Selasa, 29 September 2020

Dan jika dosa semakin banyak maka akan berat bagi lisannya untuk mengucapkan kalimat tauhid

#BAHAYA_DOSA
#KEBURUKAN_MERUSAK_IMAN

Berkata As Syaikh Al 'Allamah Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh rahimahullah :

فَإِنَّ السَّيِّئَاتِ تُضْعِفُ الْإيمَانَ وَالْيَقِينَ، فَيَضْعُفُ قَوْلٌ (لَا إلَهَ إِلَّا اللهُ)، فَيَمْتَنِعُ الْإِخْلَاَصُ بِالْقَلْبِ، فَيَصِيْرُ الْمُتَكَلِّمُ بِهَا كالهَاذِى أَوِ النَّائِمِ، أَوْ مَنْ يُحَسِّنُ صَوْتَهُ بِآيَةٍ مِنَ الْقُرْآنِ مِنْ غَيْرِ ذَوْقِ طَعْمٍ وَحَلَاَوَةٍ، فَهَؤُلَاءِ لَمْ يَقُولُوهَا بِكَمَالِ الصِّدْقِ وَالْيَقِينِ، بَلْ يَأْتُونَ بَعْدَهَا بِسَيِّئَاتِ تُنقِصُ ذَلِكَ؛ ...

فَإِذَا كَثُرَتِ الذُّنُوبُ ثَقَّلَ عَلَى اللِّسَانِ قَوْلُهَا، وَقَسَا الْقَلْبُ عَنْ قَوْلِهَا، وَكَرِهَ الْعَمَلَ الصَّالِحَ، وَثَقُلَ عَلَيْهِ سَمَاعُ الْقُرْآنِ، وَاسْتَبْشَرَ بِذِكْرِ غَيْرِه، وَاطْمَأَنَّ إِلَى الْبَاطِلِ، وَاسْتَحلَى الرَّفَثَ وَمُخَالَطَةَ أهْلِ البَاطِلِ، وَكَرِهَ مُخَالِطَةَ أهْلِ الْحَقِّ، فَمِثْلُ هَذَا إِذَا قَالَهَا، قَالَ بَلسَانِهِ مَا لَيْسَ فِي قَلْبِهِ، وَبِفِيهِ مَا لَا يُصَدِّقُهُ عَمَلُهُ.
قَالَ الْحَسْنُ: لَيْسَ الْإيمَانُ بالتَّحَلِّي وَلَا بالتَّمنِّي، وَلَكِنْ مَا وَقَرَ فِي الْقُلُوبِ وَصَدَّقَتْه الْأَعْمَالُ؛ فَمَنْ قَالَ خَيْرَا وَعَمِلَ خَيرًا قَبِلَ مِنْهُ، وَمَنْ قَالَ خَيْرًا وَعَمِلَ شَرًّا لَمْ يُقْبَلْ مِنْهُ.

Sesungguhnya keburukan -dosa- dapat melemahkan keimanan dan keyakinan, melemahkan ucapan "La ilaha illaAllah", menghalangi keikhlasan dalam hati, menjadikan orang yang mengucapkan kalimat tauhid seperti ngigo atau tidur, menjadikan orang (hanya) memperbagus bacaan ayat Al Quran tapi tanpa merasakan manisnya iman, karena mereka tidak mengucapkan kalimat tuhid dengan kejujuran dan keyakinan yang sempurna, tetapi setelah mengucapkannya melakukan kemaksiatan yang akhirnya mengurangi dan melemahkan iman, ...

Dan jika dosa semakin banyak maka akan berat bagi lisannya untuk mengucapkan kalimat tauhid, hatinya menjadi keras untuk mengucapkan kalimat tauhid, menjadikan benci terhadap amal shaleh, berat untuk mendengarkan al Quran, senang dengan mendengar yang lain, tenang dengan kebatilan, enjoy dengan ucapan kotor dan pergaulan dengan ahlil bathil, tidak suka bergaul dengan ahlul haq, maka orang yang seperti ini jika mengucapkan kalimat tauhid maka mengucapkan dengan lisannya saja tapi tidak ada dalam hatinya, mengucapkan dengan mulutnya tapi tidak dibuktikan dengan amalannya.

Berkata Al Hasan Al Bashri rahimahullah :
"Iman bukanlah sekedar hiasan dan angan-angan, tetapi apa yang tertanam dalam hati dan dibuktikan dengan amalan, maka siap yang mengucapkan kebaikan dan mengamalkannya niscaya diterima darinya, sedangkan barangsiapa yang mengucapkan kebaikan dan beramal keburukan maka tidak akan diterima sedikitpun darinya".

📚 Fathul Majid -syarah Kitab At Tauhid-, Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh. 1/185.
🌾🌴__________
📖 Faidah dari Kajian bersama Ustadzuna Al Walid Ahmas Faiz Ashifuddin, MA hafidzahullah. 28/09/20 Masjid PPIB,.

عصمني الله وإياكم من الفتن وثبتنا جميعا على الإيمان،.