Sabtu, 12 September 2020

Perbedaan ujub dan sombong

Perbedaan ujub dan sombong 

Disebutkan dalam Siyar A'lamin Nubala (15/395) :

قال أبو وهب المروزي: سألت ابن المبارك: ما الكبر؟ قال: «أنْ تزدري الناس». فسألته عن العجب؟ قال: «أنْ ترى أنَّ عندك شيئًا ليس عند غيرك، لا أعلم في المصلين شيئًا شرًا من العجب»

"Abu Wahab Al Marwazi bertanya kepada Ibnul Mubarak: Apa itu sombong? Ibnul Mubarak menjawab: sombong adalah merendahkan orang lain. 

Al Marwazi berkata: lalu aku bertanya kepadanya tentang ujub. Ibnul Mubarak menjawab: ujub adalah engkau merasa bahwa engkau memiliki suatu kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Dan aku tidak mengetahui ada keburukan yang terjadi pada orang yang shalat, yang lebih bahaya dari ujub" [selesai nukilan].

Al Ustadz Ali Akbar bin Ahmad -hafizhahullah- memberikan faedah yang menarik. Beliau menjelaskan:

Ujub itu rukunnya dua:
1. Dirinya
2. Yang dibanggakannya

Sombong itu rukunnya tiga:
1. Dirinya
2. Yang dibanggakannya
3. Orang lain yang menjadi objek sombongnya

Ketika seseorang merasa ia lebih utama dari orang lain, ini ujub. Namun ketika hal itu ia tampakkan kepada orang lain, sehingga ia menganggap orang lain tersebut lebih rendah darinya, ini sombong. 

Semoga Allah ta'ala jauhkan kita dari ujub dan sombong.

@fawaid_kangaswad