Selasa, 01 Juni 2021

MENYAMPAIKAN KEBENARAN HARUS LIHAT KONDISI

MENYAMPAIKAN KEBENARAN HARUS LIHAT KONDISI 

Untuk menyampaikan suatu kebenaran maka perhatikan tempat, waktu dan cara yang benar dan tepat. Jika ini tidak diperhatikan, bukan perbaikan yang didapatkan, namun justru kerusakan yang terjadi. 

Banyak thalubul Ilmi bahkan sekelas ustadz yang begitu semangat menyampaikan kebenaran islam dan sunnah kepada seseorang, masyarakat atau penguasa, namun yang didapati adalah penolakan, kemarahan, kebencian dan antipati mereka, dikarenakan tidak memperhatikan tempat, waktu dan cara yang tepat dan benar dalam menyampaikan kebenaran. 

Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata:

«إذا كان قول الحق في غير محله وفي غير وقته وبغير الأسلوب المناسب، فإنه يسبب مفسدة»

"Jika perkataan yang benar disampaikan tidak pada tempatnya, tidak pada waktu yang tepat, dan tidak menggunakan cara yang pas, maka hal itu akan menyebabkan kerusakan." (Ni'matul Amni, hlm. 34).

Nah bagaimana jika sudah memperhatikan itu semua namun tetap mendapatkan penolakan dan mereka keukeuh tidak menerima? Ya bersabar dan terus menyampaikan kebenaran. Karena seseorang tidak bisa memberikan hidayah taufik kepada orang lain, bahkan sekelas Nabi sekalipun. 

Allah Ta'ala berfirman :

{إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (56) 

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.  (Surah Al Qashash 56).

Berkata Ibnu  Katsir rahimahullah :

يقول تعالى لرسوله ، صلوات الله وسلامه عليه : إنك يا محمد ( إنك لا تهدي من أحببت ) أي : ليس إليك ذلك ، إنما عليك البلاغ ، والله يهدي من يشاء ، وله الحكمة البالغة والحجة الدامغة ، كما قال تعالى : ( ليس عليك هداهم ولكن الله يهدي من يشاء ) [ البقرة : 272 ] 

Allah Ta'ala berfirman kepada Rasul-Nya, bahwa sesungguhnya kamu, hai Muhammad: Tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi. (Al-Qashash: 56)

Yakni masalah petunjuk bukanlah merupakan urusan kamu. Sesungguhnya tugasmu hanyalah menyampaikan, sedangkan Allah-lah yang akan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Bagi-Nya hikmah yang tak terperikan dan hujah yang mengalahkan, sebagaimana yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. (Al-Baqarah: 272). (Tafsir Ibnu Katsir). 

AFM