Minggu, 25 Desember 2022

Faedah Emas Majlis Ilmu Syaikh Prof. Abdur Razzaq Abdul Muhsin al Abbad hafidhzahullah

Faedah Emas Majlis Ilmu Syaikh Prof. Abdur Razzaq Abdul Muhsin al Abbad hafidhzahullah

Di sela-sela penjelasan materi kajian yang disampaikan oleh beliau hafidzahullah tentang adab-adab sebelum tidur, beliau membawakan sebuah hadis Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
 
 ((إنّ هذهِ النّارَ عدوٌّ لكُم، فإذا نِمتُم فأطفِئُوها عنْكُم))
 
 "Sesungguhnya api ini adalah musuh bagi kalian, oleh karenanya apabila kamu hendak tidur maka matikanlah dia." (Shahih Adabul Mufrad: 931) 

Beliau menjelaskan bahwa di antara sunah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah mematikan api dan yang semisalnya (lampu listrik dll) sebelum tidur karena seorang ketika sudah tertidur lelap dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi dg api tersebut. Sebagaimana pula beliau mengingatkan agar kita berhati-hati dalam bermuamalah dengan api. 

Kemudian beliau menambahkan bahwasannya dalam hal sekecil apapun kita disuruh oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk berhati-hati dan selalu waspada terhadap api,, lantas bagaimana dengan sebagian kita kaum muslimin yang diuji dengan bermudah-mudah menghirup api rokok. Berapa kali dia menghirupnya setiap hari?! Lebih dari lima kali bisa jadi. Berapa banyak orang yang terganggu karenanya? Berapa banyak percikan-percikan api  yang sengaja ia nyalakan dan berapa banyak abu-abu yang mengganggu orang di sekitarnya??!. Terlebih sebatang rokok itu mengandung bahan-bahan berbahaya bagi tubuh yang dapat menciderai kesehatan dan fisiknya. 

Setelah itu beliau mendoakan di tengah-tengah kajian beliau secara khusus bagi orang-orang yang sedang diuji dengan rokok agar diberi taufiq dan kekuatan untuk bisa meninggalkannya dan berhenti total darinya. 

Beliaupun hafidzahullah mengisahkan satu cerita yang dialami langsung oleh dirinya yaitu ketika pada suatu hari beliau bertemu di salah satu masjid dengan salah seorang yang sudah berusia senja dan masih menghirup rokok yang menjadi kebiasaannya. Beliaupun shalat dan di setiap sujudnya beliau selalu mendoakan orang tersebut untuk bisa berhenti dari merokok. Seusai salam beliaupun langsung menyampaikan doa yang beliau panjatkan di setiap sujudnya kepada bapak tersebut sampai terharu dan berterima kasih banyak kepada beliau atas panjatan doanya. Bapak tadi juga menambahkan bahwasannya dia sangat berharap utk bisa berhenti merokok yang selama ini menjadi kebiasaanya. Akhirnya wal hamdulillah Bapak tersebut bisa berhenti merokok total sejalan beriringnya waktu. 

Syaikh Abdur Rozzaq hafidhahullah juga menambahkan kisah lain yang dialaminya, ketika dia berada dalam satu perjalanan menggunakan mobil taxi beliau mendapati sopirnya yang sedang mengisap rokok. Beliapun meminta ijin kepada sopirnya untuk membuka kaca jendela mobil dan megatakan dengan jujur bahwa asap rokok dan bau yang ditimbulkannya sangat mengganggu beliau. Serta merta bapak sopir ini langung meminta beliau agar mendoakannya untuk bisa berhenti merokok. Beliau pun mendoakan bapak sopir dan memaafkannya. 

Poin penting yang ditekankan oleh beliau di balik kisah ini adalah pentingnya lemah lembut dalam bermuamalah dengan orang-orang yang diuji dengan kebiasaan merokok. Berapa banyak mereka sejatinya adalah orang-orang baik, rajin shalat dan ingin berhenti dari kebiasaan tersebut namun belum sanggup meninggalkannya. Mereka membutuhkan doa kita, tutur kata dan sikap lemah lembut kita dalam mengingatkan. Oleh karenanya kita harus benar2 memperhatikan masalah ini, sehingga jangan sampai karena kesalahan kita dalam bersikap justru menghanyutkan mereka dalam kebiasaannya yang buruk. 

Masjid Nabawi, 01 Jumadil Akhir 1444 H
Ustadz hermawan