Minggu, 28 Maret 2021

Sebagaimana kata guru kami, Syaikh Abdul Aziz Ath Thorifi. Hadis yang membicarakan tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban menuai kritikan dari para ulama. Ada ulama yang menghasankannya dan ada yang mendhoifkannya.

Sebagaimana kata guru kami, Syaikh Abdul Aziz Ath Thorifi. Hadis yang membicarakan tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban menuai kritikan dari para ulama. Ada ulama yang menghasankannya dan ada yang mendhoifkannya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
Syaikh Abdul Aziz Ath Thorifi berkata, “Tidak ada hadis shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga atsar dari para sahabat akan anjuran ibadah tertentu pada malam Nisfu Sya’ban. Malam Nisfu Sya’ban sama halnya dengan malam-malam lainnya. Allah turun pada setiap sepertiga malam terakhir dan itu bukan hanya terjadi pada malam Nisfu Sya’ban saja.”
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
Intinya, tidaklah tepat mengkhususkan malam Nisfu Sya’ban dengan melakukan shalat malam, begitu pula tidaklah tepat mengistimewakan hari Nisfu Sya’ban (15 Sya’ban) dengan puasa khusus. Semua yang dilakukan orang awam pada malam tersebut atau siang harinya, semuanya adalah amalan yang tidak ada tuntunan dan perlu diperingatkan. Ibadah shalat dan puasa sudahlah cukup dari petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak perlu membuat-buat suatu amalan baru (yang tidak ada tuntunannya). Wallahu Ta’ala a’lam. (Al Muntaqo min Fatawa Al Fauzan, soal no. 156, urutan Asy Syamilah).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
Namun catatan yang perlu diperhatikan, kami sama sekali tidak katakan, “Barangsiapa yang biasa bangun shalat malam, janganlah ia bangun pada malam Nisfu Sya’ban. Atau barangsiapa yang biasa berpuasa pada Ayyamul biidh (tanggal 13, 14, 15 H.), janganlah ia berpuasa pada hari Nisfu Sya’ban (15 Hijriyah).”
Ingat, yang kami maksudkan adalah janganlah mengkhususkan malam Nisfu Sya’ban dengan shalat atau amalan tertentu atau siang harinya dengan puasa tertentu.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
Semoga Allah beri kepahaman. Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshoTV