Akidah Trinitas, Hakikatnya Dan Bukti Kekeliruannya
- Syaikh Dr. Khalid bin Abdillah bin Abdil Aziz Al Qasim -
الحمد لله، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأن محمدًا عبده ورسوله
Amma ba’du,
Yang pertama kali mesti kita lakukan adalah mendefinisikan trinitas yang diimani oleh kaum Nasrani. Karena mereka pun berselisih dalam banyak pendapat mengenai definisi trinitas itu sendiri. Yang akan kami paparkan adalah definisi yang disepakati oleh mayoritas Nasrani. Bahkan ini adalah akidah yang mereka sepakati dalam Konsili Nicea pertama tahun 325 Masehi. Dan ini adalah teks yang paling tegas yang mereka tetapkan serta menjadi rujukan utama mereka dalam menjelaskan kitab-kitab suci mereka dan perkataan-perkataan Nabi mereka.
Berikut ini adalah pernyataan dalam Konsili Nicea:
“Aku percaya kepada satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, semua kelihatan dan yang tak kelihatan.
Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak Allah Yang Tunggal, lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala zaman. Allah dari Allah, Terang dari Terang. Allah Yang Sejati dari Allah Yang Sejati, diperanakkan, bukan dibuat; sehakikat dengan Sang Bapa, yang dengan perantaraan-Nya segala sesuatu dibuat.
Ia telah turun dari sorga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita; dan menjadi daging oleh Roh Kudus dari anak dara Maria; dan menjadi manusia.
Ia disalibkan bagi kita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus; menderita dan dikuburkan; yang bangkit pada hari ketiga, sesuai dengan isi kitab-kitab, dan naik ke sorga.
Ia duduk di sebelah kanan Sang Bapa dan akan datang kembali dengan kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati; yang kerajaan-Nya takkan berakhir.
Aku percaya kepada Roh Kudus, Tuhan yang menguasai dan menghidupkan, yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak, yang bersama-sama dengan Sang Bapa dan Sang Anak disembah dan dimuliakan; yang telah berfirman dengan perantaraan para nabi”.
Maka dari sini kita lihat bahwa mayoritas Nasrani, dari Katolik, Ortodoks dan Protestan, dan mayoritas gereja di timur dan di barat, beriman bahwa Tuhan itu satu namun terdiri dari tiga pribadi (hipostasis). Sebagaimana akidah kaum Nasrani terdahulu. Sesembahan mereka memiliki tiga bagian, yaitu tiga dzat yang terpisah namun hakikatnya satu menurut mereka. Yaitu: Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Ruh Kudus.
Dari sini maka kita katakan:
Pertama:
Akidah ini merupakan bid’ah (sesuatu yang diada-adakan dalam agama) yang besar, yang dibuat oleh mereka. Akidah ini tidak dikenal dalam agama samawi manapun. Juga tidak dikenal oleh para Nabi Allah terdahulu, padahal Nabi-Nabi ini dikenal oleh Yahudi dan Nasrani. Seperti: Nuh, Ibrahim, Luth, Ishaq, Ya’qub ‘alahissalam. Bahkan juga tidak dikenal oleh para Nabi Bani Israil yang telah sampai kabarnya kepada kaum Nasrani. Seperti Ya’qub, Yusuf, Musa, Harun, Daud dan Sulaiman ‘alaihissalam.
Selengkapnya: https://muslim.or.id/35338-akidah-trinitas-hakikatnya-dan-bukti-kekeliruannya.html
@fawaid_kangaswad