Jamak Shuri
Jamak shuri adalah seseorang melaksanakan shalat zhuhur di akhir waktu kemudian shalat ashar di awal waktu dan shalat maghrib di akhir waktunya dan menyegerakan shalat isya' di awal waktunya. Keduanya(zhuhur&ashar/maghrib&isya) masih di dalam waktunya akan tetapi pelaksanaannya berdekatan.
Jamak shuri ini disyari'atkan kepada wanita yang mengalami istihadhah (keluar darah dari kemaluannya secara terus menerus selain darah haid) sebagai bentuk rukhshah baginya, sehingga dalam sehari cukup 3x mandi, tidak perlu 5x mandi untuk setiap hendak shalat.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَت : اسْتُحِيضَتِ امْرَأَةٌ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأُمِرَتْ أَنْ تُعَجِّلَ الْعَصْرَ وَتُؤَخِّرَ الظُّهْرَ وَتَغْتَسِلَ لَهُمَا غُسْلاً. وَأَنْ تُؤَخِّرَ الْمَغْرِبَ وَتُعَجِّلَ الْعِشَاءَ وَتَغْتَسِلَ لَهُمَا غُسْلاً وَتَغْتَسِلَ لِصَلاَةِ الصُّبْحِ غُسْلاً
Dari ‘Aisyah radhiyallahu 'anha ia berkata, “Seorang wanita istihadhah pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka ia diperintahkan untuk menyegerakan ‘Ashar dan mengakhirkan Zhuhur, serta mandi satu kali untuk keduanya. Juga mengakhirkan Maghrib dan menyegerakan ‘Isya, serta mandi satu kali untuk keduanya. Dan mandi satu kali untuk sholat Shubuh.”
[HR. Abu Dawud]
Berkata Syaikhu Syaikhina Muqbil bin Hadi, “Hadits ini shahih, rijalnya/para perawinya shahih. ”
Berkata Syaikh Al-Albani, “Shahih.” Sebagaimana di dalam Shahih Abi Dawud no. 294 (1/88)
Ustadz abu razin taufiq darul hadits dzammar