Jumat, 26 Maret 2021

KESALAHAN SEPUTAR KUBURAN”KHUTBAH PERTAMA

#KHUTBAH_خطبة_الجمعة
#Tema_منكرات_المقابر

“KESALAHAN SEPUTAR KUBURAN”

KHUTBAH PERTAMA

الحَمْدُ لله الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّى، وَأَمَاتَ وَأَحْيَا، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى الَّذِي تَرَكَنَا عَلَى المَحَجَّةِ البَيْضَاءِ لَيلُهَا كَنَهَارِهَا لَا يَزِيغُ عَنهَا إِلَّا هَالِك، وَأَشهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَه وَأَشهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبدُه وَرَسُولُهُ، أَمَّا بَعدُ :

Kaum Muslimin yang semoga dirahmati Allah…

Sesungguhnya zaman semakin berakhir maka semakin bertambah keburukan, sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dari Anas bin Malik radiyaAllahu anhu ia berkata :

فَإِنَّهُ لَا يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَّا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ سَمِعْتُهُ مِنْ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Tidaklah datang suatu zaman kecuali setelahnya lebih buruk daripadanya, sampai kalian berjumpa Rabb kalian. aku mendengarkannya dari Nabi kalian Muhammad shallallahu alaihi wasallam”. (HR. Bukhari)

Diantaranya adalah kesalahan dan penyimpangan syar'i seputar kuburan dan ketika menguburkan jenazah, sesungguhnya beratnya perpisahan (karena ditinggal) dan kesedihan sebagian orang pada saat itu adalah sebab melakukan perbuatan yang tidak dicontohkan syariat. sedangkan para ulama kita telah memberikan nasehat juga mengingatkan serta berfatwa tentang hukum kesalahan-kesalahan tersebut. tetapi sebagian manusia melakukan kesalahan dan kemungkaran ini karena kejahilan dan ketidak tahuan mereka akan hukum syar'i dan fatwa ulama, karena seandainya mereka mengetahui fatwa dan penjelasan ulama niscaya tidak akan melakukan kesalahan tersebut.

Inilah diantara kesalahan dan kemungkaran seputar kuburan semoga menjadi peringatan dan pelajaran bagi kita semua, sebagaimana firman Allah Ta'ala :

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman”. (Qs. Ad Dzariyat : 55)

1. Membagi-bagi air minum di kuburan.
Hal ini telah difatwakan oleh Komite Fatwa KSA bahwa perbuatan tersebut hukumnya haram, karena tidak ada contoh dari Nabi shallallahu alaihi wasallam juga para salaf shaleh. terlebih lagi membagikan berbagai minuman jus buah atau kurma seperti yang terjadi di sebagian kuburan.

2. Menanam bunga dan pohon di atas kuburan. hal ini adalah perbuatan mungkar sebagaimana telah dijelaskan para ulama.

3. Meletakkan air dan biji-bijian (khusus) untuk burung di kuburan. hal ini kemungkaran yang telah dijelaskan para ulama.

4. Membaca surat Yasin untuk mayyit setelah di kuburkan. ini adalah kemungkaran yang tidak dikerjakan salaf shaleh sebagaimana dijelaskan para ulama, dan bertambah buruk lagi jika dibaca secara berjama'ah.

5. Menerangi kuburan (dengan api atau lampu), ini termasuk perkara yang mungkar bahkan ijam' para ulama larangan menerangi kuburan, sebagaimana di sebutkan Ibnu Taimiyyah.

6. Meletakkan payung-payung di kuburan, untuk memayungi kuburan atau digunakan bagi yang berziarah kubur. ini juga termasuk perkara haram yang diingkari para ulama karena tidak ada dalilnya.

7. Membuat tulisan di atas kuburan atau di batu nisan (jika tidak ada kebutuhan), karena ini tidak pernah dicontohkan salaf shaleh.

8. Mengapur (mengecat) kuburan atau membangun bangunan di atasnya. sebagaimana yang diriwayatkan Imam Muslim dari Jabir radiyaAllahu anhu ia berkata :

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ

“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang mengapur (mengecat) kuburan, duduk dan membuat bangunan di atasnya”. (HR. Muslim)

9. Menyiramkan air di atas kuburan dengan alasan untuk mendinginkan mayyit. ini adalah perkara mungkar.

10. Mengkhususkan hari jum'at atau di hari raya untuk berziarah kubur keluarga, pengkhususan ini adalah perbuatan bid'ah.

