Minggu, 24 Januari 2021

Memukul duff (rebana yang tidak ada lempengan besinya atau bajanya) boleh di mainkan ketika hari raya atau walimah. Tetapi yang memainkannya adalah anak-anak perempuan yang masih kecil.

MEMAINKAN REBANA

Memukul duff (rebana yang tidak ada lempengan besinya atau bajanya) boleh di mainkan ketika hari raya atau walimah. Tetapi yang memainkannya adalah anak-anak perempuan yang masih kecil.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

فَصْلُ مَا بَيْنَ الْحَلاَلِ وَالْحَرَامِ الدُّفُّ وَالصَّوْتُ فِي النِّكَاحِ

“Pemisah antara apa yang halal dan yang haram adalah duff dan shaut (suara) dalam pernikahan.” (HR. An-Nasa`i dan Ibnu Majah. Dihasankan Al-Imam Al-Albani - Al-Irwa`).

Berkata Ar Rubayyi’ bintu Mu’awwidz Radhiallahu’anha :

دخل علي النبي صلى الله عليه وسلم غداة بُنِيَ عَلَيَّ فجلس على فراشي كمجلسك مني وجويريات يضربن بالدف

“Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam datang ketika acara pernikahanku. Maka beliau duduk di atas tempat tidurku seperti duduknya engkau (Khalid bin Dzakwaan) dariku. Datanglah beberapa anak perempuan yang (memainkan) memukul duff” (HR. Bukhari).

Berkata Aisyah radhiyallahu anha :

أن أبا بكر رضي الله عنهما دخل عليها وعندها جاريتان في أيام منى تدففان وتضربان والنبي صلى الله عليه وسلم متغش بثوبه فانتهرهما أبو بكر فكشف النبي صلى الله عليه وسلم عن وجهه فقال دعهما يا أبا بكر فإنها أيام عيد وتلك الأيام أيام منى

“Abu Bakar radhiallaahu’anhuma masuk menemuinya. Di sampingnya terdapat dua orang anak perempuan di hari Mina yang menabuh duff. Nabi shallallaahu’alaihi wasallam ketika itu menutup wajahnya dengan bajunya. Ketika melihat hal tersebut, Abu Bakar membentak kedua anak perempuan tadi. Nabi shallallaahu’alaihi wasallam kemudian membuka bajunya yang menutup wajahnya dan berkata : ”Biarkan mereka wahai Abu Bakar, sesungguhnya hari ini adalah hari raya”. Pada waktu itu adalah hari-hari Mina” (HR. Bukhari).

Berkata Syeikh Muhammad Al Munajed hafidzohullôh :
.
والفرق بين الدف والطبل أن صوت الدف أقل طرباً ، وتأثيراً في النفس من الطبل ، فجوف الطبل يحدث رنةً وطرباً لا يحدثهما الدف ، لأنه لا جوف له ، وصوته أيضاً أقل قوة من صوت الطبل .

Perbedaan antara rebana dan gendang, bahwa suara rebana lebih sedikit berirama dan dampaknya ke jiwa lebih kecil dibandingkan dengan gendang. Rongga gendang mengeluarkan getaran dan irama  yang tidak terjadi pada rebana. Rebana tidak mempunyai rongga dan suaranya juga lebih kecil kekuatannya dibanding suara gendang.

ولهذا السبب حرمت الشريعة الدف إذا كان له (جلاجل) وهي القطع النحاسية التي تركب فيها ، وذلك لأن هذه الجلاجل تحدث طرباً أكثر من الدف الخالي من ذلك .

Oleh sebab itu, syariat mengharamkan rebana jika dia mempunyai genta, yaitu potongan tembaga yang dipasang di dalamnya. Hal itu karena genta ini mengeluarkan irama lebih kuat dibandingkan dengan rebana yang tidak ada gentanya.

فالدف أقل آلات المعازف طرباً ، ولذلك أباحته الشريعة في بعض الأحوال ، لما يترتب عليه من مصالح ، كإعلان النكاح ، وإشهاره بين الناس . 

Maka rebana termasuk alat musik yang paling kecil iramanya. Oleh karena itu syariat membolehkan dalam sebagian kondisi, karena ada kemaslahatannya seperti mengumumkan pernikahan dan meramaikannya di tengah manusia.  (Al Islam Sual Wa Jawab 152009).

Adapun yang memukulnya wanita dewasa atau laki-laki, yang sering kita lihat di zaman kita ini, maka hal ini tidak ada contohnya dari amalan para sahabat. Apalagi yang tampilnya bukan di acara walimah atau hari raya, seperti pada saat acara-acara lain, bahkan ada konsernya, ini lebih parah lagi pelanggarannya.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah :

ما كان صحابة رسول الله أحد منهم يضرب بدف ولا يصفق بكف .  [المجموع ١١ص٥٦٢]

Tidak pernah para sahabat Nabi shallallahu'alaihi wasallam seorang pun diantara mereka yang memukul duff (rebana) dan bertepuk tangan. (Majmu' Fatawa 11/ 562).

AFM

https://abufadhelmajalengka.blogspot.com/2021/01/memainkan-rebana.html