Makkah adalah salah satu nama provinsi di KSA, provinsi Makkah terbagi lagi menjadi sekitar 16 kegubernuran (kotamadya/kabupaten) diantaranya adalah Toif, Rabigh, Jeddah, Makkah itu sendiri & beberapa kota lain.
Jarak kota Jeddah ke kota Makkah sendiri sekitar 77 km, kurang lebihnya segitu. Jarak tempuh dengan mobil membutuhkan antara 50-60 menit, ongkos PP bervariasi antara 40-60 SAR tergantung kita bisa nawar sopir dan kondisi mobilnya (ekonomi/di atas kelas ekonomi).
Sudah menjadi rahasia umum bagi kaum muslimin tentang kota bersejarah ini, keutamaan tanahnya, kemulian masjidnya, lipat pahala ibadah di dalamnya, termasuk ramainya kajian ilmu di dalamnya, ini semua tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pegiat ilmu secara khusus.
Diantara kajian ilmu yang lumayan ramai didatangi para pembelajar keilmuan Islam adalah kajian Syaikh Prof Dr Hasan ibn Abdul Hamid al-Bukhory -حفظه الله - pakar fiqh & ushul fiqih Univ ummul Quro, letak majelisnya dekat perpus Masjidil haram, depan pintu 79, kursi nomor 12.
Kajian beliau setiap rabu ba'da isya malam kamis terkhusus membahas disiplin ilmu Ushul Fiqh. Di majelis-majelis sebelumnya beliau sudah membahas selesai beberapa kitab Ushul baik yang level pemula, menengah sampai lanjutan, seperti al-Ushul min ilmil ushul, Syarah mukhtasar roudhoh, Jamul jawami' dan beberapa kitab lainnya.
Kesemua kitab di atas adalah kitab ushul yang sifatnya teori. Setelah beliau menyelesaikan beberapa kitab tersebut, beliau masuk pada kitab yang menjelaskan ushul fiqh secara tathbiqy/terapan. Beliau menyebutkan beberapa sampel kitab-kitab yang mengandung pembahasan ushul fiqh secara terapan, diantaranya adalah kitab-kitab tafsir ahkam seperti Ahkamul Qur'an oleh Ibnu al-'Aroby al-Maliky, atau Ahkamul Qur'an milik al-Jasshos al-Hanafy. Atau selain itu bisa juga kitab terkait syuruh hadist-hadist ahkam seperti Nailul Author oleh Syaukani, Subulussalam oleh al-Shon'aniy, atau Ihkamul Ahkam oleh Ibnu Daqiq al-Ied. Atau selain itu bisa juga buku-buku takhrij furu 'alal ushul milik al-Tilmisany, al-Zanjaniy atau yang lainnya.
Yang demikian ini penting, yakni terkait berpindah pada studi ilmu secara teori kemudian melihat setelahnya secara terapan, supaya kita bisa tahu dan terlatih bagaimana cara menerapkan kaidah-kaidah ushul yang dipelajari. Dan sampel terbaik adalah ketika kita bisa melihat langsung bagaimana para ulama menerapkan kaidah-kaidah tersebut pada dalil, bagaimana cara memahami dan mengistinbathnya, sehingga sampai pada output menyimpulkan hukum syari. Tentunya ini proses yang susah & panjang, butuh kesabaran. Semoga saja kita senantiasa diberi taufiq untuk bisa berupaya mengikuti. Juga diberi kelonggaran rezeki untuk bayar ongkos PP pekanan jeddah-makkah
Kitab pilihan yang dibahas oleh Syaikh -حفظه الله- adalah ihkamul ahkamnya Ibnu Daqiq al-Ied, baru berjalan dua kali pertemuan, pekan depan masuk majelis yang ke tiga. Semoga Allah beri kemudahan & keistiqomahan.
Ustadz setiawan tugiono