# Solusi tepat perbaikan umat #
Alloh Ta'ala berfirman:
لقد أرسلنا نوحا إلى قومه فقال يا قوم اعبدوا الله ما لكم من إله غيره .
"Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata) 'Wahai kaumku...sembahlah Alloh! tidak ada bagi kalian sesembahan selainNya..."
(QS. al-A'rof : 59)
وإلى عاد أخاهم هودا قال يا قوم اعبدوا الله ما لكم من إله غيره .
"Dan kepada kaum Aad (Kami utus) saudara mereka Hud, dia berkata, 'Wahai kaumku! sembahlah Alloh...tidak ada bagi kalian sesembahan selainNya.."
(QS. al-A'rof : 65)
وإلى ثمود أخاهم صالحا قال يا قوم اعبدوا الله ما لكم من إله غيره .
"Dan kepada kaum tsamud, (Kami utus) saudara mereka Sholih, dia berkata, 'Wahai kaumku..sembahlah Alloh! tidak ada bagi kalian sesembahan selainNya."
(QS. al-A'rof : 73)
وإلى مدين أخاهم شعيبا قال يا قوم اعبدوا الله ما لكم من إله غيره .
"Dan kepada kaum madyan (Kami utus) saudara mereka Syu'aib, dia berkata, 'Wahai kaumku..sembahlah Alloh! tidak ada bagi kalian sesembahan selainNya."
(QS. al-A'rof : 85)
Syaikh Abdul Malik bin Ahmad bin al-Mubarok Romadhoni al-Jaza-iriy berkata,
وهكذا مهما اختلفت الأمم ، وتباينت مشاكلها ، فإن الدعوة إلى التوحيد هي الأصل ، سواء كانت مشكلتهم إقتصادية كما في أهل مدين ، أو كانت خلقية كما في قوم لوط - عليه الصلاة والسلام - .
"Demikianlah..walaupun umat-umat itu berbeda-beda bangsanya dan berbeda-beda permasalahannya, maka dakwah yg mengajak kepada tauhid merupakan landasan pokok. Apakah permasalahan mereka berkaitan dengan ekonomi seperti yg terjadi pada kaum madyan, atau kerusakan moral seperti yg terjadi pada kaum Luth - alaihish sholatu was salam -. [1]
Dalam kesempatan yg lain, beliau berkata,
وعلى هذا ، فإن جميع الدعوات القائمة على دعوى الإصلاح ، والتي لا تركّز على التوحيد ، ولا تنطلق منه ، يصيبها من الإنحراف بحسب بعدها من هذا الأصل العظيم ...
"Oleh karena itu, seluruh dakwah-dakwah yg tegak dalam rangka perbaikan umat, namun tidak memusatkannya kepada tauhid dan tidak mengambil jalannya, maka dakwah-dakwah tersebut akan mendapatkan kebengkokan sesuai dari jauhnya dakwah tersebut dari asal pokok yg sangat agung..."[2]
Maka...inilah solusinya wahai ikhwan...dan janganlah kalian bersedih dengan orang-orang yg mengolok-olok kalian atas dakwah tersebut. Berjalanlah sebagaimana Nabi kalian berjalan, walaupun itu setahap demi setahap. Lihatlah pada ujung akhirnya dan jangan melihat sampai kapannya...karena hasilnya sesuai dengan keikhlasan kita di dalam menyampaikan dakwah tersebut...Cepat ataupun lambat..bukanlah urusan kita, semuanya ada pada Alloh ilmunya..tugas kita hanya menyampaikan..jika ada yg menerima dakwah itu, pujilah Alloh dan bersyukurlah kepadaNya..namun jika ada yg menolak, bersabarlah dengan kesabaran yg indah...
Semoga Alloh meneguhkan kaki-kaki kita di atas tauhid sampai ajal menjemput...dan tidak ada kebahagiaan yg dirasakan melainkan kebahagiaan yg telah dirasakan oleh para Anbiya, Shiddiqin, Syuhada, dan Sholihin. Dan mereka itu adalah sebaik-baiknya teman yg menemani...
Baarokallohu fiikum
-------------------------------
[1] Sittu Duror min ushuli ahli atsar, hal. 18, cet. Daarul Furqon - Mesir.
[2] Ibid, hal. 17
--------------------
✍Ustadz Abu Yahya Tomy Hafidzhahullah
Jati Mulya - Bekasi Timur Jabar.