Sabtu, 15 Februari 2020

IBU SEBAGAI PILAR PEMBINAAN TAUHID

IBU SEBAGAI PILAR PEMBINAAN TAUHID

Masjid Ponpes Imam Bukhari - Solo

● Aqidah merupakan hal yg sangat penting ia adl gizi untuk jiwa dan ruh, sebagaimana makanan adl gizi utk badan. Dan tempat dtanamkannya aqidah adl di hati 

● Aqidah adl ajaran pertama kali yg harus diajarkan dan merupakan puncaknya ajaran, alasan aqidah harus diajarkan karna aqidah adl manhaj para nabi 

● Menamkan aqidah dan menguatkannya harus sedari dini dan harus saling bekerja sama antara ayah & ibu 

● Aqidah yg diajarkan ke anak2 harus disesuaikan dg usia pertumbuhan mereka dan bertahap, sehingga mudah dfahami bagi mereka begitu juga dg dalil-dalil yg dsampaikan juga mengikuti usia pertumbuhan

● Karna amat pentingnya aqidah ini, nabi Muhammad pun memberikan perhatian yg besar trhdp aqidah jauh-jauh waktu, bukan hanya mengajarkan aqidah sedari dini tapi sejak memilih istri yg akan dijadikan ibu utk anak2nya ; haruslah istri yg sholihah secara agama & amalnya 
"" فاظفر بذات الدين تربت يداك"" الحديث

 Setelah memilih istri yg sholihah, Nabi memerintahkan juga utk senantiasa berdoa supaya diberi keturunan yg sholih scr aqidah & amal, diantara doanya : 
- ( رب هب لي من لدنك ذرية طيبة إنك سميع الدعاء ) القرآن

- ( رب أوزعني أن أشكر نعمتك التي أنعمت علي و على والدي و أن أعمل صالحا ترضاه و أصلح لي في ذريتي ... ) القرآن 

● Nabi memerintahkan kpd orangtua utk selalu mengajarkan aqidah kpd anak karna orangtua adl penanggungjawab mereka, orangtua adl sebab bisa/tidaknya dalam hal keistiqomahan.
Rasulullah telah bersabda : 
 "" مَا مِنْ مَوُلُودٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلىَ الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ "" 
 "" Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi "" 

Menunjukkan bahwasanya scr fitrah, anak senantiasa akan di atas agama yg hanif, namun jika orangtuanya hanya membiarkan tanpa adanya arahan dan ajaran maka si anak tsb akan melenceng.

● Diantara sebab menjaga aqidah adl  semangat dalam mencarikan lingkungan yg sholih karna sifat anak2 yg mudah terpengaruh ; 
^ menanamkan aqidah 
^ menguatkan scr kontinyu
^ memberikan ajaran scr bertahap 
^ mengaitkan kejadian yg di alami & yg ada disekitar dg aqidah 

● Cara menanamkan & mengajari aqidah pada anak : 
*** mentalqin sesuai umur 
/ pada usia 3 - 4 thn mentalqin utsul tsalatsah secara ringkas
(siapa rabmu, siapa nabimu, dan apa agamamu) 

/ pada usia 4 - 5 tahun 
mentalqin syahadat beserta syarh akan maknanya, mengaitkan kejadian dg aqidah atau dg metode tanya jawab

*** mengajarkan aqidah sesuai cara nabi 
Dengan memberikan targhib (hal2 yg menghasilkan nilai positif ; mengharap pahala) & tarhib (hal2 yg menghasilkan nilai negatif ; mendapatkan siksa dari Alloh) diantara keduanya ini harus6 seimbang. Antara _khouf_ (takut jika amalan tdk dterima) dan _roja'_ (berharap amalannya dterima) dtengahny ada mahabbah (cinta kpd Alloh)

*** Mencari metode yg sesuai dg agama & menyesuaikan pertumbuhan anak
Misalnya dg cara tanya jawab & orangtua harus selalu siap menjawab jika dtanya anak dg pertanyaan di luar dugaan. Karna biasanya di usia 3 - 4 th akan mulai bertanya, spt kisah nabi ketika ditanya ttg keberadaan Alloh maka dijawab diatas langit sambil jarinya menunjukkan ke atas. Ini merupakan contoh jawaban yg akan senantiasa diingat.

