Rabu, 16 Desember 2020

Si Pemberontak, Si Pencari Dunia

Si Pemberontak, Si Pencari Dunia

----

Seorang lelaki dari kaum khawarij mendatangi Hasan Al Bashri rahimahullah, si khawarij ini bertanya kepada beliau,

"Apa pendapatmu mengenai khawarij?"

Hasan Al Bashri menjawab,
"Mereka adalah para pencari dunia."

Lelaki itu berkata,
"Mengapa engkau berkata demikian, tidakkah kau tahu bahwa salah seorang di antara mereka itu rela berjalan (untuk memerangi penguasa yang tidak adil) dengan tombaknya hingga patah tombak tersebut, ia bahkan pergi meninggalkan keluarga dan anaknya."

Hasan Al Bashri berkata,

"Coba jawab pertanyaanku mengenai penguasa ini, adakah dia melarangmu untuk sholat, menunaikan zakat, haji dan umrah?"

Lelaki itu menjawab,
"Tidak."

Hasan Al Bashri kemudian menjawab,

"Aku melihat bahwa ia menahan dunia darimu sehingga kau pun memeranginya karena menginginkan dunia tersebut."

البصائر و الدخائر لأبي حيان  ١٥٦/١

Dari kejadian di penjuru dunia kita belajar, bahwasannya kita harus lebih bersyukur memiliki pemerintah yang g seperti mereka, dimana kemudian selanjutnya kita harus lebih menjaga keamanan, kerukunan, dan kondisi tenang negara. Agitasi dan celaan serta aksi memancing kemarahan penguasa sangat dijaga oleh Islam, kenapa? Karena kemarahan penguasa yang memiliki alat perang adalah sebuah musibah bagi ummat. 

Sampaikan kritik dan saran kepada pemerintah dengan baik, bahkan jika harus menulis di socmed pun mengupayakan dengan bahasa² yang bersifat membangun, dan memberikan solusi. 

Menulis memprovokasi adalah hal mudah, menebarkan kebencian adalah hal gampang, tapi dikala telah terjadi chaos, maka memulihkannya bukanlah sebuah perkara yang mudah dilakukan. 

Islam yang menjaga darah, kehormatan, dan berhati² dalam bermuamalah dengan pemerintah, bukan mengajarkan menjadi penjilat, atau murji'ah, tapi jangan pula menjadi khawarij. Ada banyak jalan tengah, terlebih jika kita orang populer yang tulisan kita bisa mempengaruhi banyak orang. 

G susah mengatakan salah dan benar dengan adab yang sesuai diajarkan Islam, yang susah itu adalah menahan diri dari makian dan cacian. Berapa banyak mereka yang berniat kritik tapi kejebur dalam hal yang bablas. 

So, syukuri, nikmati dan jaga kondisi negeri ini..

Bersyukurlah tinggal di negeri yang aman dan tentram tanpa kekurangan sesuatu apapun, karena itu adalah sebaik-baik nikmat yang Allah berikan.

Beribadah pun tenang, tanpa adanya gangguan desingan peluru dan mortir.

Makan pun kenyang, tanpa merasakan derita kelaparan.

Tidur pun pulas, tanpa rasa ketakutan akan ancaman yang datang.

Para wanita masih dimuliakan, tanpa takut dibunuh atau direnggut kemormatannya.

Anak-anak bermain dengan riang bersama keluarga, sementara diluar sana jerit tangis bersahut-sahutan dan mayat bergelimpangan.

SEMUA ADALAH NIKMAT DARI ALLAH, yang tidak semua saudara kita diluar sana bisa mendapatkan.

SYUKURILAH NIKMAT ITU dengan mendo'akan kebaikan pada pemimpinmu ...

Jika engkau cela pemimpinmu, ...
Maka engkau tidak akan bisa merubahnya menjadi baik.

Sebaliknya, Jika engkau do'akan ...
ALLAH mampu merubahnya ...

Do'akan Ya Akhi, Ya Ukhti.
Pemimpinmu butuh do'a dari kalian.

Sumbunya sudah ada, hulu ledaknya sudah ada, tinggal percikan apinya dinyalakan.

Permisalan diatas, adalah permisalan seperti apa yang terjadi di Tunisia, saat Bouazizi melakukan protes membakar dirinya akibat tindakan penguasa saat itu (Ben Ali) yang tidak adil.

Dan tercetusnya Arab Spring, sebagai tindakan revolusi masyarakat bangsa Arab menghadapi kedzaliman para penguasanya.

