Kenapa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Dibenci?
Mungkin anda pernah atau sering mendengarkan sebagian orang yang mencaci-maki dan memusuhi Syaikhul Ibnu Taimiyyah -rahimahullahu-?
Apa sebabnya?
Karena banyak tulisan-tulisan beliau yang menjelaskan kesesatan kelompok yang menyimpang dari agama Allah.
Seperti kitab al-Jawab ash-Shahiih li Man Baddala Din al-Masiih, bantahan khusus bagi kaum Nashrani yang merubah ajaran suci yang dibawa oleh Nabi Isa al-Masiih -'alaihissalam-
Minhaaj as-Sunnah an-Nabawiyyah Fi Naqdi Kalām asy-Syi'ah al-Qadariyyah
Bantahan khusus bagi kaum Syi'ah Rafidhah Imāmiyyah
Bayānu Talbīs al-Jahmiyyah Fī Ta'sīs Bida'ihim al-Kalāmiyyah, kitab bantahan khusus terhadap kitab Ta'sīs at-Taqdīs karya Muhammad bin Umar ar-Rāziy yang biasa dijadikan rujukan oleh kaum Jahmiyyah, dan merupakan lanjutan dari kitab al-I'tiradhāt al-Mishriyyah al-Wāridah 'ala al-Futya al-Hamawiyyah.
Kitab al-Furqān Baina Auliya ar-Rahman wa Auliya asy-Syaithān, kitab yang sangat bagus menjelaskan hakikat dan perbedaan antara "wali Allah" dan "wali setan". Bagi yang suka menipu manusia dan "ngaku wali" sangat bagus baca kitab ini, agar segera bertaubat kepada Allah.
Kitab Dar-u Ta'ārudh al-'Aqli wa an-Naqli, kitab khusus bantahan terhadap al-Qānūn al-Kulliy menurut Fakhruddin ar-Rāziy dan kaum filsafat secara umum. Kitab ini menjelaskan dan menegaskan bahwasanya akal yang sehat dan waras itu tidak akan mungkin kontradiksi dengan wahyu, juga penjelasan bagaimana mengkompromikan antara akal dan wahyu, dan masih banyak lagi seperti penjelasan tentang "Istiwā'", "arah", ketinggian Allah.
Yang menakjubkan adalah: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullahu- mampu memaparkan kebatilan kaum filsafat dengan menjelaskan kaidah dan pondasi yang dibangun oleh kaum filsafat sendiri, kemudian menjelaskan sikap kontradiksi mereka antara satu dengan yang lain.
Dalam kitab ini juga beliau banyak menyinggung nama-nama besar seperti Imam al-Ghazzāli, Imāmul Haramain al-Juwainiy, al-Bāqillāniy, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, Aristoteles, dan lain-lain.
Menurut hemat penulis, wajar saja jika para pengagum nama-nama tersebut tidak suka kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullahu-, karena tokohnya dibantah dan dijelaskan kesalahannya, tentunya dengan bantahan ilmiyyah, bukan bantahan konyol ala pahlawan Facebook. Harusnya kita berterima kasih dan tidak perlu benci, karena manusia pasti akan melakukan kesalahan dan butuh nasehat agar kembali ke jalan yang benar
Bantahan ilmiyyah itu boleh-boleh saja, tujuannya adalah mencari dan menampakkan kebenaran, tentunya dilakukan oleh orang-orang yang berilmu, bukan orang-orang bodoh yang sok berilmu.
Semoga bermanfaat.
Bārakallahu fiykum.
Muhammad Tamrin Abu Zakariyya at-Tawawy
Makassar, 21 Maret 2021