JALAN KEBAHAGIAAN DUNIA DAN AKHIRAT
Jika seseorang menginginkan kebahagiaan akhirat, maka bertakwalah dengan sebenar-benarnya takwa.
Jika seseorang menginginkan kebahagiaan dunia, maka hendaklah mendengar dan taat kepada penguasa muslim selama tidak memerintahkan untuk berbuat maksiat.
Dan yang menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat, hendaklah bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, mendengar dan mentaati penguasa muslim pada perkara yang makruf.
Berkata Al Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah,
أما التقوى، فهي كافلة بسعادة الآخرة لمن تمسك بها
Adapun takwa, maka ia menjamin kepada kebahagiaan akhirat bagi orang yang berpegang teguh dengannya.
وأما السمع والطاعة لولاة أمور المسلمين، ففيها سعادة الدنيا، وبها تنتظم مصالح العباد في معايشهم، وبها يستعينون على إظهار دينهم وطاعة ربهم". جامع العلوم والحكم (١١٧/٢)
Dan adapun mendengar dan taat kepada pemimpin kaum muslimin maka padanya kebahagiaan dunia, dengannya akan teratur kemaslahatan para hamba dalam kehidupan mereka dan dengannya mereka akan tertolong untuk menampakkan agama mereka dan mentaati Rabb mereka. (Jami'ul Ulum wal Hikam, halaman: 588).
Tetapi kalau membangkang kepada penguasa muslim, mencela, menghina dan merendahkannya, maka akan hilang dunianya dan akan tercerabut kebahagiaannya.
Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahulloh rahimahullah,
من استخف بالعلماء ذهبت آخرته ومن استخف بالأمراء ذهبت دنياه ومن استخف بالإخوان ذهبت مروءته
“Barangsiapa merendahkan ulama maka hilang akhiratnya, dan barangsiapa merendahkan penguasa maka hilang dunianya, dan barangsiapa yang merendahkan saudaranya maka hilang harga dirinya” (Siyar A'lami An-Nubala 8/408).
AFM
Copas dari berbagai sumber
https://abufadhelmajalengka.blogspot.com/2022/10/jalan-kebahagiaan-dunia-dan-akhirat.html