Sedikit faidah yg kami dapat dari Syaikhana Prof. Dr. Ibrahim bin Amir Ar Ruhaily hafizhahullah malam ini sambil menemani beliau menjamu makan malam usai mengisi kajian di Jatinegara, Jakarta.
Beliau berpesan untuk terus semangat dalam mendalami dan mendakwahkan Tauhid di manapun kepada siapapun. Tidak usah muluk2 dulu. Mulailah dari orang2 terdekat yg walaupun mereka orang biasa, kemudian mengisi di halaqoh masjid. siapa tahu mereka menjadi wasilah meluasnya dakwah Tauhid ini hingga muncul lingkungan luas yg diwarnai dgn Aqidah yg benar. Lalu beliau memberikan contoh dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah di Nejd. Berawal dari mendakwahi orang2 terdekat, para pedagang2 kecil hingga makin meluas dan jadilah sekarang Arab Saudi yg makmur di bawah naungan Tauhid.
Lalu Syaikh menyebutkan kisah yang unik dan menggelitik ttg seorang komentator sepak bola Arab Saudi yg ketika itu ada pertandingan antara Arab Saudi dan Iraq. Di tengah2 semangatnya komentator menyebut nama2 pemain yg sdg kebagian bola sampailah disebutkan nama salah satu pemain iraq bernama Abdurrasul (artinya hambanya Rasul) lalu si komentator sambil menyebut nama ini mengatakan "astaghfirullah, abdurrasul? Lahawla wala quwwata illa billah, Allah yahdik".
Padahal komentator tsb bukan orang yg perhatian terhadap agama. Mungkin hanya belajar agama skama SD atau SMPnya dulu. Namun karena lingkungannya tersebar dengan Tauhid dan Aqidah yang benar ia pun ikut bisa membedakan mana yg Haq dan mana yg menyimpang.
Semoga Allah menjadikan negeri kita yg tercinta ini negeri yg makmur dan sentosa yg senantiasa menegakkan Tauhid kepada Allah.
Jakarta, 05 Muharram 1444 H
Abu Sarah Muhammad Fadhil