniyyah menyampaikan dauroh selama 4 sesi mengkaji risalah yang beliau tulis 14 tahun lalu (1430 H) berjudul:
التصفية و التربية في واقع السلف
Penyampaian beliau di dauroh kemaren mengingatkan kami akan guru beliau tercinta Syaikh Ali Hasan al-Halabi رحمه الله , nafasah ilmiyyahnya menunjukkan bahwa beliau banyak terpengaruh dengan gurunya tersebut. Dari awal sesi sampai akhir sesi dauroh banyak kami jumpai kesamaan beliau dengan gurunya, 2 diantaranya yang ingin kami sebutkan di tulisan singkat ini:
1️⃣ Di setiap dauroh yang disampaikan Syaikh Ali Hasan al-Halabi, beliau selalu mengingatkan akan pentingnya bahasa arab, hal tersebut disampaikan di pembukaan dauroh hingga di sela-sela dars.
Demikian pula muridnya, Syaikh Ali Abu Haniyyah حفظه الله yang menasehatkan para peserta dauroh untuk meningkatkan malakahnya dalam lughoh. Dan di sela-sela dauroh (seingat kami) beliau mengingatkan akan pentingnya ilmu tashrif dan ilmu arudh. Menurut beliau ilmu tashrif sangat penting untuk mengetahui asal sebuah kata, beliau contohkan kata سَيِّد dan جَيِّد yang asalnya سَيْوِد dan جَيْوِد kemudian keduanya ditakhfif. Adapun ilmu arudh dipelajari agar bisa membaca bait syair arab dengan benar dengan memperhatikan timbangan-timbangan syairnya.
2️⃣ Di akhir risalahnya TASHFIYAH WA TARBIYAH FI WAQI' SALAF beliau menyatakan dalam tulisannya bahwa Imam al-Albani, Imam Ibnu Baz dan Imam Ibnu Utsaimin ketiganya saling melengkapi sehingga tashowwur dakwah salafiyyah menjadi sangat jelas dan sempurna dengan ketiganya رحمهم الله.
Penyampaian beliau mengingatkan kami akan pernyataan semisal dari gurunya di dauroh terakhir di batu malang (2019). Itu artinya Syaikh Ali Abu Haniyyah sudah mendengarkan pernyataan gurunya ini sebelum beliau menyusun risalah yang ditulis 14 tahun lampau dan didaurohkan ahad kemaren.
Dan pernyataan dari Syaikh Ali Hasan ini baru kami pahami sepenuhnya ahad kemaren melalui penjelasan Syaikh Ali Abu Haniyyah bahwa ketiga Aimmah Ahlussunnah tersebut saling melengkapi dari sisi: Syaikh Al-Albani yang menyibukkan dirinya dengan ilmu hadits dalam rangka taqribussunnah ilal ummah dan mendakwahkan pemurnian aqidah serta menyeru ummat untuk kembali kepada al-Quran dan as-Sunnah meninggalkan taqlid madzmum, sedangkan Syaikh Ibnu Baz menggambarkan dakwah salafiyyah secara fatwa resmi dan pengaruh dakwahnya di segala lini di berbagai negri secara umum dan di saudi secara khusus, adapun Syaikh Ibnu Utsaimin menggambarkan dakwah salafiyyah dari sisi disibukkan dengan mendampingi penuntut ilmu dalam tadarruj tholabul ilmi melalui durus ilmiiyah, syuruh mutun, fatawa dan ahkam fiqhiyyah
رحم الله علماء المسلمين الاموات و حفظ الاحياء منهم
Ustadz amir al kadiry