Mari renungkan nasehat salaf ini tentang persaudaraan, barangkali bisa memperbaiki celah-celah kekurangan pada sikap kita selama ini.
Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah, bahwa Sahabat Abu Darda’ radhiyallahu anh berkata, “jika salah seorang saudara kalian berubah haluan dan melakukan dosa, maka jangan sekali-kali kalian meninggalkannya, nasihatilah dia dengan nasihat terbaik dan bersabarlah kalian menghadapinya, karena begitulah saudara, satu waktu ia bengkok, satu waktu ia lurus.”
Lihat pula didikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari peristiwa yang dikisahkan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anh.
Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menghukum seorang peminum khamar dengan menyuruh para sahabat mencambuknya, sebagian dengan baju, sebagian lagi dengan sendal.
Tapi setelah medapat hukuman, rupanya masih ada yang menambahnya dengan celaan, “akhzaakallaah” semoga Allah menghinakamu. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لا تكونوا عون الشيطان على أخيكم
“Janganlah kalian menjadi penolong setan dalam menghinakan saudara kalian.” (HR.Bukhari)
Hinaan kepada pelaku dosa akan semakin memuluskan tujuan setan. Misi dia menghiasi maksiat agar manusia menjadi hina setelah jatuh ke dalamnya. Maka menghinakan, menjatuhkan, memboikot saudara karena dosa hanya akan menambah suksesnya rencana setan.
Semoga Allah menjaga kita semuanya. Menjadikan hati-hati kita hati yang benar-benar tulus menginginkan kebaikan, hati yang mencintai saudara seiman, yang menginginkan kebaikan untuk mereka sebagaimana kebaikan itu diinginkan untuk diri sendiri.
Ustadz yuspian