Bukanlah termasuk perbuatan riya’ apabila hati seorang muslim dan muslimah merasa senang dan bahagia tatkala melakukan amal kebaikan. Karena itu adalah bukti keimanan.
✓ Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
«من سرته حسنته وساءته سيئته فذلك المؤمن».
“Barangsiapa bersuka cita dengan kebaikannya dan bersedih dengan keburukannya, maka ia adalah seorang mukmin.” (HR. At Tirmidzi no.2165, dan di-Shohih-kan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shohih At-Tirmidzi).
✓ Syaikh Muhammad bin Sholih Al-'Utsaimin rahimakumullah berkata:
فإذا رأيت من نفسك أن صدرك ينشرح بالطاعة، وأنه يضيق بالمعصية فهذه بشرى لك، أنك من عباد الله المؤمنين ومن أوليائه المتقين
"Apabila engkau melihat dirimu, bahwa dadamu merasa lapang (dan senang) tatkala melakukan ketaatan (kepada Allah), dan merasa sempit (dan sedih) tatkala berbuat maksiat (kepada Allah), maka sesungguhnya ini adalah kabar gembira bagimu (dari Allah) bahwa engkau termasuk dari hamba-hamba Allah yang beriman dan bagian dari para wali-Nya yang bertakwa."
(Lihat Syarah Riyadhus Sholihin Juz VI Hlm.68)
Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yang Istiqomah di atas keimanan dan ketakwaan. Aamiin
tulisan ustadz muhammad wasitho di share ulang oleh ustadz khairullah anwar luthfi