Kepemimpinan di Antara Kaum Muslimin
ﻳَﺆُﻡُّ ﺍْﻟﻘَﻮْﻡَ ﺃَﻗْﺮَﺅُﻫُﻢْ ﻟِﻜِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟﻠﻪِ ، ﻓَﺈِﻥْ ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻓِﻰ ﺍﻟْﻘِﺮَﺍﺀَﺓِ ﺳَﻮَﺍﺀٌ ﻓَﺄَﻋْﻠَﻤُﻬُﻢْ ﺑِﺎﻟﺴُّﻨَّﺔِ ، ﻓَﺈِﻥْ ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻓِﻰ ﺍﻟﺴُّﻨَّﺔِ ﺳَﻮَﺍﺀٌ ﻓَﺄَﻗْﺪَﻣُﻬُﻢْ ﻫِﺠْﺮَﺓً ، ﻓَﺈِﻥْ ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻓِﻰ ﺍْﻟﻬِﺠْﺮَﺓِ ﺳَﻮِﺍﺀٌ ﻓَﺄَﻗْﺪَﻣُﻬُﻢْ ﺳِﻠْﻤًﺎ ( ﻭَﻓِﻰ ﺭِﻭَﺍﻳَﺔٍ : ﺳِﻨًّﺎ ) ...
“Hendaknya yg menjadi imam (suatu) kaum ialah yang paling fasih mmbaca Kitabullah. Jika mereka dalam bacaan sama, maka yang lebih mengetahui sunnah. Jika mereka dalam sunnah sama, maka yang lebih dahulu hijrah. Jika mereka dalam hijrah sama, maka yang lebih dahulu masuk Islam (dalam riwayat lain: umur)..... [HR. Muslim]
Masjid adalah cermin keterpimpinan kaum muslimin. Tatkala hijrah, bangunan pertama yg dibangun Rasulullah saw adalah masjid.
Kepemimpinan masjid yg baik akan berimbas kpd bagusnya kehidupan beragama masyarakat di sekitarnya.
Sesungguhnya hadits ttg imam shalat mngisyaratkan kriteria kepemimpinan yg seharusnya diperhatikan masyarakat muslim.
Kriteria utama dan pertama:
Yang paling menguasai dan fasih mmbacaal-Quran.
Sebab penguasaan & kefasihan tdk akan digapai seseorang kecuali dg banyaknya seseorang berinteraksi dg al quran sbg dzikir teragung, sekaligus cermin keterpautan hati seorang hamba dg Allah swt.
Itulah refleksi dan indikator yg paling dhohir dr ketakwaan.
Sebaik2 hamba di sisi-Nya adalah yg paling bertakwa sehingga dialah yg berhak memimpin kaum muslimin.
Jikalau terdapat dua orang/lebih yg sama dlm penguasaan al-Quran mk yg lebih berhak memimpin adalah yg lebih baik ketakwaannya dg indikator dhohir "lebih memahami sunnah" yg berarti lebih banyak berinteraksi dg ilmu selain interaksinya dg al-Quran.
Sunnah tidak hanya mncakup sunah2 ibadah namun juga sunah muamalah dan siyasah (politik)
Jikalau terdapat dua orang/lebih yg sama dalam kriteria pertama dan kedua maka yg lebih berhak adalah yg lebih bertakwa, dg indikator hijrah, cermin perhatian seorang hamba terhadap keselamatan diri dan masyarakatnya dlm beragama.
Jika kriteria 1,2,&3 sama maka kriteria ke 4 adalah keutamaan personal berdasar awal keislman atau usia.
Jadi, jangan pernah memilih pemimpin yg tidak bisa baca al-Quran krn al Quran adalah imam dan panduan hidup kita menuju kebaikan dunia akhirat.
Dan anda-anda yg tdk fasih al quran jgn sekali2 mengajukan diri sbg pemimpin muslimin...bakalan nyesel dunia akhirat..
Ustadz noor ihsan silviantoro