Al Ahnaf bin Qais rahimahullahu mengatakan :
جنبوا مجلسنا ذكر الطعام والنساء فإني لأبغض الرجل يكون وصافا لفرجه وبطنه
"Jauhkanlah majelis kami dari banyak berbicara wanita dan makanan. Sungguh aku benci seorang yang gemar sekali membicarakan kemaluan dan perutnya"
Di antara bentuk banyak pembicaraan ini adalah :
(1) Obrolan seputar wanita di status yang berkisar :
"Masyaallah ngeliat si ukhti fulanah. Silahkan ya ikhwah yang ingin memadunya"
"Masyaallah si ukhti fulanah sudah siap. Siapakah lajang atau bapak yang ingin meminangnya"
Atau meme-meme buatan bertuliskan :
"Aku siap diduakan"
Berlatarbelakang seorang akhwat menghadap ke belakang. Menurut saya, selain muruah seorang yang memperbanyak tema ini jatuh juga kasihan si akhwat yang jadi latar belakang.
(2) Membuat pembicaraan tidak penting tentang wanita di media sosial. Sehingga banyak orang yang tidak berhak mendapat informasi tentang wanita tersebut ikut memperolehnya.
Ustadz muhammad nur faqih