Bencinya Ahli Bid'ah terhadap Hadits
Imam ash-Shabuni rahimahullah dalam kitabnya "Aqidah as-Salaf wa Ashab al-Hadits" tatkala menyebutkan ciri-ciri ahli bid'ah, diantaranya sebagaimana yang beliau sebutkan :
وسمعت الحاكم أبا عبد الله يقول: سمعت أبا نصر أحمد بن سهل الفقيه ببخارى يقول: سمعت أبا نصر بن سلام الفقيه يقول: ليس شيء أثقل على أهل الإلحاد ولا أبغض إليهم من سماع الحديث، وروايته بإسناده
"aku mendengar Al-Hakim Abu Abdillah berkata, aku mendengar Abu Nashr Ahmad bin Sahl ahli fiqih di Bukhara berkata, aku mendengar Abu Nash bin Salaam ahli fiqih berkata : "tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dan lebih dibenci oleh orang yang ilhad (menyimpang) daripada mendengar hadits dan meriwayatkan dengan sanadnya".
Asy-Syaikh Abdul Aziz ar-Rajhi Hafizhahullah memberikan keterangan pernyataan diatas :
"Atsar diatas diriwayatkan oleh Al Hakim dalam kitabnya "Uluum al-Hadits" begitu juga oleh Al Hafidz al-Khothiib al-Baghdadi. "tidak ada sesuatupun yang lebih berat dan lebih dibenci oleh orang yang ilhad (menyimpang) daripada mendengar hadits dan meriwayatkan dengan sanadnya".
Hal ini karena hadits menuntutnya untuk beramal dan menuntutnya untuk terikat dengan syariat, sedangkan orang-orang munafik dan zindiq tidak mau beramal sesuai dengan syariat, mereka maunya berbuat sesuai dengan hawa nafsu dan pikiran mereka sendiri, sedangkan hadits membuatnya terikat, sehingga membuat mereka marah untuk mendengarkan ayat dan hadits. Jika engkau menyebutkan dalil kepada mereka dari Al Qur`an dan as-Sunnah, dada mereka menjadi sempit, seolah-olah itu adalah halilintar yang menyambarnya, karena busuknya hati mereka dengan sebab kemunafikannya, kita berlindung dari Allah memiliki sifat yang demikian".
Diterjemahkan oleh Abu Sa'id Neno Triyono