Dalam kitab-kitab yang membahas Sejarah Kehidupan Rasulullah (Sirah Nabawiyyah), banyak disebutkan tentang kisah perjumpaan Rasulullah dengan seorang pekerja kebun yang beragama Nasrani yang bernama ‘Addas.
Singkat cerita, ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam pulang dari Thaif untuk berdakwah ke sana, namun ditanggapi buruk oleh masyarakat Thaif, beliau melewati sebuah kebun anggur di mana ‘Addas adalah pekerja di sana.
‘Addas, yang ketika itu tak mengenal Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, membawakan sekeranjang anggur untuk beliau.
Ketika hendak memakan anggur tersebut, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Bismillah”.
‘Addas yang mendengar perkataan itu pun terheran dan berkata, “Demi Allah, ucapan tadi tak pernah dikatakan orang sini!”
Rasulullah mengatakan, “Dari mana engkau? Apa agamamu?”
Addas menjawab, “Aku Nasrani, asalku dari Nainawa”
Rasulullah mengatakan, “Ooo, dari tempat seorang lelaki salih Yunus bin Matta”
Addas mengatakan, “Anda kenal Yunus bin Matta?”
Rasulullah menjawab, “Itu saudaraku, dia seorang Nabi, akupun Nabi”.
Addas pun memeluk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, mencium kepala, tangan dan kakinya.
Sebagian ulama menjelaskan bahwa ‘Addas ini kemudian masuk Islam, sehingga dia termasuk sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
===
Apa awal yang menyebabkan hidayah pada 'Addas? Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyebut bismillah sebelum mulai makan. Bahkan sebagian ulama menyebutkan disukainya mengeraskan sedikit bacaan basmalah sebelum makan untuk mengingatkan orang lain yang sama-sama makan agar membaca basmalah juga. Maka jangan kita remehkan mengerjakan sebuah syariat Islam yang tampak, karena boleh jadi itu akan membuka pintu hidayah bagi orang lain.
===
Konon di sini lah tempat Rasulullah bertemu Addas:
Waadi e 'Addaas And Mosque
https://maps.app.goo.gl/phwm99yUDyyGYC218
Di tempat tersebut sekarang dibangun masjid, namun sayang tak ada dalil pasti yang menunjukkan tempat tersebut adalah benar tempat yang disebutkan dalam kisah Addas. Karenanya pemerintah Arab Saudi menempatkan sebuah papan yang berisi peringatan bahwa tak ada dalil pasti tentang tempat tersebut serta sahabat & salafussalih tak ada yang tabarruk dengan tempat itu.
Bertabarruk dengan tempat tersebut merupakan bid'ah dan perbuatan berlebihan dalam agama yang bisa mengantar pada kesyirikan.
====
Referensi:
- Hadzal Habiib ya Muhibb, Syaikh Abu Bakar al Jazairi hal 109
- mengeraskan basmalah sebelum makan: https://islamqa.info/ar/answers/117543/%D9%87%D9%84-%D9%8A%D8%AC%D9%87%D8%B1-%D8%A8%D8%A7%D9%84%D8%AA%D8%B3%D9%85%D9%8A%D8%A9-%D9%82%D8%A8%D9%84-%D8%A7%D9%84%D8%A7%D9%83%D9%84-%D8%A7%D9%88-%D9%8A%D9%82%D9%88%D9%84%D9%87%D8%A7-%D8%B3%D8%B1%D8%A7
Ustadz Amrullah akhadinta