/ usia 5 - 6 th
Mengajarkan akan penjelasan2 ajaran sebelumnya
6
/ 6 th 
Mulai pembiasan 
Spt belajar sholat, menghafal alquran 

/ 7 th
Mulai dipraktekkan
Spt sholat, dan juga mulai diperintahkan

/ 8 th 
Pengenalan sisa rukun islam (puasa, zakat dan haji)
Dg penjelasan yg ringkas & mulai belajar kitab2 yg ringkas, spt matan 

Usia 7 - 8 masa sekolah
Maka diperlukan pengawasan & pengecekkan atas apa yg ia dapatkan di sekolah ; jika yg didapatkan adl sesuatu yg benar maka tugas ortu adl menguatkan ilmu tsb namun jika sebalikny maka tugas ortu adl memberikan pembetulan. 
Jika anakny adl anak laki-laki maka mulai diajarkan sholat bersama ayah ke masjid & mulai diajak pergi ke majlis ilmu supaya bisa berinteraksi dg masyarakat.

*** Memilih sekolah yg sunnah kmd setelah selesai bangku aliyah/sederajat tetap kita arahkan utk kuliah di fakultas syarii. 
Masa pubertas (murohaqoh) adl masa akan terlihatnya seberapa kuat akan didikan ortu ketika anak masih kecil, dan tugas ortu tetap mengingatkan utk senantiasa taqorrub kpd Alloh.
Yang paling penting adl *memberikan teladan* supaya anak punya karakter yg kuat akan hal positif yg dikerjakan

bagi ortu/murobbi : 
Meremehkan masalah aqidah adl menyepelakn agama karna berarti ortu tsb tdk menunaikan hak2 anak. 
Imam Ibnul Qoyyim berkata : 
Betapa banyak orang yang mencelakakan anaknya—belahan hatinya—di dunia dan di akhirat karena tidak memberi perhatian dan tidak memberikan pendidikan adab kepada mereka. Orang tua justru membantu si anak menuruti semua keinginan syahwatnya. Ia menyangka bahwa dengan berbuat demikian berarti dia telah memuliakan si anak, padahal sejatinya dia telah menghinakannya. Bahkan, dia beranggapan, ia telah memberikan kasih sayang kepada anak dengan berbuat demikian. Akhirnya, ia pun tidak bisa mengambil manfaat dari keberadaan anaknya. Si anak justru membuat orang tua terluput mendapat bagiannya di dunia dan di akhirat. Apabila engkau meneliti kerusakan yang terjadi pada anak, akan engkau dapati bahwa keumumannya bersumber dari orang tua.” (Tuhfatul Maudud hal. 351).

Beliau juga mengatakan,

“Mayoritas anak menjadi rusak dengan sebab yang bersumber dari orang tua, dan tidak adanya perhatian mereka terhadap si anak, tidak adanya pendidikan tentang berbagai kewajiban agama dan sunnah-sunnahnya. Orang tua telah menyia-nyiakan anak selagi mereka masih kecil, sehingga anak tidak bisa memberi manfaat untuk dirinya sendiri dan orang tuanya ketika sudah lanjut usia. Ketika sebagian orang tua mencela anak karena kedurhakaannya, si anak menjawab, ‘Wahai ayah, engkau dahulu telah durhaka kepadaku saat aku kecil, maka aku sekarang mendurhakaimu ketika engkau telah lanjut usia. Engkau dahulu telah menyia-nyiakanku sebagai anak, maka sekarang aku pun menyia-nyiakanmu ketika engkau telah berusia lanjut’.” (Tuhfatul Maudud hal. 337). 

Kebanyakan anak yg rusak bersumber dari ayahnya ygmana menyepelekan masalah aqidah.

--------------- &&& -------------------
SELESAI 

ALLOHU A'LAM BISSHOWAB

Alangkah bahagianya jika kita diberi keturunan sholih & sholihah
"Jika seseorang anak adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh." (HR. Muslim).

Oleh karena itu, Islam sangat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan agama anak-anak, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab ortunya masih mendapatkan pahala meskipun ortunya sudah meninggal dunia.
MasyaAllah

🎤 Syaikhah Munirah Ummu Rima
(Istri Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili)

** ukhtukum fillah
** mohon dikoreksi dan diberi pembenaran

Al akh Irfan Faturahman