Memahami Hadits "Dua Kantung Ilmu"
Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- berkata:
حفظت من رسول الله صلى الله عليه وسلم وعاءين ، أما أحدهما فبثثته ، وأما الآخر فلو بثثته قُطِعَ هذا الحلقوم
"Aku hafal dua kantung ilmu, ilmu yang di kantung pertama telah aku tebarkan.
Sedangkan ilmu yang di kantung kedua, andai aku sebarkan niscaya kerongkonganku ditebas hingga putus." ( Al Bukhari)
Ibnu Hajar menjelaskan:
حمل العلماء الوعاء الذي لم يبثه على الأحاديث التي فيها تبيين أسامي أمراء السوء وأحوالهم وزمنهم ، وقد كان أبو هريرة يكني عن بعضهم ولا يصرح به خوفا على نفسه منهم ، كقوله : أعوذ بالله من رأس الستين ، وإمارة الصبيان . يشير إلى خلافة يزيد بن معاوية ؛ لأنها كانت سنة ستين من الهجرة ، واستجاب الله دعاء أبي هريرة فمات قبلها بسنة
"Para ulama menjelaskan maksud dari kantung ilmu yang tidak beliau buka adalah hadits-hadits Nabi yang MENYEBUTKAN NAMA para penguasa yang buruk dan kondisi mereka, serta kapan mereka berkuasa.
Abu Hurairah hanya menyebutkan secara isyarat dan tidak menyebutkan secara sharih/jelas sebagian nama penguasa2 tersebut karena khawatir akan dipenggal oleh mereka.
Contohnya ketika beliau mengatakan, "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menemui tahun ke 60 Hijriyah dan dari kepemimpinan anak kecil.", beliau memaksudkan khilafah Yazid bin Mu'awiyah, karena dia naik tahta pada tahun 60 Hijriyah. Maka Allah kabulkan doa beliau dengan diwafatkan setahun sebelumnya.
Ibnul Munir mengatakan:
وإنما أراد أبو هريرة بقوله : " قطع " أي : قطع أهل الجور رأسه إذا سمعوا عيبه لفعلهم وتضليله لسعيهم
"Maksud Abu Hurairah dengan "ditebas" adalah beliau khawatir ditebas kepalanya oleh para penguasa zhalim ketika mereka mendengar perbuatan mereka dikritisi dan usaha mereka dianggap sesat..."
[Fathul Bari 1/216]
Jadi, ilmu yang dimaksud adalah informasi tentang nama-nama penguasa zhalim, bukan ilmu yang membantu penguasa zhalim.
Ustadz ristiyan ragil