Ibunda 'Aisyah Radhiyallahu' Anha mengingkari Mi'raj?
---
Disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari (no. 6.832), bahwasanya beliau Rahimahullah berkata:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِسْمَاعِيلَ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ مَنْ حَدَّثَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ كَذَبَ وَهُوَ يَقُولُ { لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ } وَمَنْ حَدَّثَكَ أَنَّهُ يَعْلَمُ الْغَيْبَ فَقَدْ كَذَبَ وَهُوَ يَقُولُ لَا يَعْلَمُ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
"Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ismail dari Asy Sya'bi dari Masruq dari 'Aisyah radliyallahu'anhuma, ia berkata, "Barangsiapa menceritakan kepadamu bahwa Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melihat Rabb-nya berarti ia telah dusta, karena Allah berfirman: '(Ia tidak dapat dicapai oleh pandangan mata), dan barangsiapa menceritakan kepadamu bahwa ia mengetahui perkara ghaib, berarti ia telah dusta, sebab Muhammad bersabda: 'Tidak ada yang tahu yang ghaib selain Allah'."
---
Jelaslah bahwa yang diingkari oleh 'Aisyah Radhiyallahu' Anha adalah pendapat yang menyatakan bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melihat Allah saat Mi'raj, yang mana hal ini diamini oleh Jumhur bahkan kesepakatan Salaf Rahimahumullah.
Syaikh Ibnu Baaz Rahimahullah berkata:
الصواب أن نبينا ﷺ لم ير ربه ليلة الإسراء والمعراج، وإنما رأى جبرائيل، هذا هو الصواب
Yang benar adalah bahwa Nabiyyuna Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak melihat Rabb-Nya di malam Isra dan Mi' raj, yang dilihat oleh beliau adalah Jibril 'Alaihissalam, inilah yang benar.
Memang ada atsar dari 'Aisyah & Mu'awiyah Radhiyallahu 'Annhuma yang menyebutkan bahwa Isra' & Mi'raj itu terjadi hanya dengan Ruh tanpa jasad, maka atsar dari mereka berdua sudah didha'ifkan para ulama, bahkan sebagian ulama menganggapnya itu merupakan riwayat Maudhu'/ Palsu yang disandarkan atas keduanya Radhiyallahu 'Anhuma.
Jika pengingkaran 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha tentang Nabi melihat Allah saat Mi'raj dianggap sebagai bentuk pengingkaran akan terjadinya peristiwa Mi'raj, lalu bagaimana dengan mereka yang mengingkari bahwa Allah itu di atas??? Bukankah dalam peristiwa itu Nabi naik ke atas menembus lapisan-lapisan langit??
Ust Abdul Mughni abu Hatim
https://www.facebook.com/100018916870967/posts/774725193168036/