TEMAN ADA TIGA MACAM
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin -rahimahullaah- berkata:
“Beliau (Syaikh Bakar Abu Zaid) membagi teman menjadi tiga macam:
PERTAMA: Teman Manfaat (berteman hanya untuk mengambil manfaat -pent)
Yaitu: orang yang menjadi temanmu selama dia bisa mengambil manfaat dari hartamu, kedudukanmu, atau selain itu.
Kalau dia tidak lagi mengambil manfaat darimu; maka dia menjadi musuhmu, dia tidak lagi mengenalmu dan engkau tidak lagi mengenalnya.
Alangkah banyaknya orang yang mencela tentang pembagian sedekah; jika mereka diberi bagian; maka mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi bagian; maka tiba-tiba mereka marah [seperti yang Allah firmankan -tentang orang-orang munafik- dalam QS. At-Taubah: 58 -pent].
Tadinya dia sahabat dekatmu yang engkau menjadikannya orang yang paling berarti di sisimu dan engkau merupakan orang yang paling berarti di sisinya. Akan tetapi, suatu hari dia minta kepadamu: “Berikan (pinjamkan)lah kitabmu itu padaku!” Lalu engkau katakan: “Saya masih butuh hari ini, besok saja saya berikan (pinjamkan) kepadamu.” Sehingga dia memusuhimu (dengan sebab itu).
Inilah teman manfaat.
KEDUA: Teman Lezat (berteman hanya untuk kesenangan semata -pent)
Yakni: dia tidaklah berteman denganmu melainkan hanya untuk bersenang-senang dengan duduk-duduk denganmu, ngobrol, bergadang, dan kesenangan saja. Akan tetapi dia tidak bermanfaat bagimu dan dia pun tidak mengambil manfaat darimu. Masing-masing dari kalian tidak mengambil manfaat, bahkan hanya untuk buang-buang waktu saja.
Ini juga jenis (teman) yang harus diwaspadai.
KETIGA: Teman Keutamaan (berteman untuk mengambil keutamaan -pent)
Teman ini membawamu kepada kebaikan dan melarangmu dari kejelekan, ia membukakan bagimu pintu-pintu kebaikan dan menunjukkanmu kepada kebaikan. Jika engkau tersalah; maka ia memperingatkanmu dengan cara yang tidak merobek kemuliaanmu.
Dan Teman Manfaat (jenis yang PERTAMA): inilah yang terbanyak, karena kemanfaatan itu banyak sekali jumlahnya. Jika engkau melihat ada orang yang: tidaklah dia menjadi temanmu melainkan hanya untuk mengambil manfaat darimu; maka ketahuilah bahwa pada hakikatnya dia adalah musuh, dan bukan teman.
Teman Lezat (jenis yang KEDUA) adalah teman yang menyibukkanmu dan melalaikanmu dengan bersenang-senang dalam bergadang, menyia-nyiakan waktu di tempat-tempat rekreasi, dan lainnya. Maka ini tidak ada kebaikan sama sekali padanya.
Dan yang wajib engkau gigit dengan gigi geraham (yang harus engkau pertahankan dengan sungguh-sungguh -pent) adalah: Teman Keutamaan (jenis yang KETIGA), yang senantiasa membawamu kepada setiap keutamaan dan melarangmu dari setiap kehinaan/kejahatan.”
[“Syarh Hilyah Thaalibil ‘Ilmi” (hlm. 159-160)]
-diterjemahkan oleh: Ahmad Hendrix Eskanto