PAHAM JAHMIYYAH DAN BAHAYANYA
Imam Al-Bukhārī (w. 256 H) meriwayatkan bahwa salahsatu tokoh tabik tabiin, Imam ‘Alī bin ‘Āshim Al-Wāsithī (w. 201 H) pernah berkata:
احذر من المريسي وأصحابه فإن كلامهم يستجلب الزندقة، وأنا كلمت أستاذهم جهما فلم يثبت لي أن في السماء إلها.
“Jauhilah Al-Marrīsī dan para sahabatnya, karena pendapat mereka membawa kepada kezindikan. Aku telah berbicara dengan guru mereka, yaitu Jahm (bin Shafwan), yang menurutku si Jahm tidak mengakui adanya ilah (Allah) di atas langit.” [Khalq Af‘āl Al-‘Ibād, no. 17]
Hal senada juga diriwayatkan oleh Imam Ibnu Baththah Al-‘Ukbārī (w. 387 H) dalam Al-Ibānah Al-Kubrā (no. 2369) dan Imam Abū Ya‘lā Al-Hanbalī (w. 458 H) dalam Ibthāl At-Ta‘wīlāt (hal. 319).
Disclaimer:
Atsar ini menjelaskan tentang salah satu pokok paham Jahmiyyah, dan bahayanya karena menjurus pada kezindikan. Pengutipan atsar ini hanya untuk diketahui umat belaka, agar umat menghindar/terhindar darinya. Jika ada kesamaan antara paham Jahmiyyah dengan pandangan anda, tokoh, mazhab, dan jamaah tertentu, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Salam Persahabatan,
Alfan Edogawa
https://www.facebook.com/100007268449111/posts/2804006089851645/
Di bawah komentar ust atori Husen
Di kitab beliau di sebutkan dalam hal 28 nomer 23
Orang yang mengingkari Allah istawa di atas Arasy ialah aqidahnya lebih buruk dari yahudi dan kristen. Maaf itu bukan kata ane. Siapa tau cicit2 jahmiyyah pada gak terima
al uluw imam adz dzahabi
Komentar Di bawah ust Alfan edogawa
Dalam ibanah kubro