Sabtu, 31 Agustus 2019

Bentengilah dengan keadilan

📜 BENTENGILAH DENGAN KEADILAN !!

Oleh Ustadz Dr. Sufyan Baswedan, M.A / Solo, 14 Dzulhijjah 1440 H / 15 Agustus 2019 M

Sejumlah literatur sejarah meriwayatkan bahwa salah seorang gubernur yang diangkat oleh khalifah Umar bin Abdul Aziz menulis sepucuk surat kepada beliau. Tertulis dalam surat tersebut, ‘Amma ba’du… Sesungguhnya kota kami telah rusak. Apabila Amirul Mukminin berkenan, alangkah baiknya jika mengirimkan sejumlah uang kepada kami untuk merenovasinya.’ Maka Umar membalas surat tersebut dengan mengatakan, ‘Amma ba’du… Aku telah memahami suratmu dimana kau katakan bahwa kotamu telah rusak. Jika surat balasanku ini sampai kepadamu, maka bentengilah ia dengan keadilan dan bersihkan lorong-lorongnya dari kezhaliman. Demikianlah cara merenovasinya. Wassalaam. 1

Demi Allah, alangkah tepatnya perkataan Umar! Betapa banyak kita saksikan kota-kota dengan benteng kokoh yang mengelilinginya, akan tetapi itu semua tak mengelakkannya dari kehancuran. Sebab kota-kota tersebut tak dibentengi dari dalam dengan keadilan dan tak dibersihkan lorong-lorongnya dari kezhaliman.

Kezhaliman dan kesewenang-wenangan adalah faktor yang senantiasa melapukkan tiang-tiang dan mengeroposkan sendi-sendinya, sehingga bagaimana mungkin tembok yang mengelilinginya akan memberi manfaat dalam kondisi seperti ini. Padahal tembok tersebut tidaklah dibangun diatas ketakwaan dan keadilan… Allah berfirman,

أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى تَقْوَى مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ مَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunan (masjid) atas dasar takwa kepada Allah dan keridaan-Nya itu lebih baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunan itu roboh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam? Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (At Taubah: 109)

Allah menyuruh kaum mukminin agar mengambil pelajaran dan ibrah dari peristiwa, musibah, maupun bencana yang terjadi di sekitar mereka. Allah berfirman yang artinya, ‘Maka ambillah pelajaran wahai ulil absar’ (Al Hasyr: 2) setelah mengatakan,

وَظَنُّوا أَنَّهُمْ مَانِعَتُهُمْ حُصُونُهُمْ مِنَ اللَّهِ فَأَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوا وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُونَ بُيُوتَهُمْ بِأَيْدِيهِمْ وَأَيْدِي الْمُؤْمِنِينَ

Mereka mengira bahwa benteng-benteng mereka akan melindungi mereka dari ketetapan Allah. Maka Allah mendatangi mereka dari arah yang tidak mereka sangka dan Allah campakkan rasa ketakutan dalam hati mereka sehingga mereka merusak rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan dengan tangan kaum mukminin… (Al Hasyr: 2).

Dengan mukaddimah singkat ini, kita jadi sadar akan pentingnya keadilan dalam menjaga eksistensi individu, masyarakat, bangsa, maupun negara. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Kezhaliman itu akibatnya mengerikan, sedangkan keadilan itu akibatnya menyenangkan.”

📜 Baca Lanjutan Selengkapnya : https://www.sufyanbaswedan.com/bentengilah-dengan-keadilan/