Selasa, 26 Januari 2021

manusia panjang angan angan

Begitu panjangnya angan angan manusia kepada dunia,
Hingga menjelang tidur pun dia masih memikirkan tentang dunia,

besok saya akan melakukan ini dan itu, 

besok saya akan jualan ini dan itu, akan punya keuntungan sekian dan sekian.

Padahal belum tentu esok hari dia terbangun dari tidurnya.

Nabi kita Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam mengajarkan dalam salah satu doa menjelang tidur,

بِاسْمِكَ رَبِّى وَضَعْتُ جَنْبِى وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِى فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

Dengan nama-Mu Wahai Tuhanku, aku baringkan punggungku dan dengan nama-Mu aku mengangkatnya... Jika Engkau menahan diriku (mematikan aku) maka rahmatilah aku, dan jika Engkau melepaskannya, maka jagalah, sebagaimana Engkau menjaga hamba-Mu yang salih...

Salah satu hikmah dari do'a ini adalah, bagaimana kita pasrah kepada Allah, mengingat akan kematian yang bisa saja datang ketika kita sedang tidur, dan memutuskan angan angan tentang perkara dunia, sebab esok kita tidak tahu masih terbangun atau tidak.

Oleh sebab itu kita lihat para salaf ,mereka selalu berusaha memupus panjangnya angan akan dunia, terlebih lagi ketika menjelang tidur,

Dari Hisyam bin Yahya Al Ghasani, dari ayahnya bahwa beliau berkata :

ما نمت يوما قط فحدثت نفسي، أني أستيقظ منه

”Tidak pernah sekalipun aku tidur dalam keadaan berfikir besok akan terbangun.”
(Qisharul Amal, hlm. 37)
________________________
Ust Yahya Darussalam