Kamis, 25 Maret 2021

Sekedar menukil (mengutip) dari sebuah kitab, ini tidak berarti pujian terhadap kitab tersebut.

Sekedar menukil (mengutip) dari sebuah kitab, ini tidak berarti pujian terhadap kitab tersebut. 
Sekedar menyebut nama seseorang, ini tidak berarti pujian terhadap orang tersebut.
Sekedar mereferensikan, ini tidak berarti pujian.

Ringkas kata, yang dianggap tazkiyah (pujian) itu harus berupa pernyataan yang lugas.
Walaupun demikian, (andaikan ada tazkiyah yang lugas pada seseorang) itu tidak bermanfaat jika sangat jelas jarh (celaan) terhadap orang tersebut!

- Syaikh Muhammad bin Umar Bazmul 

Contoh praktek kaidah di atas :
* Ketika ada orang menukil dari kitab yang bermasalah, belum tentu orang tersebut memuji kitab tersebut.
* Ketika ada yang menukil perkataan dari orang yang bermasalah, belum tentu dia memuji orang tersebut.
* Ketika ada yang share quote atau video dari orang yang bermasalah, belum tentu dia memuji orang tersebut.

Untuk melihat ia memuji atau tidak, perlu melihat kepada indikasi-indikasi lain. Sekedar menukil, tidak berarti pujian.

Bagi yang paham, kaidah yang disampaikan Syaikh Muhammad bin Umar Bazmul di atas sangat mencerahkan.
Ust Yulian purnama