Selasa, 29 Juni 2021

(Keutamaan Ilmu Salaf Atas Khalaf) yang ditulis oleh Al - Imam Al - Hafizh Ibnu Rajab Al - Hanbali Rahimahullahu Ta'aala

Alhamdulillah kitab telah sampai dengan baik hingga rumah. Diantara kitab ini ada yang berjudul :
فضل علم السلف على علم الخلف

Dimana Risalah ini (Keutamaan Ilmu Salaf Atas Khalaf) yang ditulis oleh Al - Imam Al - Hafizh Ibnu Rajab Al - Hanbali Rahimahullahu Ta'aala . Risalah yang agung pada pembahasannya, istimewa gaya bahasanya, disusun oleh penulisnya dengan susunan yang didapat dengan mengambil dalil dari Al - Qur' an dan Hadits - Hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Inti dan maksud risalah ini adalah: 

"Seruan agar kembali kepada pemahaman para Salaf dalam agama, dan bahwasanya merekalah yang paling berhak untuk diikuti, karena mereka telah membuktikan keberhasilan mereka, keteguhan Aqidah mereka, dan keikhlasan di dalam ibadah mereka".

Penjelasan apa yang masuk pada orang - orang khalaf (yang menyelisihi manhaj salaf) yang berupa kotoran - kotoran yang masuk dalam ilmu, ibadah, dakwah, dan bahkan dalam amalan - amalan hati dan keikhlasan di dalam ibadah mereka.

Siapa mereka para Salaf itu? 

Allah berfirman :
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ}
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari (kalangan) orang-orang muhajirin dan anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada-Nya, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (Qs. At Taubah: 100)

Dan Rasulullah pernah mengatakan Dalam sebuah hadits dari ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ، ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ، ثُمَّ يَجِئُ قَوْمٌ تَسْبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمْ يَمِيْنَهُ، وَيَمِيْنُهُ شَهَادَتَهُ. 
Sebaik-baik manusia adalah pada masaku ini (yaitu masa para Sahabat), kemudian yang sesudahnya, kemudian yang sesudahnya. Setelah itu akan datang suatu kaum yang persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya.’”

Imam Malik rahimahullah berkata:
 لَنْ يُصْلِحَ آخِرَ هَذِهِ اْلأُمَّةِ إِلاَّ مَا أَصْلَحَ أَوَّلَهَا.
 “Tidak akan dapat memperbaiki ummat ini melainkan dengan apa yang telah membuat baik generasi pertama ummat ini (Sahabat)” {Lihat at-Tamhiid karya Ibnu ‘Abdil Barr}

 
🖋Fauzi Abu Fasya