Sabtu, 22 Februari 2020

Sesi #18TANDA ILMU YANG BERMANFAAT kitab hilya thalibil ilmi

Sesi #18
TANDA ILMU YANG BERMANFAAT

Pasal Keenam: Menghias Diri dengan Amal

Keempat puluh empat: Tanda-Tanda Ilmu yang Bermanfaat

Tanda ilmu yang bermanfaat:
1. Mengamalkannya
2. Tidak suka dipuji (tazkiyah), tidak suka disanjung, dan tidak suka sombong di hadapan manusia
3. Makin berisi makin merunduk (makin tawadhu’)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تواضعَ للهِ رفَعَهُ اللهُ
“Siapa yang tawadhu’ karena Allah, maka Allah akan meninggikan derajatnya.” (Shahil Al-Jaami’, 6162. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih)
قال الحسن رحمه الله: هل تدرون ما التواضع؟ التواضع: أن تخرج من منزلك فلا تلقى مسلماً إلا رأيت له عليك فضلاً .
Al Hasan Al Bashri berkata, “Tahukah kalian apa itu tawadhu’? Tawadhu’ adalah engkau keluar dari kediamanmu lantas engkau bertemu seorang muslim. Kemudian engkau merasa bahwa ia lebih mulia darimu.”
يقول  الشافعي: « أرفع الناس قدرا : من لا يرى قدره ، وأكبر الناس فضلا : من لا يرى فضله »
Imam Asy Syafi’i berkata, “Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah menampakkan kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah menampakkan kemuliannya.” (Syu’abul Iman, Al Baihaqi, 6: 304)
يقول بشر بن الحارث: “ما رأيتُ أحسنَ من غنيّ جالسٍ بين يدَي فقير”.
Basyr bin Al Harits berkata, “Aku tidaklah pernah melihat orang kaya yang duduk di tengah-tengah orang fakir.” Yang bisa melakukan demikian tentu yang memiliki sifat tawadhu’.
4. Menghindari sifat gila kepemimpinan, ingin tenar, dan cinta dunia.
5. Menghindari klaim sebagai orang paling tahu (berilmu).
6. Berprasangka buruk pada diri sendiri dan berprasangka baik kepada orang lain, berhati-hati jangan sampai suuzhan (berprasangka jelek) kepada orang lain atau menaruh curiga

Catatan: Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah katakan dalam Syarh Hilyah Thalib Al-‘Ilmi, hlm. 256: Jika diketahui seseorang itu patut dicurigai, maka tidak masalah kita berprasangka buruk padanya, untuk waspada padanya.