Kamis, 29 Desember 2022

Suatu waktu di sekitar 30 tahun lalu, seorang mahasiswa Fakultas Hadis yang bernama Hamid Akram Bukhari bertanya pada seorang dosennya, Syekh Dr. Ibrahim Nur Saif, yang masih muda saat itu.

Suatu waktu di sekitar 30 tahun lalu, seorang mahasiswa Fakultas Hadis yang bernama Hamid Akram Bukhari bertanya pada seorang dosennya, Syekh Dr. Ibrahim Nur Saif, yang masih muda saat itu.

Ia bertanya ketika matkul Mustalah Hadis, "Apakah zaman sekarang masih bisa mendapatkan sanad-sanad hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang bersambung dari para perawi sekarang hingga beliau"?
(Hamid Akram sudah mendapatkan beberapa ijazah sanad hafalan Al-Quran sejak remaja. Tapi belum mengetahui tentang ijazah sanad hadis).

Dr. Ibrahim menjawab, "Tentu. Sekarang masih banyak para masyaikh musnidun yang memiliki sanad-sanad hadis yang bersambung sampai Rasulullah. Anda bisa mencarinya dan mendapatkannya dari mereka."

Mendengar jawaban ini, Hamid Akram muda pun mulai giat mencari para ulama musnid untuk membacakan kitab-kitab hadis pada mereka. Beliau pun banyak melakukan rihlah ke berbagai negeri umat Islam untuk menuntut ilmu. Sehingga menjadi seorang pakar dalam banyak bidang ilmu Islam, semisal: Qiraat, Hadis, Fikih, & Sejarah Islam.

[Kisah ini saya dengar dari Syekh Dr. Ibrahim Nur Saif lebih dari sekali. Juga saya dengar dari Syekh Dr. Hamid Akram Bukhari. Oleh sebab itu, Syekh Hamid Akram kadang bertutur, "Kalau bukan Syaikhuna Ibrahim, saya tidak akan bisa meraih semua ijazah sanad ini."].

Pesannya: 
Jangan meremehkan satu pertanyaan yang diajukan oleh murid-murid Anda. Kadang jawaban pertanyaannya bisa mengubah arah kehidupan dan semangatnya secara drastis serta menyampaikan dirinya pada derajat ulama atau kesalehan.

Semoga Allah menjaga keduanya. Amin.
Ustadz maulana