SEMANGAT YAMAN - Di Darul Hadits Ma'bar yang dibimbing oleh Asy Syaikh Muhammad Al Imam hafizhahullah, biasanya setelah subuh para santri menghafal Al Qur'an. Untuk mengusir dingin yang demikian menusuk, banyak di antara mereka menghafalkannya sambil berjalan cepat mengelilingi masjid.
Agak siang sedikit, majelis-majelis takhossus dibuka. Silakan dipilih halaqoh mana yang ingin diikuti. Nahwu, shorof, fiqh, aqidah, faroidh, hadits.. silakan puaskan hasrat anda untuk mereguk ilmu.
Itulah keutamaan tinggal di markiz ilmu seperti di Darul Hadits. Melihat banyaknya orang yang semangat belajar, semangat menghafal, kita jadi semangat pula. Tidak ingin ketinggalan.
Tapi kalau tinggal jauh dari markiz ilmu, ya sudah..
taklim sepekan sekali sudah cukup..
dauroh atau kajian tematik sebulan sekali ya cukup..
itu pun tanpa kurikulum, bahkan kadang tanpa arah yang jelas
apakah cukup mengambil pepatah "tak ada rotan akar pun jadi"?
ataukah diri yang kurang berusaha meraih keutamaan yang lebih tinggi?
Ust Wira bachrun
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=361001024100209&id=100005709420745