Jangan diam, tapi ingkarilah kemungkaran dg cara yang benar
Jika pemimpin membuat kebijakan maksiat, jangan ditaati kemaksiatan tersebut, jangan pula dicela di depan khalayak umum. Tapi terangkan saja secara umum keharaman hal tersebut tanpa menyebut nama, karena jika semua diam, maka orang bodoh akan kebingungan tanpa pegangan.
Syaikh bin Baz rahimahullah berkata:
ليس من منهج السلف التشهير بعيوب الولاة، وذكر ذلك على المنابر؛ لأن ذلك يفضي إلى الفوضى ...
Bukan termasuk manhaj salaf, menyiarkan aib para pemimpin dan menyebutkannya di mimbar², karena hal itu menyebabkan terjadinya kekacauan.
ولكن الطريقة المتبعة عند السلف: النصيحة فيما بينهم وبين السلطان، والكتابة إليه، أو الاتصال بالعلماء الذين يتصلون به حتى يوجه إلى الخير.
Akan tetapi Metode yg ditempuh para salaf adalah: menasehati pemimpin dg (sembunyi²) di antara mereka, menyuratinya, atau menghubungi para ulama untuk menjadi mediator lalu mengarahkannya menuju kebaikan.
أما إنكار المنكر بدون ذكر الفاعل: فينكر الزنا، وينكر الخمر، وينكر الربا من دون ذكر من فعله، فذلك واجب؛ لعموم الأدلة..
Adapun mengingkari kemungkaran tanpa menyebut nama pelakunya, seperti mengingkari zina, khamr, Riba tanpa sebut pelakunya, maka yang demikian itu hukumnya WAJIB. Berdasarkan keumuman dalil.
Referensi:
مجموع فتاوى ومقالات الشيخ ابن باز (8/ 210)