#Orang_Mati Tidak Akan Mampu Mendengar Suara Orang Yang Berdoa Kepadanya, Apalagi Mengabulkan Permohonannya
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
إِن تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا۟ دُعَآءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا۟ مَا ٱسْتَجَابُوا۟ لَكُمْ ۖ وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ ۚ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ
"Jika kamu berdoa kepada mereka (orang-orang yang sudah mati), niscaya mereka tiada mendengar doamu; dan kalaupun mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari Kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh (Allah) Yang Maha Mengetahui." (QS. Fathir, ayat 14).
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata: “Diantara bentuk syirik adalah meminta kebutuhan kepada orang-orang yang sudah mati, beristighotsah (memohon pertolongan) kepada mereka dan mengarahkan hati kepada mereka. Ini adalah asal kesyirikan di alam ini. Sesungguhnya mayit telah terputus amalannya. Ia tidak bisa memberikan manfaat dan mudhorot kepada dirinya sendiri, apalagi kepada orang yang memohon kepadanya dan meminta dipenuhi hajatnya, atau meminta agar sang mayit memberi syafaat untuknya kepada Allah agar dipenuhi hajatnya. Sesungguhnya mayit membutuhkan orang lain (yang masih hidup) untuk mendoakannya, memohon rahmat Allah untuknya, memohon ampunan baginya. Sebagaimana Nabi wasiatkan kepada kita jika kita menziarahi kuburan kaum muslimin agar kita memohon rahmat Allah bagi mereka, dan memohon keselamatan dan ampunan bagi mereka. Namun orang-orang musyrik membalikan perkaranya.”
(Lihat Madaarij As-Saalikin, karya Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah Juz I hal.353-354).
Ustadz muhammad wasitho