Selasa, 26 Januari 2021

Ahli Sunnah wal Jama'ah memilah-milih pendapat Ulama' agar sesuai dengan wahyu, sedangkan ahli bid'ah memilah-milih pendapat Ulama' agar selaras dengan nafsu.

📍ANTARA WAHYU DAN NAFSU📍

🔰Ahli Sunnah wal Jama'ah memilah-milih pendapat Ulama' agar sesuai dengan wahyu, sedangkan ahli bid'ah memilah-milih pendapat Ulama' agar selaras dengan nafsu. 

🎙️ Karena tersebarnya fitnah dalam beragama menurut Ibnu Qayyim bersumber dari pemahaman yang rusak, naql kadzib (hadits palsu), kebenaran baku namun samar bagi sebagian orang, maksud jahat, dan nafsu yang diikuti, sehingga buta hati dan rusak prilaku. 

Ahli sunnah senantiasa menundukkan pendapat siapa pun kepada wahyu bukan kepada nafsu  sebagai bentuk kejujuran dalam mengikuti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam selaras dengan firman Allah; 

وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ [النجم : 3] 

_*“Dan tiadalah apa yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya.” *[Surah An-Najm 53:3]*_

🎙️Rasulullah bersama para pengikutnya dan para ahli warisnya, yaitu para ulama disifati oleh Allah; 

إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ [النجم : 4] 

_*“Tiada lain ucapannya itu hanyalah wahyu yang diwahyukan.”* *[Suroh An-Najm 53:4]*_

📍Siapa pun tidak bisa menisbatkan pikiran, nafsu, tradisi dan pendapat tokoh tanpa mengukur kebenaran dengan dalil karena Allah berfirman; 

 لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُم مِّنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَن بِهِ اللَّهُ ۚ [الشورى : 21] 

_*“Apakah mereka mempunyai sekutu dari berhala-berhala dan setan-setan yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan oleh Allah?.”* *[Suroh Asy-Syura 42:21]*_

🎙️Jangan kan kita, Rasulullah pun hanya sekadar menyampaikan risalah, dan bahkan tidak bisa menetapkan aturan agama tanpa bimbingan wahyu, sehingga Allah memperingatkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dalam firmanNya; 

 (وَلَوۡ تَقَوَّلَ عَلَیۡنَا بَعۡضَ ٱلۡأَقَاوِیلِ  (44) لَأَخَذۡنَا مِنۡهُ بِٱلۡیَمِینِ(45) ثُمَّ لَقَطَعۡنَا مِنۡهُ ٱلۡوَتِینَ(46)  فَمَا مِنكُم مِّنۡ أَحَدٍ عَنۡهُ حَـٰجِزِینَ(47)
[الحاقة ٤٤-٤٧]

*_“Seandainya dia mengada-adakan sebagian perkataan atas nama Kami. Niscaya benar-benar Kami tangkap dia sebagai hukuman baginya dengan tanganKu. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kalian yang dapat menghalang-halangi Kami untuk menghukumnya.”_* *[Surah Al-Haqqah 44 - 47*]

🎙️Allahu Akbar, sekelas Rasulullah saja diperingatkan oleh Allah sekeras itu, apalagi mereka yang bukan Nabi dan bukan Rasul. 

🎙️Makanya, Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam menegaskan kepada semua umatnya; 

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ 

*“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak”. (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718)*

Ketika ada seseorang yang datang kepada Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu meminta nasihat maka beliau menasihatinya, bertakwalah kepada Allah, tetaplah istiqamah, dan ikutilah sunnah serta janganlah membuat kebid'ahan (dalam agama). (Ibnu Baththah, al-Ibanah) 

📝 Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin, Lc,. M.M