11. Shalat fardhu atau sunnah di kuburan. ini termasuk perkara mungkar, adapun bolehnya shalat di kuburan hanya pada saat menshalatkan mayyit saja. sebagaimana yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah radiyaAllahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabada :

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ، إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“Janganlah engkau menjadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya syaithan akan lari dari rumah yng dibacakan surat Al Baqarah di dalamnya”. (HR. Muslim)

maka hadits ini menunjukkan bahwa kuburan bukanlah tempat untuk beribadah dan shalat.

12. Mengangkat suara dengan keras di kuburan. ini perkara yang diingkari salaf shaleh, diantarnya adalah ucapan (yang sering dikeraskan) seruan : “Berdoalah, mohon keteguhan untuk saudaramu..” baik itu ketika meletakkan jenazah di dalam kubur atau setelah dikuburkan.

Dan yang lain-lain dari berbagai kesalahan syar'i dan perbuatan yang tidak terpuji. ketahuilah bahwa perbuatan manusia yang menyelisihi syariat meskipun dengan niat baik bukanlah suatu udzur dan perkara yang dibenarkan.

sebagaimana perkataan Abdullah bin Mas'ud radiyaAllahu anhu :

كَمْ مِنْ مُرِيدٍ لِلْخَيرِ لَنْ يُصِيبَه

“Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan namun tidak tepat (memperoleh pahala)”. (HR. Ad Darimi)

Ya Allah, berilah kami taufiq untuk menggapai ridhaMu, dan jauhkanlah kami dari perbuatan yang Engkau murkai dan benci.

أَقُولُ مَا تَسْمَعُونَ، وَأَستَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوهُ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، أما بعد:

Jama’ah Jum’at yang berbahagia …

Sesungguhnya banyaknya kesalahan dan kemungkaran yang tersebar di tengah-tengah umat ini karena tidak adanya (minimnya) nasehat dan pengingkaran yang baik dan bijak, maka bertaqwalah kepada Allah dan saling memberi nasehat. sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dari Abi Ruqayyah Tamim bin Aus Ad Dari radiyaAllahu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :

الدِّينُ النَّصِيْحَةُ

“Agama adalah nasehat”. (HR. Muslim)

Termasuk nasehat adalah menyampaikan kepada pihak berwajib (petugas resmi) yang ditunjuk pemerintah dan bekerja sama dengan mereka untuk mengingkari dan menghilangkan kemungkaran-kemungkaran, sebagaimana perintah Allah :

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan saling tolong-menolonglah kalian dalam mengerjakan kebajikan dan ketaqwaan, dan jangan tolong-menolong diatas dosa dan permusuhan”. (Qs. Al Maidah : 2).

Wahai kaum muslimin..

Bertaqawalah kepada Allah, ikatlah emosi dan perasaan kalian dengan Al Quran dan Sunnah, agar kalian tidak menanggung dosa, dan dosa orang yang mengikuti kalian. karena manusia bagaikan sekelompok burung yang terbang saling mengikuti satu dengan lainnya.

Sesungguhnya perkara besar yang paling dibutuhkan mayyit setelah dikuburkan adalah doa, bukan malah disibukkan dengan ta'ziyah dan bersalam. maka menghadaplah ke kiblat dan berdoalah untuk orang yang meninggal diantara kalian.

Wahai kaum muslimin..

Sesungguhnya ziarah kubur dan melihat mayyit adalah pelajaran yang sangat penting bagi hati masih hidup. Hal ini berbeda dengan sebagian orang yang berdesak-desakan di kuburan dan saling tertawa karena ini akan mematikan hati mereka, karena mereka tidak mengambil pelajaran dari orang yang telah mendahuluinya?!

اللَّهُمّ اهْدِنَا فِيمَنْ هَدَيتَ، وَتَوَلَّنا فِيمَنْ تَوَلّيتَ،
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإسْلَامَ وَالمُسلِمِينَ، اللَّهُمَّ جَنَّبْنَا وَالمُسْلِمِينَ المُخَالَفَاتِ الشَّرْعِيَّةَ وَغَلَبَةَ العَوَاطِفَ وَالحَمَاسَاتِ غَيرَ المَرْضِيَّةِ.

وَقُومُوا إِلَى صَلَاتِكُم يَرْحَمُكُمَ اللهُ

 
* Khutbah ini diterjemahkan dari website resmi Syaikh DR. Abdul Aziz bin Rayes Ar Rayes hafidzahullah : https://www.islamancient.com/%d9%85%d9%86%d9%83%d8%b1%d8%a7%d8%aa-%d8%a7%d9%84%d9%85%d9%82%d8%a7%d8%a8%d8%b1/
Di share oleh ust Muhammad Alif