ALLAH BERADA DI TEMPAT-NYA
MENDEKATI MAKHLUK SESUAI KEHENDAK-NYA
Dalam biografi Imam Abū ‘Amru Bisyr bin As-Sarrī Al-Bashrī, Imam Syamsuddīn Aż-Żahabī meriwayatkan bahwa mahaguru dari para ahli hadis tsb pernah bertanya kepada Imam Hammād bin Zayd (w. 179 H) tentang hadis nuzul {ينزل ربنا}. Imam Hammād diam sejenak, lalu menjawab:
هو في مكانه، يقرب من خلقه كيف شاء .
“Dia (Allah) berada di Tempat-Nya, mendekati makhluk-Nya sesuai Kehendak-Nya” [Siyar A‘lām An-Nubalā‘, 9/333]
Tempat-Nya ini maksudnya adalah Di Atas Arasy, karena inilah yang diingkari oleh sekte Jahmiyyah. Sebagaimana diterangkan sendiri oleh Imam Hammād bin Zayd:
القرآن كلام الله نزل به جبرائيل. ما يجادلون إلا أنه ليس في السماء إله
“Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan melalui Jibril (dari Atas Langit). Tidaklah mereka (Jahmiyyah) membantah melainkan bahwa tiada ilah (Allah) di atas langit.” [Khalq Af‘āl Al-‘Ibād, no. 10]
Keterangan Imam Hammād bin Zayd tentang Allah di Tempat-Nya dan nuzul sesuai dengan Kehendak-Nya ini semakna dengan keterangan Imam Mujāhid yang saya posting kemarin. Semoga berfaedah, amin.
Salam Persahabatan,
Alfan Edogawa