Part 8
Setelah kejadian dialog dan meng-Islamkan jin-jin yang ada di tubuh anak kami. Alhamdulillah, gangguan yang berasal dari dalam relatif gak ada lagi.
Pernah sih beberapa kali bagian tubuh anak kami ada yg sakit. Namun, alhamdulillah setelah diruqyah sebentar langsung hilang sakitnya. Yang jauh lebih terlihat adalah gangguan dari luar.
Gangguan luar pertama adalah cakaran. Jadi tiba-tiba ada bekas cakaran di tangan dan kaki anak-anak kami. Dicakar ketika tidur maupun ketika sedang main-main. Beberapa ada yang tidak terlalu sakit, dan beberapa lagi kata anak kami cukup dalam sehingga cukup sakit.
Gangguan luar kedua adalah bau bangkai di ruang tamu. Gak ada angin gak ada hujan, tiba-tiba bau bangkai. Bau bangkainya tapi rada aneh. Biasanya bau bangkai itu semakin kesini semakin pekat menyengat. Tapi ini bau bangkainya sifatnya 'light'.
Kalo kata istri saya seperti bau rendeman kain yang busuk, tapi busuknya ndk semenyengat bau bangkai pada umumnya. Dan juga ada tiga lalat ijo berterbangan di ruang tamu. Mungkin karena bau bangkai itu.
Akhirnya coba tak ruqyah membacakan Al-Baqarah Full dilanjut dengan menyipratkan bidara yang sudah dicampur garam. Alhamdulillah, setelah itu bau bangkainya hilang. Berarti memang bau bangkai itu berasal dari gangguan jin. Lalat ijo yang berterbangan pun tak pukul mati dengan menyebut nama Allah.
Ganggun luar berikutnya adalah gangguan yang menunjukkan penghinaan syaithon ini kepada al-Quran. Syaithon ini membuang Quran anak kami ke dalam kamar mandi, diceburin ke bak mandinya sampai basah.
Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali hingga seluruh Quran di rumah saya 'habis' karena semuanya dicemplungin ke bak di kamar mandi. Bisa dilihat di Gambar 1.
Bukan hanya Quran yang dihinakan, buku sekolah anak saya juga begitu. Diumpetin, dsobek, dibasahin hingga gak bisa dipakai. Mukena istri dan anak-anak saya dibuang ke selokan di depan rumah. Alhamdulillah selokannya kering. Bisa dilihat di Gambar 2.
Karena seluruh Qur'an sudah habis, kami pun beli lagi sebanyak 4 Quran. Namun, lagi-lagi Quran baru yg dibaca anak kami diceburin lagi ke bak yang ada di kamar mandi. Kali ini surat al-Baqarahnya disobek habiss.... Bisa dilihat Gambar 3.
Kami hanya bisa beristighfar. Astaghfirullah.
Namun demikian kami gak mau menyerah begitu saja. Syaithon ini harus kami lawan. Kami memohon kepada Allah ta'ala yang maha perkasa agar menyegerakan adzab untuk syaithon ini karena penghinaan mereka kepada kalamullah berkali-kali.
Di hari Jum'at ini, kami memohon juga kepada pembaca untuk melaknat syaithon ini dan mendoakan agar syaithon ini disegerakan adzabnya. Siapa tahu salah satu doa dari antum yang dikabulkan oleh Allah 'azza wa jalla.
Untuk mencegah syaithon mencemplungkan Quran kami ke kamar mandi lagi, akhirnya kami membeli plasti Zip. Jadi, setelah baca Quran harus langsung ditaro di plastik Zip, sehingga masih aman meskipun diceburkan ke bak mandi. Bisa dilihat di Gambar 4
Hal lain, kami pun juga mendisiplinkan untuk selalu menutup pintu kamar mandi rapat-rapat. Sebelumnya, pintu kamar mandi ndk pernah tertutup rapat.
Setelah mencoba ikhtiar tersebut, alhamdulillah tidak ada lagi Quran yang diceburkan ke bak di kamar mandi. Darisitu kami mulai menduga bahwa syaithon ini tidak mampu memindahkan barang dari dan ke tempat yang terkunci rapat.
Akhirnya kami beli box plastik yang tutupnya bisa dikunci rapat untuk menyimpan Quran dan buku sekolah anak-anak. Semenjak itu, alhamdulillah sudah tidak ada lagi Quran yang hilang dan diceburkan ke bak di dalam kamar mandi.
Namun ternyata ada gangguan 'luar' lainnya. Yakni ketika wudhu, anak saya tiba-tiba telanjang bulat dan seluruh pakaiannya ada ada di dalam bak mandi di kamar mandi. Basah semua. Memang diluar nalar, tapi begitulah adanya. Kejadiannya kalo gak salah sudah dua kali.
Setelah itu, kami berikhtiar membeli smart CCTV yang bisa dipantau melalui smartphone. Alhamdulillah, setelah ada CCTV gangguan di atas sudah tidak pernah lagi terjadi. Saya juga gak tahu kenapa.
Sudah kurang lebih 1 bulan kami sekeluarga ruqyah mandiri dengan membaca Al-Baqarah full konsisten setiap hari. Alhamdulillah, kami merasakan progress yang sangat positif. Gangguan relatif sudah tidak ada, dan kami jadi dipaksa untuk melakukan kebiasaan baru. Anak saya juga jadi hafal beberapa lembar surat al-Baqarah karena dibaca terus setiap hari. Semoga Allah menghapus dosa-dosa kami dan menambahkan pahala untuk kami.
Sampai hari ini masih kami pantau terus gangguannya. Harapan kami semoga musnah semua syaithon kaafir penghina kalamullah itu.
Pada part berikutnya insya Allah akan saya ceritakan perkembangannya, khususnya setelah uyut anak kami meninggal dunia setelah di ruqyah kurang lebih 1 bulan sebelumnya.
Semoga part berikutnya adalah part terakhir. Aamiin.
Al akh Hendi mustiko aji