Kamis, 20 Februari 2020

Sesi #04Takut, Muraqabah, Tawadhu, Tidak Sombong

Sesi #04
Takut, Muraqabah, Tawadhu, Tidak Sombong

Ketiga: Senantiasa takut kepada Allah.
- Caranya adalah Memperbaiki kondisi lahir batin: menjaga syiar Islam, menampakkan sunnah nabi, dan menyebarkan sunnah beliau (mendakwahkan). 

- Prinsip ilmu adalah rasa takut kepada Allah karena yang paling kepada Allah adalah orang yang berilmu.

Dalilnya firman Allah surah Fathir ayat 28.
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Takut di sini dibangun di atas ilmu dan ta’zhim (pengagungan).” Sebagaimana disebutkan dalam surah Fathir ayat 28, “Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah hanyalah ulama.”
Perbedaan khasyah dan khauf (keduanya sama-sama berarti takut):
 1. Khasyah: takut yang dibangun karena agungnya yang ditakuti.
 2. Khauf: takut karena kita merasa lemah.
Khasyah lebih tinggi daripada khauf.

Keempat: Selalu menjaga sifat muraqabah, juga menghimpun rasa takut (khauf) dan harap (raja’).
Muraqabah adalah buah dari khasyah. Muraqabah adalah beribadah kepada Allah seakan-akan kita melihat Allah.

Kelima: Rendah hati dan tidak sombong.
Seorang penuntut ilmu hendaklah berhias diri dengan sifat ‘afaf (‘iffah dari apa yang ada di tangan manusia dan ‘iffah dari melihat yang haram), hilm (tidak tergesa-gesa membalas orang lain), sabar, dan tawadhu’. Tawadhu’ yang dimaksud ada dua macam yaitu: (1) tawadhu’ pada kebenaran, (2) tawadhu’ di hadapan manusia lainnya.