Kata Ustadz Firanda, belum tentu antum akan dapatkan penjelasan tentang filsafat seperti yg ana jelaskan.
Karena penjalasan filsafat yg beliau paparkan dalam muqoddimah syarah washithiyyah sangat mendetail sekali bahkan dimulai dari penjelasan filsafat sebelum era Plato dan Aristoteles yakni filsafat tentang Dewa dan dewinya orang-orang Yunani sampai filsafat yg dikembangkan oleh filsuf (yg dianggap muslim) seperti Al Farobi dan Ibnu Sina.
Beliau paparkan penjelasan mendetail tentang filsafat untuk bisa menarik benang merah penyimpangan ahlul kalam dari golongan mu'tazilah, Asyairoh dan Maturidiyah dalam memahami nama dan shifat Allah.
Serta penjelasan penyimpangan mereka dari menta'wil bahkan menta'thil nama dan shifat Allah, semuanya berasal dari filsafat yg mereka pelajari tentang teologi bahwa tuhan itu harus statis tidak boleh dinamis.
Akhirnya mereka menetapkan sebagian sifat yg menurut mereka statis padahal dinamis, dan penetapan yg mereka lakukan terhadap nama dan shifat Allah murni berlandasan logika dan akal bukan nuqilan dari al quran maupun sunnah.
Alhamdulillah atas nikmat sunnah ini, agama islam ini mudah..
Ayat-ayat al quran yg dahulu diturunkan kepada Rosulullah صلى الله عليه وسلم sangat mudah dipahami bahkan oleh orang arab badui sekalipun.
Namun lihat ketika al quran dipahami dan harus mengikuti ilmu filsafat, ayat yg dahulunya di pahami dengan mudah oleh orang arab dan yg memahami bahasa arab, menjadi sangat sulit dipahami karena konsekwensi dari ilmu filsafat yg merupakan dasar dan landasan berfikir para filsuf, mereka terjebak dalam kebingungan dan kebimbangan.
Terasa sekali level pemahaman ust Firanda sebagai Doktor ilmu aqidah.
حفظه الله
Di posting oleh ustadz ayahnya mualim