Namun 9 tahun setelah Arab Spring, apakah Tunisia akidahnya makin lurus? ternyata tidak, 9 tahun berlalu mereka masih mencintai demokrasi, masih melakukan demonstrasi, para wanitanya masih turun ke jalan tanpa hijab lalu tujuan syar'i apa yang ingin engkau capai?

Nikmat mengenal tuntunan agama yang lurus melalui didikan para Masyaikh Najd,Haromain,Yaman itu harga hidayah yang mahal. Apakah engkau lepaskan akidahmu diatas kebencianmu?

Tak henti-hentinya mereka mengingatkan bersabar, bersabar menghadapi tindak tanduk pemimpin.

Namun kita terlalu terburu buru,grasa grusu, terlalu banyak mengkonsumsi koran,berita, sampai tanpa sadar aqidah kita luntur, kita mulai mencela para penguasa sadar atau dengan tidak sadar,

Bila bertahan, ejekan sebagai orang sok kokoh, ejekan sebagai murji'ah dan jurkam pun melekat, dan kita gak mau diejek akhirnya lambat laun kita ikut ikutan mereka.

Sampai pada tahap tidak ada bedanya atau beda tipis antara Ikhwani dan Salafi.

Ini bukan tentang anda, gak perlu tersinggung, status buat saya sendiri,  kalau anda saya yakin akidahnya lurus.

#𝐏𝐄𝐌𝐈𝐌𝐏𝐈𝐍_𝐈𝐌𝐏𝐈𝐀𝐍
#𝐑𝐀𝐊𝐘𝐀𝐓_𝐘𝐀𝐍𝐆_𝐌𝐈𝐌𝐏𝐈
#𝐁𝐀𝐍𝐆𝐔𝐍_𝐒𝐀𝐃𝐀𝐑𝐊𝐀𝐍_𝐃𝐈𝐑𝐈

🔰Berkata As Syaikh DR. Muhammad Said Roslan hafidzahullah :

إِذَا أَرَدتُمْ حَاكِمًا كَعُمَرَ، فَكُونُوا رَعِيَّةً كَرعِيَّةِ عُمَرَ

"Jika kalian ingin Pemimpin seperti Umar bin Khattab, maka jadilah rakyat seperti rakyatnya Umar".

🍀🌱________
Diantara sifat-sifat rakyatnya Umar bin Khattab radiyaAllahu anhu adalah :

1. Mereka sangat perhatian terhadap Tauhid (dalam beramal dan berdakwah).
2. Memiliki sikap keras terhadap kesyirikan.
3. Menjalankan Ibadah sesuai contoh Nabi shallallahu alaihi wasallam.
4. Memiliki sikap keras kepada bid'ah.
5. Melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar.
6. Semangat dalam berjihad membela agama.
7. Sangat mencintai Al Quran (Bacaan, Hafalan, Amalan, Dakwah).
8. Mentaati dan mendengar pemimpin dalam kebaikan.
9. Menjaga persatuan kaum muslimin diatas sunnah.
10. Menunaikan hak sesama muslim, bahkan kepada orang-orang kafir yang berhak.
11. Mendahulukan sunnah dari pendapat mereka sendiri.
12. Semangat dalam Belajar agama dan mengamalkan ilmu.
13. Bangga dengan keislaman dan ittiba' mereka kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam (tidak minder dan ciut).
14. Para wanita menjaga auratnya dan tidak berkeliaran di jalanan tanpa kebutuhan.
15. Wanita sebagai madrasah pertama dalam mendidik generasi,.

ini diantara sifat-sifat para shahabat sebagai rakyat Umar bin Khattab radiyaAllahu anhu, lebih lanjut silahkan baca dalam kitab-kitab sejarah para shahabat,.

Para ulama kita sering mengingatkan dengan sebuah ungkapan :

فَتَشَبّهُوا إِنْ لَمْ تَكُونُوا مِثلَهُمْ، إِنَّ التَّشَبُّهَ بِالكِرَامِ فَلَاحُ

"Berusahalah mengikuti (orang shaleh), meskipun kalian tidak jadi seperti mereka, karena sesungguhnya meneladani orang yang mulia adalah suatu keberuntungan". 

Semoga Allah menjaga kita semua dan segera mengangkat segala wabah dan bencana dari negeri kita ini.

#أين_نحن_منهم؟

https://www.facebook.com/133554207355434/posts/546824102695107/
Ust Jarot Prasetyo