Kamis, 29 Desember 2022

Nasehat Imam Ibnu Hibban tentang pertemanan

Nasehat Imam Ibnu Hibban tentang pertemanan

العاقل يتفقَّد ترك الجفاء مع الإخوان، ويراعي محوها إن بدت منه، ولا يجب أن يستضعف الجفوة اليسيرة؛ لأنَّ من استصغر الصغير يوشك أن يجمع إليه صغيرًا، فإذا الصغير كبير، بل يبلغ مجهوده في محوها؛ لأنه لا خير في الصِّدق إلا مع الوفاء، كما لا خير في الفقه إلا مع الورع، وإنَّ من أخرق الخرق التماس المرء الإخوان بغير وفاء، وطلب الأجر بالرياء، ولا شيء أضيع من مَوَدَّة تُمنح من لا وفاء له

“Orang yang berakal itu berusaha untuk tidak bersikap kasar kepada teman temannya. 
Dan berusaha menghapus kesalahan temannya jika ada. 
Ia tidak menganggap remeh sikap kasar (kepada temannya) sekecil apapun. 
Karena orang yang menganggap remeh perkara yang kecil biasanya akan melakukan perbuatan lain yang dianggap kecil. 
Sehingga yang kecil itu lama lama menjadi besar. Namun ia berusaha sekuat tenaga untuk menghapusnya. 
Karena tidak ada kebaikan pada sikap jujur jika tidak disertai sikap wafa (setia). Sebagaimana tidak ada kebaikan pada fiqih bila tidak disertai oleh sikap wara’.
Dan kebodohan yang paling bodoh adalah seseorang mencari teman tapi ia tidak bersikap wafa. Dan mencari pahala tapi dengan cara riya. 
Dan tidak ada sesuatu yang paling sia sia dari memberikan cinta kepada orang yang tidak memiliki sifat wafa.”
(Roudhotul ‘Uqola hal. 89)

Pengen berteman tapi gak boleh melihat kesalahan dan kekurangan…
Baper sedikit langsung keluar grup…
Maunya orang lain mengerti dirinya…
Tapi tak mau berusaha mengerti keadaan orang lain…
Mudah suudzan dan mencari kesalahan…
Kira kira kalau punya teman kayak gini bagaimana sikapmu?
Ustadz badrusalam