Jumat, 28 Oktober 2022

Tidak mungkin adanya persatuan diatas hizbiyyah

#Persatuan_hizbiyyah_persatuan_semu
#Bersatu_diatas_kebatilan_dan_kebid'ahan
#Persatuan_yang_hakiki_diatas_manhaj_Nabi

✔Apakah mungkin persatuan diatas hizbiyyah? dan manhaj apa yang kita harus bersatu diatasnya?

📝As Syaikh Al 'Allamah DR. Shalih Al Fauzan hafidzahullah menjawab :

Tidak mungkin adanya persatuan diatas hizbiyyah, karena hizbiyah (partai, kelompok) sebagian mereka dengan yang lain saling bertentangan dan bermusuhan, mustahil bisa disatukan sesuatu yang saling bertentangan. sedangkan Allah telah firmankan :

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai": (Qs. ali imran : 103).

Allah telah melarang perpecahan dan perintahkan persatuan diatas satu kelompok, yaitu golongan Allah. sebagaimana firmanNya :

أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah (golongan Allah) itu adalah golongan yang beruntung". (Qs. al mujadilah : 22).

dan firmanNya :

وَإِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ

"Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepadaKu". (Qs. al mukminun : 52).

Partai-partai, jama'ah-jama'ah yang ada dengan berbagai macam (perpecahannya) bukanlah dari islam sedikitpun. sebagaimana firman Allah :

إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ

"Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamaNya dan mereka menjadi berkelompok-kelompok, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka". (Qs. al an'am : 159).

ketika Nabi shallallahu alaihi wasallam mengkabarkan tentang perpecahan umat sampai 73 golongan, Beliau kabarkan :

كُلُّهَا فِي النَّارِ إلَّا وَاحِدَة 

"Semuanya di neraka kecuali satu kelompok". kemudian beliau menyebutkan kelompok yang selamat adalah :

مَن كَانَ عَلَى مِثلِ مَا أَنَا عَلَيْهِ اليَوم وَأَصْحَابِي

"Orang yang mengikuti aku dan para shahabatku seperti hari ini". (HR. Tirmidzi no. 2641).

Maka tidak ada kelompok yang selamat kecuali satu saja, yaitu yang manhajnya mengikuti Rasulullah dan para shahabtnya. maka Beliau membedakan dan tidak menyatukan, sebagaimana firman Allah :

وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ

"dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu)". (Qs. al baqarah : 137).

berkata Imam Malik rahimahullah :

لَنْ يُصْلِحَ آخِرَ هَذِهِ الأُمَّةِ إلَّا مَا أَصلَحَ أوَّلَهَا

"Tidak akan bisa memperbaiki kondisi akhir dari umat ini kecuali dengan apa yang telah memperbaiki kondisi orang-orang pertamanya". (at tamhid 10/23).

sebagaimana firman Allah :

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga". (Qs. at taubah : 100).

Maka tidak ada pilihan lagi bagi kita kecuali bersatu diatas manhaj salaf shalih.

📚 al ajwibah al mufidah 'an asilati al manaahij al jadidah, hal. 227 -228.

Wallahu A'lam
Solo/28/10/2018 M.
Ustadz muhammad alif