📚 Taqrib Al-Baiquniyah (20) 📚
👉 "Jenis Hadis Ketujuh: Hadis Musalsal"
✍🏻 Syekh Al-Baiquniy rahimahullah berkata,
10 -مُسَلْسَلٌ قُلْ مَا عَلَى وَصْفٍ أَتَى ... مِثْلُ أَمَا وَاللهِ أنْبأنِي الْفَتَى
11 - كذَاكَ قَدْ حَدَّثَنِيهِ قَائما ... أَوْ بَعْدَ أَنْ حَدَّثَنِي تَبَسَّمَا
[ Katakanlah: Hadis Musalasal itu adalah (Hadis yang para perawinya) meriwayatkannya dengan satu sifat yang sama (baik berupa ucapan ataupun perbuatan). Seperti (setiap rawi menyatakan ketika meriwayatkan hadis), "Demi Allah, si Pemuda memberitahukan padaku" (hingga rawi terakhir).
Demikian pula (bila setiap rawi menyatakan ketika meriwayatkan hadis), "Dia telah menceritakanku hadis itu sambil berdiri" (hingga rawi terakhir). Atau (setiap rawi menyatakan), "Setelah ia menceritakanku tentang (hadis) itu ia pun tersenyum" (hingga rawi terakhir) ]
✍🏻 Supaya lebih jelas, maka tidak mengapa kita menukil definisi lain yang mungkin hampir mirip dengan definisi dalam matan ini, agar lebih jelas, yaitu:
الحديث المُسَلْسَل: مَا تَتَابَعَ فِيْه رِجَالُ الإِسْنَادِ على صِفَةٍ أَوْ حالَةٍ, للرُّواةِ تَارةً, وللرِّوايَةِ تارَةً أثخْرى
[ Hadis Musalsal: Hadis yang di mana para rijal sanadnya (seluruh rawinya dari awal hingga akhir) sama-sama meriwayatkan hadis itu dengan sifat atau kondisi yang sama, baik berupa kesamaan pada sifat rawi, ataupun pada sifat riwayat ]
✍🏻 Dari definisi ini kita bisa bisa membagi Hadis Musalsal menjadi dua, yaitu:
✏ 1-Musalsal bi Ahwal Ar-Ruwat (Musalsal berupa kesamaan kondisi para perawi saat meriwayatkan hadis). Secara simple, misalnya adalah semua rawi hadis meriwayaktkan hadis itu ke muridnya sambil menjabat tangan mereka, maka ini dinamakan Hadis Musalsal bil-Mushafahah, yakni hadis yang seluruh perawinya sama-sama menjabat tangan muridnya ketika meriwayatkan hadis itu.
Atau seluruh perawi hadis itu, setelah meriwayatkan hadis kepada perawi di bawahnya, dia mengucapkan sumpah, "Demi Allah" atau "Saya mencintaimu karena Allah," lalu perawi itu meriwayatkan lagi kepada perawi lainnya dengan ucapan sumpah "Demi Allah" atau "Saya mencintaimu karena Allah", demikian setiap rawi menyatakan itu hingga perawi terakhir hadis.
✏ 2-Musalsal bi Washfi Ar-Riwaayah aw Ar-Ruwaat (Musalsal berupa kesamaan sifat semua riwayat atau sifat semua rawi tatkala mengucapkannya). Misalnya, semua rawi hadis itu dari atas ke bawah berasal dari Kota Madinah, atau berasal dari Kota Mekah. Yang pertama disebut Musalsal bil-Madaniyyiin, yang kedua disebut Musalsal bil-Makkiyyiin.
Atau contoh yang paling populer adalah Hadis Musalsal bil-Awwaliyyah, yakni hadis di mana setiap rawi yang mau meriwayatkan hadis kepada murid yang baru pertama kali berjumpa atau diajar olehnya, sang rawi tersebut menyatakan pada muridnya tersebut sebuah hadis dengan menyatakan "hadis ini adalah hadis pertama yang saya dengar dari si fulan (gurunya)", begitu seterusnya hingga rawi terakhir.
✍🏻 Dua jenis Hadis Musalsal ini akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan selanjutnya, insya Allah Ta'ala.
🌹Semoga bermanfaat..
📚 Chanel Fawaid Ilmu Hadis [ https://t.me/maulanaeda ]